19

21.2K 1.7K 119
                                    


Selamat membaca.







Duduk saling diam di kos milik Vino, terlihat dua orang sedang saling diam, ya itu Vino dan Ririn.

Sehabis pulang dari kampus Vino mengajak Ririn untuk mampir ke kos milik Vino akan membicarakan hal penting.

"Ada apa Vin" tanya Ririn untuk menghilangkan ke sunyian.

Tenang saja mereka nggk ngelakuin hal macem-macem tapi cuma satu macem.

"Aku boleh cium kamu nggk"

Ririn yang mendengar yang di ucapkan Vino merasa syok.

Vino yang melihat reaksi Ririn hanya menundukan kepalanya dan mengacak-acak rambutnya merasa frustasi.

"Cuman buat tes aja" jelas Vino

"Ada apa sih emang, coba cerita aja sama aku" ucap Ririn menatap Vino lekat, terlihat lingkar hitam di matanya walaupun masih terlihat samar.

"Maaf agak vulgar, tapi pas aku lagi coli nggk nafsu bayangin wajah cewek, tapi pas ke inget wajah Mas Demian langsung nafsu" jelas Vino.

Ririn yang mendengar itu menganggukan kepalanya sepertinya dia mulai faham apa masalah Vino.

"Nggk perlu minta cium aku sigala kalok kayak gitu, mending nonton bokep aja coba di tes kamu masih nafsu apa nggk"

Vino yang mendengar usul dari Ririn mengangguk pelan dan ber oh ria.

Sepertinya dia juga salah meminta ciuman pada Ririn walaupun bukan kali ini saja, dulu waktu mereka pacaran juga pernah melakukan ciuman tapi sekarang situasi sudah berbeda. Dulu mereka masih pacaran dan sekarang sudah putus apalagi Ririn belum lama ini mendapat kasus pelecehan.

"Mungkin kamu suka Daddy kali" timpal Ririn.

"Nggk mungkin, aku masih normal bukan gay" ucap Vino mengucapkan dengan cepat.

"Siapa tau kamu cuma suka Daddy"

"Nggk mungkin lah aku gay"

"Ya udah trus mau gimana" ucap Ririn di balas gelengen oleh Vino.

"Pikir nanti aja sekarang kita pulang ke rumah kamu, nanti Mas Demian nyariin kamu kenapa belum pulang" ucap Vino berdiri dari duduknya.

"Nyariin kamu sih aku percaya" ucap Ririn

Mereka lalu memutuskan untuk pulang ke rumah milik Ririn karena menjelang hampir sore.

Tiga puluh menit perjalanan sampai lah di mansion yang megah itu.

Terlihat ada empat sepeda motor di halaman rumah, sepertinya ada tamu.

Ririn dan Vino lalu membuka Pintu rumah terlihat pria sedang bertarung di ruang tamu.

Terlihat yang lebih muda terdapat luka-luka parah dan pria yang sudah dewasa hanya berantakan.

"MAS /daddy" panggil Ririn dan Vino serempak.

Demian yang merasa terpanggil mengentikan aksinya.

"Ada apa sihh ribut-ribut di mansion" ucap Vino menatap Demian dengan nafas tersengal-sengal karena habis adu jotos.

Ririn lalu melihat laki-laki yang sedang pukul oleh Daddynya, Ririn lalu berlari ke belakang tubuh Demian dengan ketakutan.

"Apakah kamu tau, dia adalah laki-laki yang sudah berani melecehkan putri saya" ucap Demian menahan amarah mata yang terlihat terdapat amarah.

Vino yang melihat itu menatap Demian diam, Demian yang merasa di tatap menatap kembali bola mata indah milik Vino.

Mata indah itu mulai berkaca-kaca Demian yang melihat itu menarik tangan Vino dan memeluknya erat.

Terdengar isak pelan dari mulut mungil itu, Demian mengelus rambut milik Vino dan mengeluarkan kata-kata penenang.

Vino lalu melepaskan pelukan itu, jantungnya tidak kuat karena berdebar sangat kencang. Lalu kakinya melangkah ke pada pria yang sudah bonyok itu.

Plak

Tamparan keras mendarat di pipi tampan milik pria muda itu. Vino memejamkan mata untuk tidak menangis.

Kamu tau tidak bagaimana rasanya wanita yang kita jaga selama ini ternyata di rusak oleh laki-laki lain, rasanya sakit sekali.

"Dasar bajingan" desis Vino.

#

Setelah hura hura tadi sekarang mereka sedang duduk di ruang tamu.

Demian menghembuskan nafasnya pelan.

"Siapa nama kamu" tanya Demian kepada pria yang sudah memar memar itu.

"Lian biasanya di panggil ian om" jawab Ian menundukan kepalanya.

"Coba ceritakan kejadian malam itu" ucap Demian.

"Waktu itu saya lagi mabuk Om, nggk sadar apa yang saya lakuin, tiba tiba waktu saya sadar saya sudah di apartemen dan di sebelah saya ada wanita, dan ternyata itu anak Om" Jelas Lian atau Ian.

"Ok saya terima alasan kamu dan saya harap tidak mengulangi nya lagi, karena saya ingin kamu bertanggung jawab atas anak saya" jelas Demian di balas anggukan oleh Ian.

Akhirnya acara menegangkan itu sudah selesai, sekarang Ririn sedang di tenangkan oleh Vino di kamarnya.

Ian dkk sudah pulang sekitar lima belas menit yang lalu.

Karena hari sudah sore Demian memutuskan untuk ke kamarnya untuk membersihkan diri.

#

"Udah tenang aja jangan takut" ucap Vino menangkan Ririn yang sedang ketakutan.

"Aku gak mau nikah vin" ucap Ririn menatap mata idah milik Vino.

"Lebih baik di nikahin dari sekarang, sebelum kejadian yang nggk mengenakan" ucap Vino dengan tenang agar Ririn merasa lebih baik.

"Klok kamu nikah nanti aku pamit nggk ke rumah ini lagi, karena aku nggk bisa lagi jadi menantu keluarga wijaya" ucapnya kembali.

"Kenapa nggak ke sini kasian Daddy pasti sendiri"

"Aku mau jelasin sesuatu sama kamu tapi kamu jangan marah" ucap Ririn

"Iya nggk" ucapnya.

"Janji, jangan motong omongan aku klok belum selsai" ucap Ririn mengangkat jari kelingkingnya.

"Janji" balas Vino

"Sebenernya kamu itu di angkat menjadi menantu keluarga Demian sebagai pendamping Daddy bukan aku, dan syarat-syarat yang kamu lakuin itu sebagai menantu keluarga alwijaya yang maksudnya bakal menjadi pendamping Daddy"

"Kamu tau waktu aku mutusin kamu mendadak di cafe waktu itu, alesanya Daddy suka sama kamu dan Daddy janjiin apapun yang aku mau boleh di kabulin asal kamu bisa sama Daddy" jelas Ririn panjang lebar.

Vino yang mendengar itu hanya diam membisu tidak tau mau menjawab apa.

"Aku mohon jangan jauhin Daddy" ucap Ririn memegang tangan Vino.

"Ini udah sore aku mau ke bawah dulu mau masak" ucap Vino untuk menghindari topik pembicaraan.

Lalu ia pergi dari kamar milik Ririn dan turun ke bawah untuk memasak.

Saat asik berkutin tiba tiba ada sebuah tangan mengingkar di perut milik Vino.

Ia memberontak

"Saya mohon jangan pergi dari sini, saya mencintai kamu Vino" ucap Demian menenggelamkan wajahnya di pundak milik Vino.

"Kita bahas nanti sekarang masak dulu nanti ke buru makan malam" ucap Vino.

Demian yang mendengar itu menganggukan kepalanya, lalu mendudukan bokongnya di kursi meja makan.

Melihat vino yang begitu lihai memasak di dapur, keringan yang bercucuran

Ia membayangkan bagaimana tubuh putih nya memakai celana pendek sedang memasak di dapur, itu sangat terlihat seksi.

#
Asal kalian tau gue nilis ini lagi pengajian.

Ig:Ria_vachirawit

Mau buat grub nggk?

OM DUDA🔞 ( SEGERA TERBIT)Where stories live. Discover now