Pengakuan Sanjana

2.1K 124 0
                                    

Minggu pagi yang cerah, terlihat anggota keluarga Abelano tengah menikmati sarapan mereka. Juga Renata yang baru saja turun dari kamarnya dan ikut bergabung.

"Selamat Pagi semua" sapa gadis itu

"Pagiiii.. Eh Rere, gimana tidur kamu, nyenyak?" tanya Mama Lita

"Waaahhh nyenyak banget Tante"

"Mama kok nanya ke Rere doang sih? masa Alana gak Mama tanyain?" tanya Alana pada Mamanya

"Kalo kamu mah pasti nyenyak, apalagi kalo perut mu udah kenyang.. iya kan?" jawab Mama Lita seraya tersenyum

"Mama emang paling  mengerti Lana" Alana mengacungkan jempolnya, dan kembali mengunyah makanannya

"Oiya Cal, Kai mana? Belum bangun juga dia?" tanya Papa Leo

"Paling bentar lagi juga sarapan Pa, gak mungkin banget Abang bangun siang" ucap Cale "Tuh kan baru juga diomongin, udah dateng" lanjut Cale

"Ngomong apaan?" 

"Ngomongin elo" kini Justin, Kakak dari Alana yang berbicara

"Kenapa?"

"Gak papa"

"Gak jelas" Kaivan segera mengambil tempat duduk nya. 

"Oiya, nanti Mama sama Papa mau ke rumah sakit dulu ya, ngecek pasien" ujar Papa Leo

"Yaelah Pa, hari minggu juga, masih aja kerja. Noh liat Abang Kai, yang punya perusahaannya aja hari minggu gak masuk kerja" jawab Alana kesal, karena kedua orangtua nya itu sangat sibuk, sehingga ia tidak memiliki waktu bersama yang lama.

"Sebentar doang, paling nanti siang juga kami udah pulang" 

Setelah mengatakan itu, mereka kembali melanjutkan sarapannya, sampai Bi Sum dengan panik berjalan menghampiri mereka.

"Tuan Nyonya, Den, anu Mbak Jana, gak ada di kamarnya" mendengar ucapan Bi Sum, sontak saja mereka yang ada di sana terkejut, kecuali Kaivan yang memang mengetahui bahwa adiknya itu semalam tidur bersama nya dikamarnya. Melihat itu, Kaivan segera menjelaskan, takut kalau mereka makin bertambah panik.

"Saya lupa ngasih tau Bi Sum. Jana tidur di kamar saya Bi, Bibi tenang aja.." ucapan dari Kaivan tentu membuat mereka segera menoleh pada Kai, seolah meminta penjelasan.

"Semalem, Jana ngetok kamar saya. Saya rasa, dia mimpi buruk" 

"Mimpi apa Kai? kamu ada nanya dia?"

"Udah Pa, cuma Jana gak jawab. Saya juga gak maksa dia buat jawab, karena tau pasti bukan hal baik yang di mimpiin" 

"Tapi Bang, lo yakin Jana gak kenapa-kenapa? dia gak histeris dan berubah kaya dulu kan Bang?" pertanyaan gusar itu diucapkan oleh Cale. Sebab ia takut, kalau adiknya itu kembali bersikap seperti dulu lagi, ia baru saja merasakan kehangatan yang akhirnya kembali ia dapatkan dirumah itu, meskipun tanpa kedua orangtua mereka.

"Enggak Cal, tenang aja.."

Mendengar itu, Cale dan mereka semua merasa lega. Satu hal yang masih menjadi ketakutan sekarang yaitu, jika Sanjana kembali seperti dulu, memusuhi mereka semua yang membela Kaivan karena tragedi kecelakaan orangtua mereka. 

Sedangkan yang menjadi topik pembicaraannya baru saja bangun dari tidur. Sanjana bersandar pada tempat tidur, ia meneliti ruangan kamar dari Abangnya itu.

"Selamat Pagi Nona" sapa Sistem

"Pagi Sis"

"Nona apa ada yang sedang anda pikirkan?"

SENJANANơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ