12. Petrikor

25 4 0
                                    

"Good morning" Ucap Arkhan begitu Reksa membuka mata dan Reksa membalasnya dengan senyuman dia langsung merapatkan pelukannya di pinggang sang alpha.

Arkhan tertawa merasakan bagaimana Reksa membenamkan wajahnya di ceruk lehernya "Vellyn, isn't too early? Bukannya hari ini kita masih banyak urusan? Atau kamu mau kita terus begini seharian?"

Reksa menarik napasnya dalam mengisi paru-parunya dengan feromon khas milik Arkhan, sebelum menarik diri "Memangnya sekarang jam berapa sih?" Tanya kemudian.

"Gak tau, kan kamu yang nyuruh aku buat gak aktifin handphone"

Tangan Reksa terlepas dari tubuh Arkhan dia berbalik meraba nakas yang ada di samping ranjang dan meraih ponselnya.

"Ini masih terlalu pagi, di luar juga pasti masih banyak orang, aku males ketemu banyak orang" Ucap Reksa sebelum kembali memeluk tubuh Arkhan dengan erat.

"You're so clingy" Ledek Arkhan, tapi Reksa tidak protes dan malah merengek pelan sambil terus merapatkan tubuhnya dengan Arkhan.

Arkhan mengecup kepala Reksa dengan lembut berulang kali sementara tangannya terus mengelus lembut punggung si omega "Kamu mau sarapan di bawah dulu gak?" Tanya Arkhan dan di balas gelengan kepala dengan Reksa.

"Di bawah juga pasti ramai, nanti banyak orang yang ngenalin kamu dan itu bahaya" Tolak Reksa dan Arkhan hanya menganggukkan kepalanya paham.

"Terus? Gak mau sarapan?"

Reksa menggelengkan kepalanya "Aku gak lapar kamu kalau mau makan kayaknya di koper ada mie cup" Tawarnya.

"Kamu juga harus makan, aku gak mau makan sendirian"

Akhirnya Reksa setuju karena dia tidak ingin Arkhan melewatkan jam makan hanya karena dirinya.

Mereka berdua melepaskan pelukannya dan beralih duduk di sofa sementara itu Arkhan sedang menyiapkan air panas dengan ketel listrik yang di sediakan hotel, Reksa sedikit menyesal karena tidak memesan kamar dengan dapur di dalamnya, Arkhan bukanlah tipe orang yang puas hanya dengan memakan satu cup mie.

Reksa sekarang sedang melamun memikirkan banyak hal tentang apa yang akan terjadi kedepannya dengan karir Arkhan lalu bagaimana kelanjutan hubungan mereka nantinya, apakah Mamihnya Arkhan setuju jika dia benar-benar bersama dengan Arkhan.

Lalu bagaimana kalau Arkhan hanya bermain-main dengan hatinya? Bukankah dia masih terlalu labil? Bagaimana kalau nantinya Arkhan bosan dengan kebersamaan mereka?

Dan tanpa Reksa sadari kini karakter utama dalam pikirannya sudah kembali dengan dua cup mie di tangannya, mengambil tempat di sebelah Reksa dan meletakkan mie tersebut di atas meja di depan mereka.

"Reksa?" Ucap Arkhan karena Reksa seakan mengabaikan kehadirannya.

"Areksa Xavellyn" Panggil Arkhan lagi kali ini dengan suara yang lebih keras.

Reksa mengerjapkan matanya berulang kali sebelum mengubah posisi duduknya "Ya? Oh sudah?" Ucapnya sambil menatap Arkhan yang kini menatapnya heran.

"Why? Kamu sakit?" Tanya Arkhan, punggung tangannya menyentuh kening Reksa dan bersyukur karena suhu tubuh Reksa terasa normal.

Reksa menggeleng "Aku baik-baik aja, makasih Arkhan"

Tapi Arkhan tidak mudah untuk di bohongi "Why? Tell me" Tanya Arkhan lagi.

Inilah sikap Reksa yang menyebalkan di mata Arkhan dia terus saja menganggapnya sebagai anak kecil memperlakukannya seolah Arkhan adalah alpha paling lemah yang pernah dia temui. Arkhan tau kalau maksud Reksa baik dia hanya ingin melindungi Arkhan dan juga karirnya tapi Arkhan juga mulai muak dia juga ingin melindungi Reksa.

ᴘᴇᴛʀɪᴋᴏʀ {ᴇɴᴅ}Место, где живут истории. Откройте их для себя