Minggu Seru

1.7K 112 4
                                    

"Sekali lagi gue minta maaf banget ya Jan" ujar Kayla. Ia merasa tidak enak hati atas apa kejadian barusan. Ingatkan dirinya untuk memberi pelajaran pada Arila.

"Kan gue udah bilang, lo gak perlu minta maaf Kay.. gue gak papa, serius deh" Sanjana menepuk pundak Kayla agar sahabatnya itu berhenti merasa bersalah

"Lo kenapa diem aja daritadi? kaget ya cewek pujaan lo ternyata kaya gitu?" ucap Deon pada Sadam, yang daritadi laki-laki itu hanya diam tanpa mau ikut berbicara. Benar apa yang dikatakan oleh Deon, bahwa dirinya shock mengetahui Arila dengan mudahnya menuduh Sanjana.

"Gak usah dipikirin Dam" ucap Sanjana menyadarkan Sadam. Ia malah ikut merasa bersalah.

"Emm nanti kapan-kapan gue main deh ke bengkel lo. Eeemm tapi, diskon ya San" perkataan Sadam barusan membuat Sanjana tertawa, kemudian mengangguk. Ia tahu bahwa Sadam sekarang ini tengah menghibur dirinya, karena laki-laki itu pasti merasa tidak enak hati pada dirinya.

"Yaudah, kita pulang dulu ya Kay...
Sampai ketemu besok di sekolah..
Bye.."

Sanjana bersama dengan Deon dan Sadam akhirnya meninggalkan kediaman Rabela, menyisakan Kayla yang masih diam menatap kepergian mereka. Rasa kesal dan marah masih ia rasakan karena perilaku keterlaluan dari Arila.

💥💥💥💥

Sanjana sudah sampai dirumahnya, kini gadis itu sedang merebahkan tubuhnya di kasur empuknya sembari memainkan ponsel nya. Tak lama, ponsel nya itu berdering, telepon masuk dari Renata.

"Halo.. iya Re, kenapa?"

"Lo udah pulang belum?"

"Udah, sekitar 10 menit yang lalu gue sampe"

"Sore ini jadikan?"

"Jadi lah, nanti gue ajak Kak Kiran juga ya"

"Oke. Nanti lo jemput gue ya"

"Kirain lo yang jemput"

"Buset, jauh cok.. Rumah gue ke lokasi cuma 15 menitan. Yakali gue bolak-balik"

"Gue becanda elah.. yaudah ah, nanti jam 4 gue udah dirumah lo"

"Oke. Bye"

Setelah telepon nya dimatikan, Sanjana melihat jam yang tertera pada layar ponselnya yang menunjukan jam 14.00. Saat akan memejamkan mata nya untuk tidur sebentar, ia mengingat sesuatu, segera tubuhnya bangun dan keluar dari kamar nya.

Sanjana melihat Alana yang sedang memainkan ponselnya di ruang tengah. Sepupu nya itu nampak fokus dengan kegiatan nya sampai tidak menyadari jika dirinya sudah duduk disampingnya.

"Ngapain sih lo?" pertanyaan dari Sanjana ini membuat Alana terkejut dan memundurkan tubuhnya.

"Jan anjrit, kalo gue jantungan gimana?!" ujar Alana kesal

"Sorry deh sorry.. lagian daritadi gue liat-liat, lo fokus banget, sampe suara langkah kaki gue aja gak kedengaran kah?" ucap Sanjana, beberapa detik kemudian Alana tidak juga menjawabnya. Sanjana memutarkan mata nya malas, ia tahu betul pasti sepupu nya itu tengah chatingan dengan seseorang, terlihat dari mimik wajahnya yang sedaritadi menahan senyum bak sedang tersipu malu. Dan Sanjana merasa geli melihat itu.

"Lan.."

"Hmm.."

"Pada kemana sih sepi banget? nyokap bokap lo belum pulang?"

"Belum.. tu orangtua emang gila sama pekerjaan, dzuhur pulang ceunah.. eh udah mau jam setengah tiga kagak ada juga tu pulang ke rumah"

"Yeuuu namanya juga dokter Lan, apalagi Mama Lita sama Papa Leo kan baru pindah ke Rumah Sakit itu, mungkin ada urgent"

SENJANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang