#3

655 93 11
                                    

Ketika sampai di bukit desa Samjinae, mata Zhang Hao berbinar. Festival yang ia kunjungi setiap tahun terasa menyenangkan di hatinya.

Ia beberapa kali mengambil gambar, memakan makanan manis dan tentunya menikmati pertunjukan yang diadakan.

Semua orang yang berada disana begitu antusias menikmati berbagai acara yang tersedia. Malam itu adalah malam yang penuh bintang. Langit malam dihiasi berbagai macam kelap-kelip bintang.

Sebelum berlanjut ke acara berikutnya Zhang Hao menyempatkan untuk mampir ke kedai dakjuk / bubur langganannya.
Bahkan paman penjual dakjuk disana sudah hapal dengan kehadiran Zhang Hao.

"Hai nak apa kabar, kita bertemu lagi ya" sapa paman Ong, penjual dakjuk terkenal di Samjinae.

"Hai paman, huum aku kembali untuk menikmati lampion cantik disini" ucapnya sambil tersenyum.
"Hanya lampion saja, kau tak berniat mencari omega atau beta disini, kulihat disini pun tak kalah cantik dibanding dengan omega di kota" ujar paman Ong dengan penuh candaan.

Zhang Hao tersenyum lebar sambil menggeleng pelan.
"Aku belum berniat seperti itu paman"
"Ah baiklah baiklah, nikmati dulu hidup mu ya nak, kalau sudah ada pasangan semuanya akan berbeda" ucap paman Ong sambil menyajikan semangkuk dakjuk dan teh ginseng.

Zhang Hao menikmati makanan itu dengan tenang. Sesekali ia membuka ponsel dan membalas beberapa pesan dari  Ricky sang asisten pribadi serta pesan dari kedua orang tuanya.

Ia begitu menikmati suasana disini, meski ramai tak ada kerusuhan sama sekali, warga Samjinae pun terkenal dengan ketaatan akan peraturan menjadikan desa ini begitu nyaman untuk ditempati.

Awal tahu Zhang Hao akan festival disini adalah ketidak sengajaan dia menemukan nama sebuah tempat di naver maps. Saat itu ia tengah stres menghadapi tumpukan dokumen dan ia butuh pelampiasan.

Lalu ia mencari-cari tempat untuknya sekedar melepas penat, dan ia menemukan desa Samjinae di naver dan kebetulan yang tak disangka saat itu Samjinae tengah mengadakan festival lampion. Langsung saja Zhang Hao dari Seoul meluncur ke Samjinae.

Festival lampion saat itu sangat indah, memanjakan mata tajam Zhang Hao dengan warna warni serta berbagai macam bentuk lampion yang diterbangkan. Dan saat itulah Samjinae adalah tempat favorit Zhang Hao untuk kembali.

Ketika sedang menikmati dakjuk, ia merasa terusik dengan keberisikan bangku sebelahnya. Meski tak begitu menganggu namun Zhang Hao tertarik untuk mendengarkan percakapan lucu itu.

"Gunwookie aku tak mau teh jahe aku sudah kembung sekali meminum itu" suara lembut itu mengusik rungu Zhang Hao.

"Diamlah kak, paman aku pesan 3 dakjuk yah 2 teh jahe dan 1 teh leci"

Setelah itu keributan kembali berlangsung perihal daun bawang yang menjadi topping dari dakjuk.

"Iya kakak, ini Wonyoung sedang menyisihkan daun bawangnya" suara wanita terdengar lucu di telinga Hao.

"Gunwookie lihat Wonyoung jadi dua kali bekerja gara-gara kau tahu" sungutnya.
"Iya maaf tadi aku lupa bilang pada paman Ong"

Dan percakapan lainnya yang tentu saja membuat Zhang Hao sedikit tersenyum.
Sedari dulu ia tak memiliki teman yang banyak, ia malas bersosialisasi, teman yang ia punya hanya Ricky karena kebetulan kedua orang tuanya adalah sahabat karib dari kedua orang tua Ricky.

Setelah makan malamnya selesai, Zhang Hao langsung bergegas ke pusat bukit. Disana festival lampion akan berlangsung.

Ratusan manusia berduyun-duyun memenuhi pusat bukit Samjinae. Ditangan mereka masing-masing membawa sebuah lampion, tak lupa mereka menuliskan harapan-harapan untuk diterbangkan ke langit, berharap sang pencipta langit dan bumi mendengar semua harapan mereka.

LENTERA KECILحيث تعيش القصص. اكتشف الآن