🍭 4 ☁️

723 104 14
                                    

Keesokan harinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keesokan harinya. Pagi-pagi Seonghwa sudah sibuk melakukan pekerjaan rumah. Ya biasanya emang gitu sih, tapi kali ini ada yang berbeda, Seonghwa lebih semangat, dan gerakannya lebih cepat.

Agak aneh juga karena hari ini ia tak bekerja, yang artinya ia pun tak akan bisa bertemu Hongjoong. Memang, bisa saja ia ke toko buku di pagi hari dan tetap bekerja di sore harinya, hanya saja, Seonghwa sudah terlanjur bilang hobinya membaca, padahal aslinya ia tak punya waktu untuk melakukannya.

Untuk itu, setidaknya ia harus tahu genre buku apa yang tengah populer saat ini, dan mencari referensi buku baru yang sekiranya tengah Hongjoong baca, agar ketika mereka kembali bercakap dan Hongjoong membahas buku, ia akan nyambung dengan topik buku yang diangkat.

"Yosh, selesai."

Pekerjaan rumah, selesai lebih cepat dari perkiraan. Lekas kembali menyimpan alat kebersihan, masuk ke dalam kamar untuk mengambil buku dan pulpen, dan kembali ke ruang tamu.

Mulai browsing informasi yang ia butuhkan, membaca satu persatu blog dengan serius. Namun, kebanyakan isinya membahas novel percintaan yang terkenal dikalangan remaja, tapi ia dan Hongjoong bukan remaja lagi. Apa Hongjoong suka membaca novel percintaan? Duh, seharusnya ia tanya genre buku yang Hongjoong sukai.

Waktu terus berlalu, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul satu siang. Seonghwa menyerah, semua artikel tak berguna untuknya. Hampir keseluruhan blog yang ia baca membahas buku yang sama.

Ia kini menyesal, tak seharusnya ia sok, mengorek informasi dengan berbohong, jika sudah seperti ini, ia sendiri yang kesulitan. Mungkin ia harus jujur jika tak banyak buku yang pernah ia baca, untuk sekarang lebih baik ke toko buku dan mencari buku yang sekiranya menarik.

🍭

Sejuk, damai, dan wangi buku baru. Entah kenapa Seonghwa justru bernostalgia. Kapan ya terakhir kali ia mampir ke toko buku, keknya jaman-jaman sekolah. Sekarang ya mana sempet, sibuk nguli.

Berjalan menuju jejeran buku novel, terdiam bingung karena ternyata banyak jenisnya. Seonghwa kembali melangkah, menyusuri satu persatu rak, membaca setiap judul buku, berhenti jika menemukan judul yang menarik, mengeluarkannya dari rak untuk membaca deskripsi cerita dibalik buku, dan mengembalikannya lagi karena dirasa kurang pas.

Sekitar lima belas menitan Seonghwa melakukannya, dan berpindah menuju deretan buku di seberang ruangan. Ketika berbelok di koridor, ia hampir bertabrakan dengan Hongjoong. Ia terkejut setengah mati, Hongjoong terlihat lebih terkejut lagi. "Ah, maaf Hongjoong," ujarnya penuh sesal, walau tak ayal hati menjerit senang karena kebetulan tak terduga ini.

"Ti-tidak, aku juga salah karena berjalan cepat," balas Hongjoong, memalingkan wajah guna mengendalikan ekspresi. "Sejak kapan ... Seonghwa di sini?" tanyanya tanpa menatap lawan bicara, masih berusaha mengontrol ekspresi wajah.

"Baru lima belas menit yang lalu. Aku tadi melihat-lihat buku di sana, tapi karena dirasa tak ada yang menarik, untuk itu aku pindah kemari," jawab Seonghwa yang entah kenapa justru refleks menjelaskan kegiatannya padahal itu kan tidak penting, kelewat senang sampai tak bisa mengontrol diri.

Plot Twist - JoongHwaWhere stories live. Discover now