My Innocent Fat Girl - Bab 28

1K 164 55
                                    


B

ab 28

Seharusnya Daniel tidak melakukannya. Seharusnya Daniel menahan diri, mengontrol nafsu dan emosinya. Hanya gara-gara cemburu, Daniel merusak semuanya. Merusak Anggrek, dan merusak rencananya sendiri untuk menceraikan gadis itu.

Daniel mengacak-acak rambutnya dengan frustrasi. Setelah memerkosa istrinya sendiri, pagi harinya Daniel langsung pergi, ke mana saja, yang penting menghindari Anggrek. Namun, Daniel tahu ke mana pun ia pergi, bayangan percintaannya dengan Anggrek tidak bisa ia lupakan.

Anggrek begitu lembut dan harum hingga membuat Daniel ketagihan. Dengan tega ia memaksa Anggrek sampai dua kali. Seharusnya ia berhenti setelah yang pertama, tetapi badai kenikmatan yang menggulung membuat Daniel ingin mengulanginya lagi dan lagi.

"Bos, kok pagi-pagi udah di sini aja. Katanya mau libur tahun baruan?"

"Takut bengkel ramai hari ini nanti kamu repot, Man." Daniel menyengir kepada sang manajer di bengkel miliknya dan Zylg.

"Bos bisa aja. Mau dibeliin sarapan, Bos? Nasi uduk, bubur ayam, lontong sayur?" tanya Mandez lagi.

Daniel menggeleng. "Nggak usah. Kopi pahit, ada?"

"Ada di pantry nanti saya suruh Ebon anterin."

"Makasih, Man."

Mandez mengangguk kemudian berlalu dari ruangan meninggalkan Daniel yang kembali melamun menatap ke luar jendela kaca di lantai dua. Ia mengusap wajahnya dengan frustrasi.

Apa yang harus ia lakukan sekarang? Ia harus menghindari Anggrek agar kejadian itu tidak lagi terulang.

Ketika malam kembali datang, Daniel baru berani pulang ke rumah. Di meja makan tersaji makan malam yang ditutup tudung saji, sementara Anggrek tidak ada di kamar mereka.

Daniel membuka kamar tamu dan mendapati istrinya di sana, sudah terlelap. Jantungnya berdetak cepat dan nafsunya kembali hadir, membuat kedua kaki Daniel membawanya duduk di tepi tempat tidur.

Tangan Daniel mengepal, ia menahan diri agar tidak menyentuh Anggrek lagi. Namun apa daya, gairah dan rasa cemburu kembali mendominasi membuatnya kembali melucuti piama Anggrek.

Anggrek yang terbangun dan hendak berteriak, langsung Daniel bungkam dengan ciuman. Malam itu, ia tidak mengikat kedua tangan Anggrek seperti malam sebelumnya. Ia biarkan kedua tangan sang istri memukul-mukul dan mencakari tubuhnya sementara ia bergerak di antara kehangatan sang istri. Meskipun menangis, Daniel tahu Anggrek juga menikmati percintaan mereka.

"Nggak boleh ada laki-laki lain selain aku," bisik Daniel serak menatap wajah Anggrek yang basah oleh peluh dan air mata.

Daniel terus bergerak sampai mendapatkan pelepasannya, lagi-lagi ia mengeluarkan benih-benihnya di dalam kehangatan Anggrek.

Setelahnya, ia mendekap erat Anggrek yang masih menangis. Ia letih, mengantuk, tetapi puas. Harum tubuh Anggrek membuatnya nyaman hingga ia terlelap.

*** 

"Akhir-akhir ini lo makin sering ngelamun, Nggi, dan muka lo hari ini pucat banget," ujar Dini. "Jangan-jangan lo hamil, lagi?" Gadis itu kemudian menertawakan ucapannya sendiri. "Sorry, Nggi, gue cuma bercanda. Mana mungkin lo hamil ya, kan belum anuan sama Om Daniel."

Anggrek cuma tersenyum. Ia ingin bercerita kepada Dini, tetapi menahan diri. Selalu. "Nggak enak badan. Mau tiduran di UKS aja."

"Ya udah yuk gue anter."

Anggrek kira setelah beristirahat di UKS, kondisi tubuhnya akan membaik, ternyata ia keliru. Ia pun meminta Dini untuk menelepon Pak Luki agar menjemputnya ke sekolah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 24, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Innocent Fat Girl by EmeraldWhere stories live. Discover now