Kantin

2.4K 157 6
                                    

Tidak hanya Galen yang menyadari dengan keanehan sikap Renata, tetapi yang lainnya juga. Sikap acuh Renata itu tentu membuat siapa saja yang mengenal gadis itu bingung. 

"Itu seriusan barusan si Renata ngelewatin lo gitu aja? tumben banget" Ronio bertanya pada Galen

"Paling juga pura-pura doang"

Setelah mengatakan itu, mereka kembali terdiam kala melihat Rega berjalan menghampiri mereka. Raut wajah nya ditekuk, sepertinya mood laki-laki itu sedang tidak bagus.

"Pagi-pagi muka lo udah asem aja gue liat-liat" Rega tidak berniat menjawab pertanyaan Janu. Ia masih menatap kepergian adiknya yang kian menjauh.

"Emm Kak Rega kok bisa berangkat bareng Renata?" mendengar pertanyaan itu, entah mengapa Rega merasa tidak suka. Memang nya kenapa kalau dia berangkat bersama adiknya?

"Emang masalah buat lo? Gimana pun juga kan dia adik gue" ucap ketus Rega. 

"Ya lo jawab nya biasa aja" bela Galen. Rega hanya mendengus, lalu ia melangkahkan kaki nya untuk segera masuk ke dalam kelas, juga diikuti oleh Cale.

"Kepo lo kaya dora" tambah Janu pada Arila, setelah mengatakan itu, ia dan Eko mengikuti langkah Cale didepannya. Tersisa Ronio, Galen juga Arila.

Wajah gadis itu seolah ingin menangis. Galen yang menangkap perubahan raut wajah dari kekasih nya itu menjadi khawatir.

"Udah, jangan dimasukin ke hati ya. Mungkin Rega lagi gak mood, atau lagi ada masalah, makanya dia respon nya gitu. Nanti juga kaya biasa lagi kok" ujar Galen serya mengelus-elus puncak kepala Arila. Ronio yang melihat itu sedikit kesal, pasalnya laki-laki itu juga memang menyukai Arila dari lama. Karena tidak tahan, Ronio pun berjalan melangkah meninggalkan dua pasangan kekasih itu.

"Aku cuma kaget aja kok Kak. Biasanya kan Kak Rega gak pernah ketus gitu sama aku" 

"Sekarang aku anter kamu ke kelas ya" mendengar ucapan Galen, Arila tersenyum lalu menganggukan kepala nya. Disepanjang koridor sekolah, Galen dan Arila berjalan sembari berpegangan tangan, dan menjadi pusat perhatian siswa Bina Bangsa. 

💥💥💥💥

Suasana kelas kali ini nampak disiplin, seluruh siswa memperhatikan Guru yang tengah mengeluarkan buku-buku didalam kotak kardus yang ia taruh di atas meja. 

Guru tersebut yaitu Bu Vera melihat ke arah para siswa nya yang masih diam, dan menunggu sang Guru mengucapkan sesuatu.

"Kalian bisa lihat kan, di meja ini terdapat beberapa kertas yang berbeda warna?" para siswa mengangguk, kemudia Bu Vera melanjutkan perkataannya

"Tugas kalian kali ini ada 2. Tapi, saya akan memberikan tugas pertama dahulu. Tugas pertama kalian berkelompok, dan kalian nantinya harus merangkum atau mengambil kesimpulan dari film yang akan kalian tonton" mulai terdengar suara riuh dari para siswa.

"Baiklah anak-anak. Ibu akan membagikan kelompok untuk tugas minggu depan" ujar Ibu Guru Vera, yang tengah mengajar didepan kelas sana. 

"Kelompok nya Ibu yang pilihkan" setelah mengatakan itu, seluruh murid di kelas nampak ingin protes. 

"Semoga kita berempat satu kelompok ya" ucap Ratih pada ketiga sahabatnya itu. Bu Vera mulai menyebutkan satu-satu nama siswanya.

"Ratih, Yasmin, Virda, Akila" mendengar itu, Ratih mengacungkan tangan nya.

"Ya Ratih, ada apa?" 

SENJANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang