Fisrt Love

1.9K 231 26
                                    

10 tahun kemudian.

Azizi menghela nafas setelah berhasil mendarat kembali di tanah airnya. Sambil menyeret kopernya, dia mengitari sekitar dengan seksama. Melihat betapa banyak sekali perubahan di negeri tercinta ini setelah dia pergi hampir 9 tahun lamanya tanpa pernah kembali.

"Zee!!."

Seorang perempuan paruh baya melambaikan tangan dari jauh. Zee tersenyum melihat mamanya dari jauh tampak heboh menyambut kepulangannya.

"Mama..."

Zee lekas mendapatkan sebuah pelukan hangat dari Nayla sang mama yang begitu merindukan sang putra.

"Mama kangen sayang. Kangen banget."
Ucap beliau yang sudah menitihkan air mata harunya.

"Zee juga kangen mama."

Lama berpelukan Zee meminta berhenti.

"Nanti di rumah lagi ya?."
Ucap Zee lembut.

Mamanya tampak mengangguk lalu keduanya pergi ke mobil yang akan membawa Zee kembali ke rumah.

"Mama apa kabar?."
Tanya Zee saat mobil sudah pergi meninggalkan bandara.

"Mama cukup baik. Harusnya mama yang tanya kamu, kamu gimana? Disana gimana? Semua aman kan?."
Nayla dengan lembut mengusap setiap sisi wajah Zee hingga ke lengan anaknya yang sudah cukup dewasa ini.

"Semua aman, Ma. Aku baik disana."

"Maafin mama. Mama jarang tengokin kamu. Tiket ke LA mahal banget, mama mana bisa beli setiap beberapa bulan sekali. Maafin mama ya?."

"Ma, mama ngga salah. Zee juga ngga mau repotin mama. Mama kan sekarang kerja, jadi Zee paham kok."

"Hah. Setelah kamu pergi, banyak sekali perubahan disini. Mama kerja, kamu kerja, dan semuanya terasa jauh berbeda."

"Maafin Zee, semua bermula karena kesalahan Zee."

Nayla tersenyum. Meski dirinya pun tahu awal mula sebuah kehancuran ini akibat ulah anaknya, tapi dirinya pun tidak bisa marah pada Zee. Zee merupakan anugrah Tuhan yang sampai kapanpun akan selalu menjadi sumber kebahagiaan nya.

"Kamu ngga pernah salah di mata mama. Kamu anak mama yang paling bisa bikin mama bahagia."

"Apa sekarang mama bahagia?."

"Tentu. Mama bahagia masih punya kamu di hidup mama."

"Tapi mama jadi kehilangan semua yang selalu mama jaga baik baik."

"Kamu yang mama jaga baik baik, dan mama belum kehilangan kamu."

Zee pun memeluk sang mama yang sudah cukup tua ini. Hidup di umur yang sudah tidak muda lagi membuat Nayla terkadang mengeluh sakit karena kini dirinya telah bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

..

Di tempat lain, ada seorang perempuan duduk di teras rumahnya. Wajahnya sayu, keduanya matanya memandang hamparan taman dengan pandangan kosong. Tak ada yang bisa dia lalukan selain melamun sendirian.

"Mom...are you okey? Mom mau makan ngga? Aku ambilin ya?."

Gadis kecil itu berjongkok di depan perempuan itu. Mengusap beberapa kali pipinya agar perempuan itu mau melihatnya.

"Mom?."

"Gracie...sini nak."

Gadis berusia sekitar 8 tahun itu pun mendekati perempuan lain yang memanggil nya.

"Umi. Mom belum mau makan, Geci khawatir."
Raut wajah Gracie atau sapaan akrab nya Geci itu terlihat sangat sedih. Melihat sang mama selalu tidak pernah merespon nya.

One shoot (ZeeSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang