3

57.1K 3.4K 174
                                    

"Astaga capeknya" keluh Vino sambil memegang pelpelan

Saat ini vino sedang membersihkan mansion yang begah itu, dari membersihkan kamar, nyuci piring, nyuci baju, nyapu rumah yang begah itu sendiri, lalu mengepel, dan yang terakhir memasak.

Itu adalah syarat untuk menjadi menantu keluarga wijaya, katanya. fikir Vino ia kira syarat nya harus badan bagus seperti demian, tinggi, gagah, tampan, jago bela diri dan kaya. Ternyata salah ia malah di suruh beberes rumah yang mewah itu dengan sendiri tanpa adanya pembantu.

"Astaga rasanya pinggang mau copot" ujar Vino dengan tangan di belakang pinggang.

"Tidak usah mengeluh" ucap seseorang dengan wajah datarnya, datang dari arah tangga dengan memakai celana pajang dan kaos pendek.

"Om Vino capek" keluh Vino "masak vino suruh bersihin rumah segede gaban sendirian" lanjut Vino dengan mengeluh

"Itu syarat jadi menantu " ucap Demian dengan tegar

"Om, masak gitu jadi syarat jadi menantu, vino kira bakal adu jotos" timpal vino sambil mendongak menatap Demian yang tinggi.

"Emang kamu mau, coba tinju perut saya" ujar demian dengan muka datar dan alis terangkat, vino mengangguk lalu ancang-ancang meninju perut demian

Bugh

"Arghh" lenguh vino dengan tangan mengibas-ibaskan tangannya karena kesakitan, dan hanya di balas kekehan oleh Demian

"Om itu perut apa besi sih" ucap Vino dengan meniup tangan yang sudah sedikit memerah

"Perut lah" ucap Demian

"Nggk percaya"

Lalu demian mengangkat kaos yang menunjukan perut sispexnya, vino yang melihat itu melongo, lalu tangannya menyentuh perut demian, mengeluh, di pencet-pencet lalu tinjuan-tinjuan kecil, vino iri pengen. Sepeti itu, demian lalu menutup kaos nya kembali, vino mendongak melihat demian

"Om ko perutnya gitu, perut vino nggk sampek kayak gitu" ujar vino sambil mengangkat baju nya yang menunjukkan perut mulus dan putih

Demian yang melihat itu lalu mengelus perut Vino dengan sedikit sensual

"Agrh~" lenguh Vino dengan suara laknatnya, iya sepontan menutup mulutnya dengan keuda tangannya, demian yang mendengar itu sedikit meringis dan berhenti mengelus perut Vino, Vino itu sensitif bagian telinga dan perutnya.

"Emm anu om, vino kebelakang dulu, bagian sana belum di bersihin" ucap Vino dengan gugup lalu meninggalkan Demian seorang diri di ruang keluarga.

Saat ini Vino sedang di dapur merutupi perbuatannya

"Anjir nih mulut di elus doang malah desah, ibu Vino nggk perjaka" ucap Vino dengan muka sedih

"Itu juga si om, ngapain coba ngelus kayak gitu"

Saat sedang asik dengan pikirannya tiba-tiba  dia di kagetkan oleh gadis cantik yang ia sayangi siapa lagi klok bukan Ririn.

" Boba" panggil Ririn

"Eh iya Bubb, ngapain ke sini" ucap Vino

"Aku mau minum, eh ternyata malah liat boba bengong, kenapa capek ya " tanya Ririn dengan tangan mengelus pundak Vino

"Eh nggk ko, klok demi kamu aku kuat" jawab Vino dengan cengiran

"Boba habis ini ngapain" tanya Ririn setelah meletakan gelas di meja

"Bentar" Vino mengeluarkan kertas itu adalah daftar untuk syarat menjadi menantu keluarga wijaya

Vino membuka kertas itu yang tertuliskan

                    'syarat menjadi menantu
                       Kelurga wijaya'

1. Bersihkan kamar saya (Demian), itu lebih utama.

2. Mencuci baju

3. Mencuci piring

4.membereskan seluruh rumah

5. Memasak siang dan malam

Note: jika pagi tidak sibuk, memasak jadi pagi, siang dan malam

6. Memberikan bekal untuk saya( Demian)

Dan masih banyak lagi.

Ririn yang membaca itu merasa cengoh syarat yang di berikan daddynya untuk pacarnya itu seperti ke biasaan istri.

"Boba ini beneran Daddy yang buat" tanya Ririn sambil membaca kertas itu ulang

" Iya bener, masak iya aku bersihin atas ke mauan aku sendiri jugaan kan ada pembantu" ucap Vino

"Pasti capek ya ba, sini aku bantu masak, tapi ajarin juga, biar jadi istri yang baik, kan boba pinter masak" ucap Ririn dengan bibir tersenyum

"Ok, kamu ngiris sayuran aja, bahaya klok kamu yang masak kan belom pernah masak" ujar Vino ke Ririn, lalu di angguki oleh sang empu

Saat sedang asik bergulat berdua di dapur, sepasang mata memperhatikan itu, bagaimana Ririn memasak dan Vino menggoreng kadang Ririn mencolek pipi Vino dengan tepung basang, canda tawa terlihat di situ, lalu pria itu mendatangi mereka.

"Ririn" panggil pria itu, Demian.

"Eh Daddy, Daddy duduk aja bentar lagi selesai ko, iya kan ba" ujar Ririn kepada Vino, lalu di balas anggukan oleh Vino dengan kikuk karena mengingat ke jadian tadi

##############

Jangan lupa vote

Maaf banyak typo

Cerita nya makin hari makin aneh

Apa ku  hiatus aja😃

OM DUDA🔞 ( SEGERA TERBIT)Where stories live. Discover now