Zee terus memperhatikan Marsha yang sibuk sendiri di kamarnya. Pintu sedikit terbuka membuat Zee dapat melihatnya dari ruang tv depan kamar mereka.
Sebenarnya dia tidak peduli Marsha mau pergi atau apa, hanya saja dia penasaran karena Marsha tidak pernah se sibuk itu dan terlihat sangat buru buru makanya Zee hanya melihat dari jauh sambil curi curi pandang tv di depannya.
Crek.
"Mau kemana?."
Tanya Zee spontan melihat Marsha keluar dari kamarnya.Marsha sempat diam beberapa detik karena syok mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Zee.
"Eh...ka Zee. Ini..aku.."
Marsha pun sibuk mencari jawaban sambil menetralkan degupan jantungnya."Mau kemana?."
Zee berdiri agar bisa dengan jelas mendengar jawaban Marsha.Berdiri sambil menghilangkan kedua tangannya Zee mampu membuat Marsha berkeringat dingin seketika.
"Ka Zee aku mau izin pergi sebentar."
"Sama siapa?."
Spontan Zee membuang wajahnya. Merasa malu bertanya begitu. Tapi dia kepo dan terlanjut juga pertanyaan itu keluar dari mulutnya ya sudah gas saja.Karena Marsha begitu cantik saat ini membuat Zee bertanya tanya untuk siapa Marsha make up secantik itu. Di rumah saja tanpa make up Marsha sudah terlihat cantik, bagaimana saat ini wajah ayu itu semakin mengeluarkan auranya ketika berlapis make up yang natural.
"Itu..ka.."
"Sama siapa? Jawab gitu doang susah bener."
Zee pun berbalik ingin kembali duduk di sofa. Sudah kesal, marah, malu juga.
"Sama Adel."
Jawab Marsha akhirnya.Zee diam mematung.
"Maaf ka, aku pergi dulu."
Marsha pun turun ke lantai satu dengan buru buru. Dia ada janji dengan Adel untuk pergi ke sebuah acara jejepangan yang diadakan di sebuah mall. Mengingat Zee pasti tidak akan mau mengantarnya dan kebetulan Adel mengajaknya tentu Marsha tidak menyiakan kesempatan itu.
Marsha pun mencoba menghubungi Adel bertanya dimana keberadaan bocah itu.
Sret!
Marsha membulatkan matanya saat ponsel yang ia pegang di rampas paksa dari belakang.
"Ikut gue."
Marsha hanya pasrah ketika tangannya di tarik begitu saja. Apalagi yang menariknya paksa memiliki aura sangat seram dimatanya.
"Kaaa..mau kemana?."
Sosok itu tetap diam sampai keduanya duduk di kursi mobil.
Di dalam mobil hanya ada keheningan karena dua orang di dalamnya sama sama masih butuh waktu untuk berbicara.
Marsha masih syok atas apa yang baru saja terjadi. Dia diam karena takut melihat ekspresi wajah seseorang yang baru saja menculiknya.
Dia Zee yang dengan cepat membawanya pergi dari rumah. Setelah keluar rumah dan pergi cukup jauh Zee belum juga buka suara dan hanya menampilkan wajah seramnya yang membuat Marsha takut tuk bertanya.
"Ekhm!. Sorry buat lo kaget tadi. Lo gapapa?."
Tanya Zee akhirnya.Melihat wajah Marsha yang ketakutan membuat Zee jadi tidak tega.
"Gapapa."
Jawab Marsha menutupi pergelangan tangan nya yang sedikit memerah."Lo mau pergi ke mana? Biar gue anterin."
Suara Zee sudah mulai melembut membuat Marsha bernafas lega.