🍭 15 ☁️

670 101 64
                                    

Seonghwa akhirnya memberanikan diri menghubungi Hongjoong, meminta untuk bertemu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seonghwa akhirnya memberanikan diri menghubungi Hongjoong, meminta untuk bertemu. Perasaannya terhadap Hongjoong tak pernah berubah, ia masih sangat mencintainya.

Seonghwa tak ingin kisah cintanya berubah seperti sinotron picisan menye-menye yang ibunya sering tonton. Dengan tekad itu, ia berusaha memperbaiki hubungannya dengan Hongjoong.

Dan di sinilah mereka, duduk di salah satu bangku taman. Namun ...

'Canggung sekali ;---;' ratap Seonghwa dalam hati, seolah kembali ke dirinya yang dulu, tak bisa mengutarakan satu pun kalimat yang sudah ia susun semalaman.

Sekitar sepuluh menit yang mereka berdua lakukan hanya duduk diam. Sampai Hongjoong bergerak dan berdiri, membuat Seonghwa sedikit panik dan refleks memegangi ujung baju hongjoong, ralat, Seonghwa menariknya.

"Tu-tunggu, tolong jangan pergi dulu," pinta Seonghwa.

Hongjoong sedikit terkesiap, tak menyangka Seonghwa akan memberikan reaksi spontan ketika ia bergerak. "Aku tak pergi, aku akan belikan minuman," jawabnya menenangkan.

"A-ah ... " Seonghwa lekas melepas tarikan, beralih untuk menutupi wajahnya yang memerah malu.

Namun, telapak tangan hangat yang mendarat di pucuk kepala, membuat Seonghwa kembali mendongak. Netranya melebar, wajah manis Hongjoong perlahan menghilang, digantikan dengan raut yang begitu tampan serta rahang yang tegas, tetapi tatapan matanya begitu menenangkan, menatapnya dengan begitu lembut.

"Aku senang, Seonghwa masih mau bertemu denganku. Terima kasih," ujar Hongjoong, tersenyum begitu hangat dan berjalan pergi untuk membeli minuman.

Seonghwa sendiri terpaku untuk beberapa saat, pipinya memerah dengan sempurna, dan langsung salah tingkah. Memiringkan tubuh dan menutupi pipi yang memanas dengan kedua tangan. "Ta-tampan sekali hzhzhzhhzhz," racaunya.

Walau demikian, walau Seonghwa sudah tau siapa yang lebih dominan, Hongjoong tetap menghargainya, bahkan rela datang dengan mengenakan sweater besar, mungkin tak ingin membuat ia tak nyaman. Hongjoong masih saja memikirkannya, membuat pipi Seonghwa kian memerah.

Selepas Hongjoong kembali dengan dua cokelat panas, mereka kembali diam. Seonghwa tengah berusaha menenangkan diri, menyusun kembali kalimat yang semalaman sudah ia hafalkan. Pertama ia harus minta maaf pada Hongjoong, lalu berterima kasih. "Hongjoong, aku—"

"Aku mencintaimu."

Mulut Seonghwa kembali mengatup dengan netra yang melebar, tak dapat menyembunyikan betapa terkejut ia mendengar itu. Tunggu, ia tak salah dengar, kan?

"Aku mencintaimu," ujar Hongjoong mengulang kalimat tanpa menatap Seonghwa, bibirnya mengulas senyum tipis, tetapi senyum itu terlihat pedih. "Maaf, aku hanya ingin mengatakannya. Seonghwa adalah orang pertama yang mengajakku berbicara dengan santai, bahkan orang pertama yang mengatakan jika aku manis,

Plot Twist - JoongHwaWhere stories live. Discover now