🍭 6 ☁️

658 104 31
                                    

Hari ini kafe cukup lengang, bahkan beberapa meja ada yang kosong, di saat seperti ini biasanya Seonghwa memanfaatkan waktu untuk bersantai sembari merapikan meja kasir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini kafe cukup lengang, bahkan beberapa meja ada yang kosong, di saat seperti ini biasanya Seonghwa memanfaatkan waktu untuk bersantai sembari merapikan meja kasir.

Namun, waktu bersantainya terganggu kala makhluk bernama Kim Yeosang itu tiba-tiba datang dan minta diantarkan jajanan, gak ngomong spesifik lagi maunya yang mana.

Gak mau ambil pusing, Seonghwa menyiapkan menu yang biasa Hongjoong pesan, dan segera mengantarkannya pada Yeosang. "Nih,"

"Gak ikhlas betul itu muka," respons Yeosang.

"Emang," balas Seonghwa acuh tak acuh.

"Dih sensi." Menunduk, menatap chocolate cake dan bubble tea di depannya. "Kok bawain pesenannya Kak Hongjoong sih, kan aku gak minta ini," protesnya, tapi sebelah tangan Yeosang tetap bergerak untuk memasukkan sesuap ke dalam mulut.

"Ya situ juga gak ngomong maunya apa—kalau gak mau ya jangan dimakan." Seonghwa memegangi kepalanya, Yeosang kalau sudah absurd gini kadang nyebelin.

"Galak bener elah, Kak," balasnya, pura-pura pasang wajah sedih, padahal dalam hati Yeosang dah ngakak puas ngegoda Seonghwa. "Lagi PMS ya?"

"Heh!"

Yeosang gak bisa nahan tawanya, sayang banget gak bisa ketawa ngakak, dan balik diam tak ingin menganggu pelanggan lain. "Lagi lowong, duduk dulu gih, nyantai sekali-kali."

Tidak menyia-nyiakan kesempatan, apalagi bos sendiri yang ngomong, Seonghwa langsung duduk di depan Yeosang tanpa babibu, dan mainin ponsel.

"Yaelah ada manusia ganteng gini malah dikacangin," ujar Yeosang, tapi gak digubris sama Seonghwa. "Ngapain sih? Serius amat? Kan kepo jadinya. Oh, lagi chatan sama Kak Hong?" tanyanya antusias, sembari naik turunkan alis.

"Gak, nomornya aja gak punya."

Jawaban Seonghwa sukses bikin Yeosang kesedak bubble tea. "Hah?! Yang bener aja. Udah makin deket gitu belum tukeran kontak? Emejing," ejeknya sembari nahan tawa.

Kesel, mau marah, tapi bener, asyuuu. Yang dapat Seonghwa lakukan hanyalah menghela napas. "Belum ada timing yang pas buat minta nomor."

"Alasan."

Aduh Seonghwa ganteng, Seonghwa sabar. "Btw, aku ada rencana buat nambah jadwal gym, sama latihan bela diri juga," ujarnya menjabarkan rencana yang sudah ia pikirkan dengan matang. Ya, walau sebenarnya ini jelas bukan urusan Yeosang, ngasih tau aja, gabut.

Yeosang sedikit mengernyit. "Ngapain? Buat apa? Katanya mau hemat demi ongkos kawin eh demi masa depan, seminggu sekali juga udah cukup, kan? Trus latihan bela diri buat apa? Ada yang ngancem Kakak?" tanyanya bertubi.

"Ya gak gitu," duh ini anak kok bisa sampe mikir jauh begitu, ya setidaknya bukan dia yang terancam secara langsung, "nambah jadwal gym cuma biar makin sehat aja, lagian gak akan nambahin pengeluaran sebanyak itu. Untuk bela diri ... " Seonghwa menggantung kalimatnya, ia kini menatap Yeosang dengan serius dan sedikit mencondongkan tubuh. "Apa kamu tau Hongjoong sering dijadikan sasaran oleh perusahaan pesaing?"

Plot Twist - JoongHwaWhere stories live. Discover now