Penyerangan

287 35 8
                                    


Pyash!

Li Lianhua yang menutup sebagian wajahnya menggunakan kain sutra menyiram seember air pada pria yang terikat di kursi kayu itu dengan cukup keras.

Pria itu terbatuk dan langsung mengumpat. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menjernihkan pandangannya. Lanhua dan Xiaoyi masih bersembunyi di kegelapan sambil mengamati metode introgasi yang Li Lianhua pakai.

Li Lianhua kemudian menjambak rambut pria itu hingga kepalanya tertarik ke belakang, lalu meminumkan semangkuk cairan hitam pekat langsung ke tenggorokannya. "Yang barusan kau minum adalah ramuan kejujuran. Kalau kau berbohong, kau akan langsung sesak napas. Jadi ada baiknya jawab pertanyaanku baik-baik atau kutambah siksaanmu."

Sejenak ruangan itu menjadi hening, hanya ada napas terengah-engah yang berasal dari bandit yang disekap.

"Apa tujuan kalian mencari putri kecilku?"

Bandit itu enggan menjawab, tapi kepalanya semakin terasa pening dan dia mulai kesulitan bernapas.

"Tidak mau menjawab ya? Baiklah," ujar Li Lianhua sambil mengeluarkan jarum emasnya, kemudian memamerkannya di atas meja di bawah lampu sorot. Dia mengambil salah satunya dan menusuknya secara paksa di bagian bahu pria itu.

"Aargh!"

Li Lianhua tersenyum mendengar teriakan kesakitannya, kemudian menyilangkan kedua tangannya di depan dada, masih menunggu bandit itu untuk buka suara.

"Siapa yang menyuruhmu?" tanya Li Lianhua lagi.

"Ugh, kami tidak pernah melihat wajah orang itu karena dia selalu memakai jubah dengan tudung kepala dan memakai topeng."

"Apa dia juga orang yang sama dengan orang yang menyuruh kalian menghancurkan desa tempo hari?"

Bandit itu mulai mengerang kesakitan, dia merasa jika kedua bola matanya rasanya mau melompat keluar.

"Arghh, ya. Setelah sekian lama si bisu itu tidak membawa kabar, orang itu kembali menemui sekte siluman tengkorak dan menyuruh kami untuk menangkap Nona Yue Mi."

Li Lianhua tidak tinggal diam, dia kembali menusukkan jarum, tidak, tiga jarum akupuntur sekuat tenaga hingga bandit itu mengerang.

"Untuk apa kalian menangkap Yue Mi?" tanya Li Lianhua dengan nada sedingin es.

"Kata orang itu, Nona Yue Mi adalah alat untuk menguasai dunia. Tuan, ampuni aku tuan, tolong ampuni aku," pinta bandit itu mulai kejang-kejang.

"Apa kalian juga yang melukai si bisu?" Li Lianhua kembali meminumkan ramuan kejujuran secara paksa.

"Kami tidak sengaja bertemu dengannya di festival lampion dan dia, dia sadar kalau kami membuntuti Nona Yue Mi," balas pria itu dengan cepat.

"Apa ada hal lain yang perlu aku ketahui?" ujar Li Lianhua sambil memilin jarum akupuntur lain dan membiarkan kilaunya dilihat langsung oleh sang bandit.

"Ketua bilang di tubuh Nona Yue Mi ada pet--"

Jleb!

Tiba-tiba saja darah itu menyembur ke segala arah, seseorang baru saja melontarkan pecahan kaca ke leher pria itu. Li lianhua segera melompat ke atas dan mengejar si penyusup. "Xiaoyi, jaga Lanhua."

***

Li Lianhua menendang kerikil kecil di hadapannya sehingga mengenai si penyusup hingga langkahnya terhenti. Penyusup itu berpaling, kini dia menghadap langsung ke arah Li Lianhua yang tengah mengamati penampilannya. Pria berpakaian hitam itu mengeluarkan kedua pedang dari punggungnya kemudian melesat ke hadapan Li Lianhua.

Keluarga Li LianhuaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora