13 - Wajah yang Tiba-Tiba Melintas

152 3 0
                                    

Sudah hampir dua minggu Anisa hidup seatap dengan Elang. Namun, belum pernah sekali pun lelaki itu memberinya nafkah batin. Hal itu tentu saja membuat tanda tanya di benak Anisa tak pernah habis. Untuk apa Elang menikahinya kalau nyatanya dia tidak butuh sosok istri?

Makin berusaha untuk dimengerti, Elang justru semakin misterius. Kadang di matanya hadir pertanda, bahwa di dasar hatinya ada cinta untuk Anisa. Namun, lebih sering dia bagai aurora, indah tapi tak tergapai.

Beberapa hari yang lalu Anisa mendapatkan kartu kredit dari suaminya itu. Katanya no limit, dia bisa menggunakannya sepuasnya. Namun, harus digunakan untuk apa juga? Setiap hari hidup Anisa hanya berputar di dalam rumah mewah berlantai tiga itu. Hanya sesekali dia menemani Bibi belanja keperluan rumah. Di saat-saat seperti ini dia sangat merindukan rutinitasnya yang dulu. Dia rindu suasana pesantren, rindu mengajar, rindu santri-santrinya.

Positifnya, Anisa jadi punya banyak waktu untuk menulis novel yang sudah lama direncanakannya, sebuah kisah yang terinspirasi dari Abi dan Ummi. Dia juga bisa melahap lebih banyak buku dari sebelumnya. Sebisa mungkin dia mengisi waktu dengan kegiatan positif, agar tidak ada celah untuk mengeluh.

Jangan sampai! Pernikahan ini pilihannya, dia harus menerima risiko apa pun sampai akhir.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan rumah tangga Anisa dan Elang, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Rahasia Suami DinginkuWhere stories live. Discover now