🍭 18 ☁️

581 77 29
                                    

Pukul tujuh kurang sepuluh menit, Seonghwa duduk di ruang tamu flatnya dengan gugup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul tujuh kurang sepuluh menit, Seonghwa duduk di ruang tamu flatnya dengan gugup. Sebentar lagi Hongjoong akan menjemputnya, Jongho dan Yeosang sudah pergi lebih dulu setelah banyak membantunya.

Seonghwa cukup percaya diri akan penampilannya, hanya saja ... apa semua akan baik-baik saja? Jujur saja ia benar-benar belum siap, ia takut akan reaksi yang mungkin Ayah Hongjoong tunjukkan.

Apalagi setelah ia mendengar cerita Hongjoong, Seonghwa meyakini Ayah Hongjoong merupakan orang yang tegas, dan tentunya sangat memikirkan masa depan Hongjoong. Apa ia akan mendapatkan restu?

Setelah seharian mendapat banyak plot twist tak terduga, kini jalan cerita kehidupannya pun terasa begitu cepat. Kisah cintanya tidak mungkin tiba-tiba berubah genre menjadi angst, kan?

Suara bel pintu, sontak mengagetkan Seonghwa.

"I-iya," balasnya terbata, bangun dengan terburu dan berjalan cepat menuju pintu, membukanya. Seonghwa terpaku ketika bertemu pandang dengan Hongjoong.

Baru pertama kali Seonghwa melihat Hongjoong mengenakan pakaian formal lengkap dengan jas dan dasi, surainya bahkan disisir rapi dan memperlihatkan jidat yang selama ini selalu ditutupi.

Alasan Seonghwa tak berpikir sedikit pun jika Hongjoong merupakan CEO adalah karena Hongjoong selalu mengenakan kemeja dengan kerah terbuka tanpa dasi serta surai berantakan setiap kali menemuinya yang mengantarkan jajanan manis.

Hongjoong memang tampan, dan hari ini, kekasihnya terlihat semakin tampan. Tanpa sadar, kedua pipi Seonghwa memerah, pikirannya sedikit teralihkan, ia tersipu dan lekas memutus kontak mata.

Hongjoong sendiri ikut terpaku melihat tampilan Seonghwa, polesan tipis pada wajah dan bibir membuat Seonghwa semakin terlihat manis dan cantik. "Ekhem," dehemnya setelah sadar hanya diam memandang wajah Seonghwa. "Kamu sudah siap?" tanyanya memastikan, barangkali Seonghwa masih membutuhkan waktu untuk mempersiapkan diri.

"Ah, iya. Aku sudah siap," jawabnya. Melangkah keluar, kembali menutup pintu dan menguncinya. Setelan yang dikenakan, Seonghwa cek sekali lagi, ia harus terlihat rapi. "Aku siap," ujarnya sekali lagi.

"Jangan gugup, kamu terlihat sangat manis, Ayah dan Ibu pasti menyukaimu," ujar Hongjoong menenangkan, menggenggam sebelah tangan Seonghwa dan mengecupnya. Memberi Seonghwa waktu sedikit lagi, dan membawanya menuju mobil. "Kamu tidak perlu mengkhawatirkan apa pun, santai saja, Seonghwa."

"Iya, aku akan berusaha," jawab Seonghwa, berusaha terlihat tenang, tak tahu saja detak jantungnya sudah berdebar tak karuan atas perlakuan Hongjoong barusan.

|

Sesampainya di rumah Hongjoong, Seonghwa semakin overthinking, tak bisa tenang setelah melihat sebesar apa rumah Hongjoong. Seonghwa bahkan tidak yakin ini masih bisa disebut rumah, saking megahnya sampai-sampai lebih terlihat seperti mansion bahkan istana.

Plot Twist - JoongHwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang