Keesokan harinya, setelah menyelam cukup lama di internet, Seonghwa akhirnya memutuskan untuk memakai t-shirt putih sebagai dalaman, dan tambahan kemeja berwarna gelap untuk bagian luar.
Untuk bawahan ia menggunakan celana berbahan levis dan sepatu sneakers berwarna putih. Untuk kesan lebih kasual karena ini belum kencan resmi, Seonghwa menggulung lengan kemeja yang panjang sampai bawah siku.
"Oke, siap. Kamu sangat tampan, Seonghwa," komentarnya, puas menatap tampilan diri sendiri pada cermin. Arloji yang melingkar apik di pergelangan tangan kembali Seonghwa cek.
Pukul tujuh lebih tiga puluh menit, masih ada waktu setengah jam lagi dari waktu yang dijanjikan, tetapi mungkin lebih baik Seonghwa pergi sekarang, karena ...
Dengan bodohnya ia lupa meminta nomor ponsel Hongjoong, padahal itu adalah waktu yang tepat untuk bertukar nomor telepon. Untuk itu, agar tak saling mencari, mungkin lebih baik ia pergi lebih dulu dan menunggu Hongjoong di tempat yang mudah terlihat.
|
Lima belas menit perjalanan, masih ada waktu, Seonghwa berjalan menuju bangku yang terletak di depan gedung bioskop, terkejut karena Hongjoong sudah lebih dulu ada di sana. "Hongjoong?" panggilnya, berjalan cepat menghampiri dan berdiri di depannya. "Kamu datang lebih cepat dari waktu yang dijanjikan."
"Ah, iya." Hongjoong ikut berdiri, "aku lupa meminta nomor ponselmu, sehingga aku datang lebih awal agar kita tak saling mencari," jelasnya sembari mengusap tengkuk, ada perasaan malu karena melupakan hal sepenting ini.
"Ah ... " Siapa yang menduga, ia dan Hongjoong memiliki pemikiran yang sama.
"Ini nomor ponselku, jika tak keberatan Seonghwa boleh menyimpannya." Kartu nama di tangan, Hongjoong berikan pada Seonghwa.
Tentu, segera Seonghwa terima dengan cepat, mengeluarkan ponsel, dan memasukkan nomor Hongjoong guna meneleponnya. "Itu nomorku, Hongjoong."
Ikut mengeluarkan ponsel, Hongjoong menatap nomor asing yang tertera di layar dan tersenyum kecil, lekas menyimpan nomor itu. Ia senang, karena akhirnya dapat bertukar nomor dengan Seonghwa.
"Dengan begini, aku boleh menghubungi Hongjoong jika luang, kan? Hehe," gurau Seonghwa, ya tak sepenuhnya bergurau, ia hanya berusaha tak terlihat terlalu ngegas.
"Tentu saja, Seonghwa. Hubungi aku kapan pun kamu mau," balas Hongjoong dengan cepat. "Mau masuk sekarang?"
Seonghwa sempat terpaku selama beberapa saat, kelewat senang, tak menyangka Hongjoong akan mengiyakan. "A-ah, iya, ayo masuk."
Membiarkan Hongjoong berjalan lebih dulu, Seonghwa memperhatikan Hongjoong diam-diam. Entah kenapa tetapi rasanya ada yang berbeda, rasanya Hongjoong terlihat lebih berkarisma? Ya, walau aura menggemaskannya masih mendominasi. Apa karena bajunya?
Beberapa hari terakhir, Hongjoong memang tak lagi memakai baju oversize, walau pola baju yang dikenakan masih terlihat lucu, tetapi perubahan kecil itu membuat Hongjoong terlihat sedikit berbeda, tapi ... entahlah, rasanya aneh untuk mengatakan ini, tetapi Hongjoong terlihat berbeda tapi juga sama diwaktu yang bersamaan.
YOU ARE READING
Plot Twist - JoongHwa
同人小说Kirain masih bocah Eh taunya dah tua Kirain anak sekolah Eh taunya CEO perusahaan ternama Kirain uke Eh taunya seme Gemana sih ah Seonghwa bingung. (Hongjoong : saya aslinya dua orang) . . Cuma kisah manis Seonghwa yang jatuh hati pada pengunjung...