🍭 24 ☁️

321 51 41
                                    

Satu minggu terasa begitu cepat, rasanya baru kemarin Seonghwa mengajaknya menemui Ibu, dan hari keberangkatan yang dinanti akhirnya telah tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu minggu terasa begitu cepat, rasanya baru kemarin Seonghwa mengajaknya menemui Ibu, dan hari keberangkatan yang dinanti akhirnya telah tiba. Jum'at sore, Hongjoong tengah mengemudikan mobil menuju tempat kelahiran Seonghwa, agar bisa sampai di pagi hari.

"Maaf ya, Hongjoong. Tempat kelahiranku lumayan jauh dan agak terpelosok, aku sedikit tak enak hati membawamu—"

"Seonghwa, jangan mengatakan hal seperti itu mengenai tempat kelahiranmu," potong Hongjoong, "di sana adalah tempat di mana kekasihku, orang yang aku sayangi telah dilahirkan,

"juga, tempat tinggal Ibu yang sudah melahirkan dirimu, aku justru bahagia kamu akhirnya membawaku ke sana," sambungnya. Sebelah tangan, Hongjoong gunakan untuk menggenggam tangan Seonghwa sejenak.

"Terima kasih, Hongjoong." Seonghwa ikut merasa bahagia, Hongjoong selalu menghargai semua yang ia miliki.

"Oh, aku lupa memberi tau, di kota selanjutnya kita berhenti sejenak, sopirku menunggu di sana, beliau akan mengantar kita," jelas Hongjoong. Tentu saja ia mampu membawa sendiri mobil sampai di desa kelahiran Seonghwa.

Namun, jika melakukannya, Seonghwa pasti akan memintanya beristirahat ketika sampai karena sudah mengemudi semalaman. Hongjoong tak mau itu, karena ia ingin segera berinteraksi dengan seseorang yang telah melahirkan Seonghwa, ia ingin membuktikan pada Ibu jika ia orang yang tepat untuk Seonghwa.

"Aku mengerti," balas Seonghwa.

|

Pukul sembilan, mobil kembali melaju setelah sang sopir mengambil alih kemudi dan Hongjoong duduk di samping Seonghwa. Tersenyum tipis, memperhatikan Seonghwa yang tengah menahan kantuknya.

Menggemaskan sekali, padahal biasanya Seonghwa tidur larut ketika bekerja shift malam, tapi sepertinya kebiasaan itu berubah sejak Seonghwa berganti ke shift pagi. "Seonghwa," panggil Hongjoong lembut, menelusupkan lengan di belakang leher Seonghwa dan menariknya pelan agar menyandar pada bahunya. "Tidurlah."

"Euumm," respons Seonghwa sekenanya, ia sudah sangat mengantuk, hari ini ia tak mengambil libur karena berangkat ke tempat Ibu sore hari, dan kafe sangat penuh karena akhir pekan, ia belum sempat istirahat.

Tak butuh wakta lama, Seonghwa telah terlelap, belaian lembut Hongjoong pada surainya serta pelukan Hongjoong yang hangat, membuatnya semakin nyaman.

Hongjoong sendiri kini sibuk dengan ponsel, kembali memeriksa pekerjaan untuk terakhir kali, jangan sampai kegiatannya besok terinterupsi oleh telepon dari perusahaan.

Ya, walau sekretarisnya tidak akan membiarkan itu karena ia mengambil cuti, tapi tidak ada salahnya berjaga-jaga agar segala sesuatu menjadi sempurna.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Plot Twist - JoongHwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang