Keluarga Lain

156 15 0
                                    


Kedua orang berpakaian putih itu berjalan beriringan dengan langkah yang senada.

"Kau mau membawaku ke mana?" tanya Li Lianhua dari balik milinya.

"Menemui seseorang, lebih tepatnya dua orang," balas Di Feisheng dengan senyuman miring.

Entah kenapa Li Lianhua merasa hal ini bukanlah hal yang baik, tapi dia tetap mengikuti Di Feisheng.

Mereka sampai di salah satu restoran milik Fang Xiaobao. Para pelayan langsung menyambut keduanya dan mempersilakan mereka untuk naik ke ruang tamu di lantai tiga. Mereka tidak memesan makanan, karena pihak resto akan memberikan semua menu terbaiknya.

"Ayah!" panggil pemuda yang tampaknya seumuran Xiaoyi itu pada Di Feisheng.

Li Lianhua yang masih berdiri di depan pintu sedikit terkejut. Di Feisheng tersenyum, menepuk kepala pemuda itu beberapa kali, meremas bahunya dan memeluknya singkat. Detik berikutnya, seorang wanita cantik memberi salam dengan tatapan penuh kasih. Li Lianhua masih membisu. Apa ini keluarga Di Feisheng yang tidak pernah dia tahu sebelumnya?

Dia tidak bisa mendengar dengan jelas percakapan mereka, karena suara degup jantungnya yang penuh prasangka mengalahkan suara lainnya. Sesaat kemudian, pria itu menatap Li Lianhua dengan girang dan buru-buru menghampirinya. "Ini pasti ibu angkat. Aku Li Fei," ujarnya memberi hormat.

"Plak!" Di Feisheng menepuk kepala Li Fei sehingga pemuda itu mengaduh.

"Ayah angkat, kenapa memukulku?" tanyanya bersungut-sungut.

Li Lianhua tersenyum, mulai mengerti keadaannya.

"Bagaimana kalau kita mengobrol sambil duduk? Kebetulan semua hidangan dan arak sudah tersedia," ajak si wanita.

Mereka berempat duduk melingkari meja.

"Kau bisa melepas milimu," ujar Di Feisheng.

"Kalau begitu aku tidak akan sungkan," balas Li Lianhua melepas tali di dagunya dan melepas milinya.

"Hah? Aku kira dia wanita. Maafkan aku, paman," kata Li Fei buru-buru berdiri dan membungkuk.

"Dia Li Lianhua, selama ini aku tinggal bersamanya." Di Feisheng memperkenalkan.

"Ah, jadi kau orang istimewa yang selalu Tuan Di bicarakan. Aku Li Xian, ini putraku Li Fei. Dulu Tuan Di menyelamatkanku dari perdagangan manusia. Dia memberiku tempat tinggal agar aku bisa merawat kandunganku dengan baik. Setelah Li Fei lahir, aku memintanya untuk jadi ayah angkat putraku. Dia menjaga kami dengan baik, bahkan dia membekaliku dengan banyak uang dan menyuruhku pergi ke Kota Xi saat perang di perbatasan hampir pecah. Bagi kami berdua Tuan Di adalah penyelamat kami."

Li Lianhua terkekeh, merasa malu dengan prasangkanya sendiri.

"Apa yang kau cari?" tanya Di Feisheng dengan suara beratnya.

"Di mana dia?" tanya Li Fei.

"Dia?" kata Li Lianhua.

"Ayah janji akan mengenalkan seseorang padaku 'kan? Namanya ... Oh, Xiao Lanhua!"

Li Lianhua menahan napasnya saat mendengar nama itu. Meskipun sudah beberapa bulan berlalu, rasa sakit itu masih belum juga hilang. Tiba-tiba saja tangan hangat Di Feisheng merangkul bahunya. "Dia sudah tidak bersama kami lagi."

Li Xian menepuk paha Li Fei, mengisyaratkan agar tidak lagi bertanya. "Ayo kita makan sekarang, kalau tidak semuanya akan menjadi dingin," ujarnya kemudian.

Saat mereka hendak mengangkat sumpit, terdengar derap kaki yang begitu bersemangat menaiki tangga. Li Lianhua dan Di Feisheng terkekeh. Sesaat kemudian, Fang Xiaobao muncul dengan senyum sumringah, sama seperti biasanya. "Maaf aku terlambat."

Keluarga Li LianhuaWhere stories live. Discover now