6. Petrikor

18 4 2
                                    

Reksa terus mengikuti kemanapun Arkhan pergi setelah kejadian mengejutkan tadi dia bahkan meminta Arkhan untuk tidur bersama di kamarnya.

Untungnya ranjang miliknya cukup luas dan mereka tidak perlu berhimpitan begitu berada di atas, Reksa mengambil tempat di pojok dan dia terlindungi oleh Arkhan dan tembok besar di belakangnya.

Reksa menatap langit-langit kamarnya dengan tangannya yang menggengam tangan Arkhan dan sesekali mengusap lembut jemari lengan Arkhan.

Sedangkan Arkhan mulai tertelap matanya sesekali menutup karena rasa kantuk yang tidak bisa dia hindari berada di kediaman Reksa membuatnya nyaman di tambah dengan omega manis yang berbaring di sampingnya.

"Ar kamu jangan tidur dulu" Ucap Reksa begitu menyadari bahwa Arkhan mulai menutup matanya.

Arkhan menghela napas dia mengangguk pelan sebelum menoleh ke arah Reksa yang kini menatapnya dengan tatapan penuh ketakutan.

Ini pertama kalinya dia mendapatkan pengalaman buruk setelah hampir dua tahun tinggal sendirian dan lingkungan apartemennya bukan tempat yang dapat di akses oleh sembarangan orang dan tolong ingatkan dia untuk berbicara dengan para penjaga nanti bisa-bisanya mereka membiarkan seorang alpha asing menerobos masuk ke dalam rumah omega.

Tautan tangan mereka terlepas Arkhan perlahan menarik tubuh Reksa untuk masuk ke dalam pelukannya, Reksa memeluk erat tubuh Arkhan menyandarkan kepalanya di atas dada bidang sang alpha lalu telinganya di sambut oleh suara detak jantung Arkhan yang berirama.

Sebelah tangan Arkhan mulai mengusap rambut Reksa dengan lembut "Tidak akan terjadi apa-apa, ada aku di sini, sekarang tidur ya" Ucapnya berusaha menenangkan Reksa.

Feromon Arkhan kembali menguar dan kali ini aromanya jauh lebih kuat di bandingkan sebelumnya membuat ruangan kamar yang mereka tempati di penuhi oleh bau khas tanah yang baru saja di tetesi air hujan dan di tambah aroma kayu yang menenangkan.

Dan perlahan Reksa mulai terlelap dalam tidurnya, dia tidak bohong saat berkata kalau bau feromon Arkhan dapat membuatnya tertidur dengan nyenyak.

Reksa membuka matanya secara perlahan sinar matahari pagi yang masuk dari jendela terasa menusuk dan mengganggu tidur lelapnya dia terbangun dengan kepalanya berada di atas dada Arkhan dia ingat kalau semalam dia sendiri yang meminta Arkhan untuk ...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Reksa membuka matanya secara perlahan sinar matahari pagi yang masuk dari jendela terasa menusuk dan mengganggu tidur lelapnya dia terbangun dengan kepalanya berada di atas dada Arkhan dia ingat kalau semalam dia sendiri yang meminta Arkhan untuk tidur bersamanya.

Dia menatap wajah tenang Arkhan, dua puluh tahun Arkhan telihat lebih dewasa di banding umurnya entah itu karena gender keduanya atau karena memang Arkhan yang sudah dewasa.

Wajah Arkhan memang sudah tampan sejak pertemuan pertama mereka tapi saat itu Arkhan masih terlihat seperti anak kecil yang terus menempel dengan Mamihnya.

Dan tidak butuh waktu lama bagi mereka berdua untuk dekat Arkhan selalu di ajarkan untuk memperlakukan Reksa seperti bagaimana dia menghormati kedua orang tuanya sikap Reksa yang menyenangkan juga membuat Arkhan nyaman berada di dekatnya.

Tapi siapa sangka rasa nyaman itu justru semakin besar seiring berjalannya waktu membuat Arkhan terus membayangkan wajah Reksa begitu rut pertamanya datang.

Awalnya juga Arkhan ingin mengelak dan merasa tidak pantas menyukai orang yang Mamihnya anggap sebagai anak tapi Arkhan bisa apa ketika dia melihat Reksa jantungnya selalu berdetak dengan kencang dia bahkan sampai mencari tahu penyebab dari detak jantungnya yang tidak normal dan dirinya di kejutkan dengan jawaban bahwa kemungkinan besar perasaan yang dia tahan adalah cinta.

Cinta.

"Good morning sweetie" Ucap Arkhan begitu dia membuka mata netranya menangkap objek paling indah yang pernah dia temui selama hidupnya.

Reksa salah tingkah karena Arkhan menatapnya dengan dalam dia mengalihkan pandangannya dan langsung mendudukan dirinya di atas kasurnya "Good morning" Jawabnya pelan.

Arkhan ikut bangkit lalu duduk di sebelah omega tersebut meregangkan tubuhnya sebelum menatap Reksa yang seakan enggan menatapnya.

"Reksa" Panggil Arkhan.

"Hm"

Pandangan Arkhan beralih menatap ke arah jam yang berada di dinding kamar, sudah terlalu siang bagi mereka untuk sarapan "Ke rumah ya? Kita makan siang bareng Mamih" Ucapnya kemudian.

Reksa hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Karena malas membawa kendaraan dan tidak mungkin bagi Arkhan untuk menghubungi manajernya hanya karena butuh jemputan mereka memutuskan untuk naik taksi saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Karena malas membawa kendaraan dan tidak mungkin bagi Arkhan untuk menghubungi manajernya hanya karena butuh jemputan mereka memutuskan untuk naik taksi saja.

Kini keduanya duduk di dalam taksi suara radio pagi mengalun memenuhi sudut mobil yang mereka naiki lagu berirama keras membuat siapa saja yang mendengarnya akan semangat untuk menjalani hari.

Musik berakhir di gantikan oleh berita yang di bawakan oleh penyiar radio kebanyakan berisi kemacetan dan info ruas jalan yang tidak terkena imbasnya tapi di ujung berita penyiar berkata soal salah satu kejadian naas yang terjadi tadi malam.

Serigala alpha tertangkap kamera sedang mengintai seorang omega yang sedang berjalan sendirian menuju kediamannya dan Reksa ikut meremas kuat tangan Arkhan begitu dia tahu bahwa kejadian itu berlokasi tidak jauh dari gedung apartemen yang Reksa tempati.




























































































































Tobe Continue............

ᴘᴇᴛʀɪᴋᴏʀ {ᴇɴᴅ}Where stories live. Discover now