Nona Yue

331 40 6
                                    


Wei Qi saat itu masih duduk di gazebo halaman depan sambil menatap langit malam yang cerah. Dia tidak berani menemui Lanhua karena dia merasa asing dengan orang-orang sekitarnya. Tiba-tiba saja dia merasakan embusan angin dan dengan cepat menendang kursi yang di duduki ke belakang, kemudian melesat ke depan. Saat berbalik, dia mendapati pria yang tak asing. Dia tak mengeluarkan senjatanya, karena dia tahu kalau dia bukanlah tandingan ayah Lanhua.

Dia terus menangkis pedang Li Lianhua menggunakan tangan kanannya. Bagaimanapun juga, hanya sarung tangan besi inilah yang dapat melindunginya sekarang. Tak lama kemudian dia hanya kewalahan dan bertekuk lutut sambil menyilangkan kedua tangan untuk menghadang pedang Li Lianhua.

"Kau tahu kenapa aku menyerangmu?" tanya Li Lianhua.

Wei Qi bisa saja berbicara, tapi itu akan membuat tenaga dalamnya terluka. Dia kemudian menotok aliran darahnya, kemudian mengangguk. "Hormat kepada Pangeran Li."

Li Lianhua mengrenyitkan dahi, kemudian menarik pedangnya. "Apa katamu?"

Belum sempat Wei Qi menjawab, dia sudah terlebih dulu memuntahkan darah. Gara-gara racun suara, dia tidak bisa bicara tanpa melukai tenaga dalamnya. Li Lianhua segera memeriksa keadaan tubuh Wei Qi. Pita suaranya terkunci dan aliran tenaga dalamnya tampak kacau. Dia pun membawa Wei Qi ke ruangan pribadi di Kediaman Guan.

***

"Ck, aku tidak melakukan apa pun padanya," balas Li Lianhua sedikit berbohong saat Lanhua menyilangkan kedua tangan di depan dada dengan tatapan mematikan mirip Di Feisheng.

"Lalu kenapa Wei Qi bisa terluka? Dia yang tadi menawar racunmu, ayah. Seharusnya kau berterima kasih," omel Lanhua.

Wei Qi menggerakkan kedua tangannya.

"Mereka terluka karena racunku, sudah seharusnya aku yang mengobatinya. Nona jangan marah, Pangeran Li tidak bersalah," tutur Lanhua dengan agak bingung.

"Pangeran Li?" tanya Lanhua lagi.

"Apa kau yang menulis buku di samping tempat pembakaran dupa di kediaman keluarga Yue?" tanya Li Lianhua.

Wei Qi mengangguk.

"Apa hubunganmu dengan keluarga Yue?" tanya Li Lianhua.

Wei Qi menatap Di Lanhua, meminta bantuannya.

"Keluarga Yue dan keluarga Wei adalah dua keluarga hebat di Nanyin. Keluarga Wei adalah ahli ramuan, terutama racun. Bahkan racun bicha yang sempat menyerang Anda adalah racun buatan keluarga Wei. Sedangkan keluarga Yue dikaruniai dengan anggota keluarga yang bisa menawar segala racun."

Tiba-tiba saja terdengar kegaduhan di luar. Mereka berhenti sebentar untuk melihat apa yang terjadi.

"Ada apa?" tanya Lanhua.

"Ada penyusup yang sedari tadi menguping pembicaraan kalian. Xiaoyi berhasil melukainya dengan belati beracun, tapi orang itu masih bisa kabur," balas Di Feisheng.

Wei Qi menarik ujung baju Lanhua. "Orang itu adalah mata-mata sekte Siluman Tengkorak," ujar Lanhua.

Mereka semua lantas menatap Wei Qi dengan heran. Pemuda itu lantas membuka pintu ruang tamu dan mempersilahkan mereka semua yang ingin mendengar kelanjutan ceritanya masuk.

***

Wei Qi sudah lama di mata-matai oleh sekte Siluman Tengkorak, terlebih lagi setelah dia diusir dari sekte karena dianggap tak berguna. Orang-orang sekte itu mencurigai kalau Wei Qi sudah menemukan anggota keluarga Yue yang hilang, namun Wei Qi tak melaporkannya. Dia sendiri sengaja menjeda ceritanya karena dia tahu ada yang tengah menguping dan dia cukup merasa bahagia saat Xiaoyi melukai orang tersebut.

***

"Maksudmu keluarga Yue bisa meramu penawar racun?" tanya Li Lianhua.

Wei Qi menggeleng, kemudian Lanhua menerjemahkan lagi.

"Di tiap generasi, keluarga Yue akan memilih satu orang sebagai penawar racun. Prosesnya cukup menyakitkan, dia akan dikurung dalam gua berisi ular dewata. Tentu saja dia akan dipatuk sehingga sekarat dan aliran qi yang seharusnya menyembuhkan diri menjadi mengalir terbalik, yang secara otomatis menghancurkan tubuh dari dalam. Untuk menetralisirnya, keluarga Wei akan membuatkan racun khusus untuk menetralisirnya dan membuatnya tetap hidup. Setelah diolah selama setahun, darahnya akan menjadi penawar dari segala racun. Tapi aku tidak tahu apa yang terjadi dengan Nona Yue. Apa dia masih meminum racun?"

Lanhua mengangguk.

Beberapa tahun setelah dia tinggal dengan kedua ayahnya. Tubuhnya mulai kesakitan dan dia terus batuk darah. Sedangkan Yangzhouman hanya bisa menekan aliran qi yang semakin merusak tubuhnya untuk sementara waktu. Suatu saat, seekor ular memasuki kamar Lanhua. Anehnya, ular itu justru mati setelah mematuknya dan keadaan Lanhua semakin membaik. Li Lianhua mengandalkan teori itu untuk mencari segala jenis racun demi menyembuhkan Lanhua. Pada akhirnya dia juga menyadari keadaan ini.

"Tapi dia menguasai teknik Yangzhouman. Bukankah logikanya dia tidak akan bisa menguasainya jika aliran qi nya rusak?" tanya Xiaoyi.

Li Lianhua tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku tidak pernah tahu kalau putriku begitu hebat."

"Apa maksudmu?" tanya Di Feisheng.

"Saat dia tidak menggunakan Yangzhouman, aliran qinya akan tetap mengalir terbalik dan saat dia menggunakannya, aliran qi nya kembali seperti semula dan mendukung Yangzhouman. Maka dari itu, akan sulit mengecek tenaga dalamnya," jelas Li Lianhua tersenyum memandangi putri kecilnya.

Di Feisheng mengangguk, dia pernah merasa panik karena dia tidak bisa merasakan pergerakan nadi Lanhua saat dia sakit. Makanya dia selalu berjaga semalaman karena takut akan terjadi apa-apa pada Lanhua. Padahal Lanhua sendiri sudah tertidur pulas tanpa rasa sakit. Semuanya masuk akal sekarang.

"Kalau Nona Lanhua benar-benar Nona Yue, seharusnya darahnya sudah bisa menawarkan racun. Apa? Kau bercanda ya?" kata Lanhua setelah menyuarakan perkataan Wei Qi.

Ruangan itu mendadak hening.

"Xiaoyi, berikan belati beracunmu padaku," pinta Li Lianhua.

"Tapi," balas Xiaoyi ragu-ragu. Saat bertemu tatap dengan sang ayah, dia segera menuruti perkataan Li Lianhua dan mengeluarkan salah satu belatinya.

"Ayah, jangan," kata Lanhua. Dia sendiri tak yakin apa jika perkataan Wei Qi benar.

"Andaikan darahmu tidak bekerja sebagai penawar, kau pasti punya penawar untuk racun yang kau buat kan?" tanya Li Lianhua menggenggam tangan mungil Lanhua yang terasa dingin di tangannya.

Li Lianhua menusuk bagian atas dadanya sendiri hingga setengah belati itu tenggelam di tubuhnya. Beberapa saat kemudian, racun itu mulai bekerja. Lanhua tampak gugup saat Wei Qi memberinya cawan marmer. Bagaimana kalau semua teori itu salah? Bagaimana kalau dia bukanlah Nona dari keluarga Yue? Lanhua kemudian menggigit ujung jarinya, membiarkan darah menetes ke dalam cawan sehingga memenuhi dasarnya.

Lanhua segera menopang tubuh Li Lianhua, kemudian meminumkan darahnya pada ayahnya. Dia menyuruh Guan Ming untuk merebus penawar obat, kalau-kalau saja darahnya tak berfungsi sebagaimana mestinya.

"Dasar bodoh!" umpat Di Feisheng. Bagaimana bisa Li Lianhua mengorbankan hanya untuk membuktikan perkataan bocah yang belum tentu bisa dipercaya? Kemudian dia menatap Wei Qi yang tampak gamang. "Kalau semua omonganmu itu hanya omong kosong, akan kupotong lidahmu!" ujarnya dengan gigi gemeletuk.

Lanhua terbahak saat Wei Qi membalas perkataan ayahnya dengan gerakan tangan.

"Apa katanya?" tanya Di Feisheng penasaran. Jangan-jangan kunyuk ini mengatainya.

"Wei Qi bilang, apa gunanya ayah memotong lidahnya. Toh, ada atau tanpa lidah, dia tetap tidak bisa bicara."

Spontan semua orang dalam ruangan itu ikut tertawa, termasuk Di Feisheng.

Keluarga Li LianhuaWhere stories live. Discover now