16. Petrikor

12 3 0
                                    

Cahaya matahari pagi yang menusuk dari jendela kamar membuat tidur Reksa terganggu, netranya mengerjap pelan sebelum akhirnya terbuka, menampakkan iris gelap yang di balut dengan kelopak mata sayu, dia seharusnya tertidur beberapa jam lagi sebelum akhirnya benar-benar terbangun pagi ini.

Netranya menatap ke sekeliling, tidak ada Arkhan di kamarnya, sudah di pastikan bahwa tadi malam dirinya hanya bermimpi.

Tubuhnya sudah jauh lebih baik, suhu badannya juga tidak sepanas tadi malam, sakit kepalanya juga sudah berkurang. Dia duduk di atas kasur, melihat hoodie kebesaran milik Arkhan yang sebagian basah akibat keringatnya sendiri.

Tunggu, hoodie Arkhan?

Reksa masih berusaha mencerna soal kejadian semalam tapi tiba-tiba pintu kamarnya di buka, menampakkan sosok Mamihnya Arkhan yang berjalan lurus ke arahnya.

Omega paruh baya itu meletakkan sebuah mangkok yang berisi bubur hangat di atas nakas lalu duduk tepat di samping Reksa "Kamu kalau gak enak badan harusnya bilang sama Mamih, jangan langsung masuk kamar" Ucapnya sambil mengusap kepala Reksa dengan lembut.

"Aku gapapa kok Mih" Jawab Reksa.

Mamihnya Arkhan hanya tersenyum "Untung saja tadi malam Arkhan gak langsung pergi ke tempat Jefran, jadi bisa nemenin kamu dulu"

"Semalam? Arkhan di sini?"

"Iya, dia yang nemenin kamu, baru tadi pagi Arkhan pergi lagi"

Reksa mengangguk pelan, itu artinya kejadian semalam bukanlah mimpi, Arkhan benar-benar menemaninya semalaman.

"Terus sekarang dia kemana? Pergi ke rumah Jefran?" Tanya Reksa.

Mamihnya Arkhan menggeleng "Dia pergi ke kantor agensi, ada urusan sama stylish buat baju yang akan dia pakai ke acara press conference rabu ini"

Ah, Reksa hampir lupa, satu-satunya jadwal Arkhan di bulan ini adalah menghadiri acara press conference drama yang dia bintangi, padahal sebelumnya Jefran meminta persetujuannya.

Mamihnya Arkhan pergi keluar kamar setelah meminta Reksa untuk menghabiskan makanan yang dia bawa, meninggalkan si pemilik kamarnya sendirian.

Sakit kepala akibat terlalu banyak menangis dan kehujanan tadi malam memang sudah jauh berkurang, tapi kini kepalanya di penuhi dengan keanehan sikap Arkhan.

Baru kemarin sore alpha itu berucap kasar padanya, dan untuk pertama kalinya Arkhan berteriak di depan Reksa, tapi tadi malam, Arkhan justru mengurusnya sampai pagi datang.

Terlalu banyak keanehan dan Reksa masih belum menemukan jawabannya, tapi dia juga tidak mungkin berlari ke kantor agensi, menghampiri Arkhan lalu menuntut penjelasan, itu hanya akan memperpanjang masalah.

Maka Reksa memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, badannya terasa lengket karena terus berkeringat semalaman.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ᴘᴇᴛʀɪᴋᴏʀ {ᴇɴᴅ}Where stories live. Discover now