Rumah Kayla

1.9K 148 9
                                    

Arila berjalan menuju dapur, lalu ia melihat Tante Anjani yaitu Mama dari Kayla tengah menyiapkan beberapa cemilan dan jus, ia lalu menghampirinya.

"Wah, Tante, ini buat siapa?" tanya Arila disamping Anjani. Anjani menoleh ke arah Arila dengan tatapan datarnya

"Untuk Kayla dan teman-temannya"

"Loh teman-teman Kayla ada disini? kok aku gak liat ya Tan?"

"Mereka lagi ngerjain tugas kelompok" mendengar itu, Arila diam sejenak dan masih memperhatikan Tante Anjani. Lalu beberapa detik kemudian, ide terlintas di benaknya, yaitu menarik perhatian teman-teman Kayla.

"Emm Tante, biar Arila aja yang nganterin cemilannya.. Boleh?" Anjani nampak berfikir, lalu menganggukan kepalanya

"Mereka di ruangan home theater" Arila tersenyum, lalu berjalan menuju ruangan yang disebutkan oleh Tante Anjani tadi. Dengan percaya diri, Arila mengetuk pintu, lalu membuka nya. Tampak keempat manusia yang sedaritadi tengah fokus dengan kegiatan mereka, melihat Arila yang tersenyum pada mereka dengan nampan yang dibawanya.

"Sorry ganggu.. ini aku bawain cemilan untuk kalian" Kayla menatap datar Arila yang seenaknya masuk. 

"Perasaan gue gak nyuruh lo deh"

"Emm itu, aku disuruh sama Tante Anjani buat anterin cemilan" 
"Hai.." lanjut Arila menyapa ketiga teman Kayla. Arila belum menyadari adanya Sanjana disana, karena ia fokus pada Deon dan Sadam. 

Sadam terlihat sedikit terkejut melihat Arila disini. Lagipula siapa yang tidak tahu Arila, si gadis pindahan yang cantik itu, Sadam saja suka. Berbeda halnya dengan Deon, tampak raut wajahnya yang seperti tidak menyukai adanya Arila disini. 

"Loh, lo Arila kan?" tanya Sadam yang daritadi kebingungan dan bertanya-tanya, ada hubungan apa Kayla dengan Arila

"Eh iya.. kamu?"

"Gue Sadam. Kok lo bisa ada disini?"

"Kay, kamu gak ngasih tau mereka?"

"Ngasih tau apaan?"

"Kalo kita sepupuan"

"Hah?! sepupu?" Sadam semakin terkejut, terkecuali Sanjana dan Deon yang masih biasa saja sambil terus mengerjakan tugasnya. "Kay, serius? kok lo gak cerita?" 

"Ngapain? gak penting." jawaban ketus dari Kayla itu membuat Arila kesal. 

"Mungkin Kay malu"

"Lah ngapain malu? lo cantik gini kok" ucapan Sadam barusan membuat Arila tersenyum malu

"Lo gak ada kepentingan lagi kan disini? gue sama yang lain lagi riweuh ngerjain tugas." usiran yang terbilang masih halus itu sengaja Kayla ucapkan. 

"Tau, ganggu aja" barulah Deon bersuara. Mendengar itu, Arila nampak bingung, kenapa malah tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan? 

"Maaf ya aku ganggu kalian, tapi nanti kalo kalian butuh apa-apa, kasih tau aja" anggukan dari Sadam, tapi ketiga lainnya mengabaikannya. 

Arila keluar dari ruangan itu masih mempertahankan senyumannya, sampai saat pintu ditutup, senyuman itu luntur, dan tangannya mengepal. Ia benar-benar kesal.

"Kay, kok lo--"

"Suuuttttt... kerjain dulu, baru ngobrol" ucapan Sadam tadi terpotong oleh Sanjana, saat akan membalas ucapan Sanjana, Sadam melihat wajah Sanjana yang melotot ke arahnya membuat Sadam ciut. 

💥💥💥💥

"Mas, ini mobilnya udah selesai ya" Om Gunar baru saja menyerahkan kunci mobil si empunya

SENJANAWhere stories live. Discover now