🍭 2 ☁️

784 112 44
                                    

Tekad Seonghwa sudah bulat, ia tak akan menahan diri lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tekad Seonghwa sudah bulat, ia tak akan menahan diri lagi. Hari ini, ia akan mengajak Hongjoong mengobrol banyak. Seonghwa tak akan maju dengan terburu-buru, ia akan memulai pdkt nya dengan santai agar Hongjoong pun merasa nyaman.

Tentu, juga akan terasa aneh jika Seonghwa tiba-tiba ngegas ngajak jalan-jalan padahal teman aja bukan. Untuk itu, Seonghwa ingin mengenal Hongjoong lebih dulu.

Dan yang paling utama, Seonghwa harus mencari tahu apakah Hongjoong sudah memiliki kekasih atau belum. Ia tak ingin usahanya menjadi sia-sia jika ternyata Hongjoong sudah memiliki kekasih.

Walau begitu, Seonghwa terus berdoa semoga Hongjoong belum punya pasangan, karena Seonghwa tak ingin merasakan patah hati padahal belum mulai.

Pukul empat kurang dua menit, Hongjoong sebentar lagi pasti akan datang. Seonghwa membenahi penampilannya, tentu ia harus terlihat bersih dan rapi untuk memberi kesan tersendiri.

Suara bel pintu, membuat jantung Seonghwa berdetak tak karuan, berusaha mengontrol diri, menolehkan kepala, dan menampilkan senyum terbaiknya. "Selamat datang-ah, Hongjoong, kamu datang lagi, heum?" ujar Seonghwa, memulai dengan sedikit basa-basi.

Hongjoong tak langsung menjawab, ia mendekat ke arah Seonghwa lebih dulu. "Iya," ujarnya sembari mengangguk kecil. "Aku datang lagi hehe, Kak Hwa aku pesan yang biasa," sambungnya, tersenyum manis dan berjalan menuju meja setelah mendapat jawaban dari Seonghwa.

Yang kaya gitu seumuran dengannya? pikir Seonghwa, masih tidak percaya. Kembali mengontrol diri, menyiapkan pesanan Hongjoong, masing-masing dua, dan lekas mengantarnya.

Dapat Seonghwa lihat raut wajah Hongjoong berbinar melihat pesanannya telah datang, membuat ia setengah mati harus menahan gemas. Meletakkan nampan di meja dan menata kue dan minuman di depan Hongjoong.

"Eh, Kak Hwa? Aku kan biasanya pesan masing-masing satu," ujar Hongjoong karena Seonghwa meletakkan dua kue dan dua minuman di meja. Bingung sendiri, bertanya-tanya apa Kak Hwa lupa dengan apa yang sering ia pesan?

Seonghwa sendiri terkekeh pelan, tak kuasa melihat raut bingung Hongjoong yang menggemaskan. "Pemilik kafe memberiku jam istirahat di awal, jika tak keberatan, apa aku boleh bergabung dengan Hongjoong?"

Bibir Hongjoong membentuk hurup 'O' yang begitu lucu, dan mengangguk dengan cepat. "Boleh," balasnya, "aku senang ada teman makan," balasnya.

Selama beberapa menit hanya makan dalam diam, Seonghwa memberi Hongjoong waktu untuk menikmati camilan, sampai kue dan minuman milik Hongjoong habis setengah, ia memulai aksinya. "Aku lihat, Hongjoong sangat menikmati hidangan di sini," ujarnya, memulai dengan basa-basi agar tak terkesan menuntut, "tetapi kenapa selalu menikmatinya sendirian? Sekali-kali mengajak pacar Hongjoong kemari pasti menyenangkan," lanjutnya mulai mengorek informasi.

Walau tak ayal, jantung Seonghwa sudah berdetak dua kali lebih cepat, khawatir Hongjoong akan mengiyakan dan benar-benar membawa pacarnya kemari. Ya Tuhan, tolong jangan buat ia langsung patah hati.

Plot Twist - JoongHwaWhere stories live. Discover now