10

48.6K 2.8K 91
                                    


Selamat membaca.










"Ini cemilan pada habis" gumam Vino melihat isi kulkas yang hanya tersisa susu putih.

Ia sekarang sedang di rumah Demian, sendirian. Ririn sedang pergi ke rumah mommynya dan Demian sedang ke luar kota. Rumah sebesar istana hanya di huni 1 nyawa.

"Utung aja camer ninggalin kartu" cengir Vino melihat kartu bewarna hitam.

Pasalnya sebelum Demian pergi dia memberikan kartu kepada Vino untuk membeli ke butuhan rumah selama ia pergi.

"Supermarket ah" ujar Vino lalu keluar dari rumah menuju supermarket dekat rumah Demian.


Tibanya di supermarket ia lalu berbelanja bahan makanan karena juga sudah akan habis, ia kesana kemari mencari sayuran, memilih sayuran yang bagus dan yang masih fresh.

Bruk

"Ah maaf" ujar sang wanita meminta maaf ke pada Vino karena tak sengaja menabrak keranjang milik Vino.

"Iya gak papa ko" ujar Vino lembut.

"Maaf banget ya saya buru-buru kasian anak saya sendirian di rumah" ujar sang wanita yang masih meminta maaf karena merasa tidak enak hati kepada sang pemuda.

"Gak papa ko tan, jugaan aku baik-baik aja nggk cidera" kata Vino.

"Ya udah maaf ya sekali lagi saya permisi sokalnya buru-buru" ujar sang wanita lalu pergi meninggalkan Vino seorang diri.

'ko kayak familiar ya sama mukanya' batin Vino dengan mengurutkan pelipisnya.

"Ah udah lah" ucap vino lalu kembali memilih sayuran, lebih cepat lebih baik karena ia ingin rebahan di rumah.

Drett

Drett

Terdengar getaran telpon milik vino dari saku celananya, terlihat nama Demian di layar benda pipih itu.

"Hemm" dehem vino dengan memilih sayurun.

"Sedang apa kamu" ujar demian di seberang sana.

"Lagi open bo, kenapa?" Kata vino dengan memutar bola matanya.

"Heh" Demian sangat sebal mendengar ucapan Vino.

"Mau bo? Khusus kamu satu malam 2 triliun" ucap Vino.

"Sudah jangan buat saya kesal" dengus Demian.

"Kenapa mas" tanya Vino

"Jika kamu tidak sibuk setelah saya pulang, saya ada kepentingan dengan kamu" ucap Demian yang terlihat sedikit serius.

"Kepentingan apa" tanya Vino.

"Ingin memperkosa kamu" ucap Demian dengan senyum devilnya.

"Heh omongannya" sengit Vino, andai saja ia sedang tak di supermarket sudah pasti Demian terkenak jurus nya.

"Kan kamu open bo, dari pada saya membayar kamu, lebih baik saya perkosa kamu agar menghemat uang" ujar Demian.

"Hilih sosoan bisa" ejek Vino.

"Kamu menantang saya?"

"Halah palingan titid kamu loyo kelamaan Jadi duda" Kata Vino lalu mematikan Telepon tanpa permisi "ganggu aja"timpalnya menuju ke kasir untuk membayar belanjaannya.

*
*

Saat ini vino sudah sampai di rumah megah itu, terlihat sepi dan gelap karena ia mematikan lampu dan sekarang sudah sore, sepertinya Ririn belum pulang, padahal selama Demian pergi niat dia ingin kembali mendeketi wanita itu.

Tak apa masih ada hari esok, karena Demian pergi cukup lama. Vino lalu meletakan belanjaannya pada tempatnya. Sesudah beres ia pergi ke kamar Demian untuk membersihkan kamar itu.

Hari yang cukup melelahkan bagi dirinya karena belum berisitirahat dari tadi. Sesudah membereskan kamar itu ia lalu menuju kamar miliknya, karena Demian menyiapkan kamar untuk dirinya sewaktu-waktu dia membutuhkan bisa menggunakan kamar itu, ia tak perlu khawatir tentang baju ganti karena sudah tersedia baju ganti juga yang terlihat masih baru, bahkan ia pernah melihat lebel harga baju itu kaos saja harganya 2 jutaan.

Sultan memang beda.

Vino sudah membersihkan dirinya menggunakan piama warna biru muda dengan motiv bulan.

Ia berjalan menuju ruang tengah untuk menonton acara TV ya walaupun cukup membosankan kan.

Sekarang sudah pukul 19.00 belum ada tanda-tanda Ririn akan pulang, sepertinya ia akan menginap di rumah mommynya.

Dertt

Drett

Benda pipih milik Vino di atas meja bergetar, Ririn menelponnya.

"Hallo Vin" ucap Ririn.

"Ya, Hallo Rin kenapa" tanya Vino.

"Sorry ya Vin aku nggk pulang malam ini nginep di rumah mommy" ucap Ririn.

"Iya gapapa sans aja, pasti kamu juga kangen mommy kamu" senyum Vino.

"Beranikan di rumah sendiri, klok nggk berani biar Daddy nelpon kamu biar di temenin" saran Ririn.

"Nggk perlu" ketus Vino.

"Heheh, sorry emak" ledek Ririn, memutuskan panggilan secara tiba-tiba sebelum ia di sembur jimat Vino.

OM DUDA🔞 ( SEGERA TERBIT)Where stories live. Discover now