🍭 5 ☁️

697 93 34
                                    

Beberapa hari telah berlalu, Seonghwa belum melanjutkan pdkt-nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beberapa hari telah berlalu, Seonghwa belum melanjutkan pdkt-nya. Ia akan menjalaninya dengan santai, ingat? Tak ingin membuat Hongjoong tak nyaman jika ia terlalu nge-gas.

Sehingga beberapa hari ini hanya dilalui dengan obrolan ringan, atau membahas isi buku yang sudah Seonghwa baca jika pengunjung kafe cukup lengang.

Dan hari ini, ia akan melanjutkan pdkt-nya. Seonghwa sudah meminta izin pada Yeosang untuk memberinya waktu istirahat setengah jam di awal. Informasi yang akan ia cari tahu kali ini adalah makanan dan minuman favorit Hongjoong.

Untuk camilan, sudah pasti menu dari kafe ini yang Hongjoong suka, makanan yang Seonghwa maksud di sini adalah makanan pokok sehari-hari. Tak hanya untuk mengetahui makanan kesukaan Hongjoong, dengan ini ia pun akan tahu jika Hongjoong mungkin memiliki alergi.

Satu menit lagi pukul empat, Seonghwa sudah lebih dulu duduk di meja yang biasa Hongjoong duduki. Memakan satu suap kue dan meminum sedikit ice latte, berusaha keras tak menoleh ketika bel pada pintu kafe berbunyi.

Selang beberapa menit, manusia manis yang Seonghwa harapkan akhirnya berdiri di sampingnya. "Oh, Hongjoong, kamu sudah datang?" ujarnya, biasa, berbasa-basi.

"Boleh bergabung? Meja yang lain sudah penuh," pinta Hongjoong.

'Hehe,' batin Seonghwa dalam hati, memang itu tujuannya. "Tentu saja, Hongjoong, duduklah," balasnya mempersilakan.

Hongjoong tersenyum senang, mengangguk pelan dan duduk di depan Seonghwa bersamaan dengan pesanannya yang diantar. Menikmati jajanan manis dalam diam, sampai netranya tak sengaja melihat layar ponsel Seonghwa yang menyala di atas meja.

Dan tanpa sadar terus memperhatikan Seonghwa yang sejak tadi sibuk men-scroll layar ponselnya. "Seonghwa suka memasak?" akhirnya Hongjoong bertanya, dan gelagapan detik berikutnya karena tanpa sadar memberitahu jika sejak tadi ia lancang ikut melihat.

Seonghwa mendongak, terkekeh pelan melihat Hongjoong yang salah tingkah. "Aku suka, dan aku cukup pandai memasak," balasnya menjawab pertanyaan Hongjoong, disertai ucapan yang memamerkan keahlian, "makanan yang dibuat sendiri jauh lebih higienis," lanjutnya.

"Seonghwa keren sekali," balas Hongjoong, sebelah tangannya sibuk memainkan garpu dan pipinya sedikit merona samar. "Aku pribadi tak pandai memasak, ah tidak, maksudku kemampuanku sangat buruk," ujarnya kelewat jujur.

Teringat omelan Yeosang yang membuat telinga panas karena hampir menghanguskan dapur padahal masak telur ceplok doang. Sejak itu, Hongjoong tak diizinkan masuk ke dapur lagi :(

Seonghwa terkekeh pelan sebagai respons, 'Tak masalah, Hongjoong. Jika kamu mau jadi pacarku, aku akan membuatkanmu makanan enak setiap hari,' batinnya menggebu. "Jangan begitu, tak apa jika tak pandai memasak. Ngomong-ngomong, mau aku masakkan sesuatu?" godanya.

Hongjoong terkesiap. "Ti-tidak aku ... "

Seonghwa tak dapat menahan tawa gemasnya.

"Ah, aku tak sengaja melihat ponsel Seonghwa yang menampilkan menu makanan seimbang, pola hidup Seonghwa sangat sehat ya," ujar Hongjoong mengalihkan topik, jangan sampai ia benar-benar minta dibuatkan makanan karena ingin mencicipi masakan Seonghwa.

Plot Twist - JoongHwaWhere stories live. Discover now