Motor Baru Wir

3K 183 0
                                    

Halooooo Guys, apa kabar??

Udah lama baget aku gak update karena sibuk kerja. Maafkeun ya bestie

Oiya bestie, haturnuhun ya kalian masih mau baca cerita ku ini. Tolong terus support aku ya huhu 

-Selamat Membaca-

💥💥💥💥

Sanjana tengah di kamar sambil bermain ponsel. Tiba-tiba ia teringat sesuatu, dan segera memanggil sistem nya untuk menanyakan sesuatu.

"Cil, keluar dong"

"Ada yang bisa dibantu Nona??"

"Tolong biodata gue dong. Gue mau liat"

"Perintah di mengerti!!"

Ding

Biodata

Nama : Sanjana Fisa Abelano
Umur : 16 Tahun
Peran : Figuran
Kecantikan : 50 %
Daya Tarik : 55 %
Kelicikan : 50 %
Kepintara :50 %
Kesehatan :20 %
Keahlian : Multitalent
Point : 14.880

"Poin gue masih banyak ternyata." Sanjana terdiam sejenak memikirkan sesuatu

"Memangnya Nona kenapa?"

"Gue pengen banget motor. Kalo minta ke Abang, pasti gak bakalan dikasih. Lagian gue segan juga minta nya"

"Nona lupa ya, kalau poin bisa ditukar menjadi uang?"

"Lah iya juga, lupa gue. Boleh deh. Berhubung gue bingung mau nukar berapa, lo bisa gak Cil buat beliin gue motor, uangnya ditukar langsung dari poin?"

"Tentu bisa Nona. Ada lagi? "

"Udah deh itu dulu, gue lagi pengen banget motor. Oiya, gue search dulu ya model motor kek gimana nanti yang bakal dibeli"

Sanjana kembali berkutat dengan ponsel nya, mencari motor yang akan dia beli.

Setelah satu jam mencari akhirnya ia mendapatkan juga motor yang di inginkannya. Segera ia memberi tahukan itu pada sistem nya. Dan sistem segera memproses apa yang di inginkan oleh majikan nya itu.

"Beres Nona. Besok motor segera di antar"

Seakan takjub dengan Sistem nya itu, Sanjana semakin bersemangat sekolah besok.

💥💥💥💥

Sanjana telah siap dengan seragam nya. Kini ia akan sarapan bersama Abang dan Kakak nya. Terlihat Kaivan tengah sibuk membaca file yang ada di ipad nya, juga Cale yang tengah menikmati sarapan.

"Abang, kalo di meja makan itu, jangan sambil main ipad gitu ah. Abang sarapan dulu yang bener" Tegur Sanjana seraya menyingkirkan Ipad milik Kaivan.
Cale tersenyum melihat ekspresi Kaivan yang seperti anak kecil takut pada teguran ibu nya. Menyadari itu, ia sedikit murung, karena teringat dengan mendiang sang Mama. Apalagi, wajah Sanjana sangat mirip dengan Mama mereka. Ditambah lagi, perlakuan Sanjana tadi, benar-benae persis apa yang pernah Mama nya lakukan jika anak-anak nya bermain ponsel saat di meja makan.

Tampak nya Sanjana menangkap perubahan ekspresi Kakak nya itu. Lalu ialangsung bertanya, takut jika sang Kakak tiba-tiba sakit.

"Kak? Kenapa? Mules?" Tanya Sanjana. Biasanya, saat di dunia nya, setiap ia sarapan pagi, perut nya pasti terasa sakit. Itu sebabnya, ia jarang sekali sarapan pagi saat masih sekolah, sampai-sampai Bunda nya mengomel. Ah, dia jadi rindu Bunda.

SENJANAWhere stories live. Discover now