15. Bertemu Rafael dan Bastian

538 37 0
                                    

Happy reading

Hari libur adalah hari yang di tunggu untuk semua orang. Dimana di hari itu mereka bisa beristirahat,melupakan sebentar tentang pekerjaan mereka. Berkumpul dengan keluarga,menghabiskan waktu bersama anak dan istri.

Tapi,tidak berlaku dengan Claudia,meski hari libur pun dirinya tetap bekerja. Tanggal merah sekali pun ia juga tetap bekerja,tidak ada kata libur di kehidupan Claudia kalau sudah urusan pekerjaan,begitulah resiko menjadi public figure.

Dari pagi sampai siang Claudia tidak ada beristirahat sedikitpun,karena banyaknya pekerjaan dan pertemuan dengan orang yang bekerja sama dengannya.

Baru sekarang gadis itu bisa beristirahat sebentar,bersantai di salah satu cafe sambil menikmati secangkir cappucino hangatnya,menatap jalanan yang di penuhi lalu-lalang kendaraan pergi tujuan mereka.

Dirinya baru saja selesai mengadakan pertemuan dengan teman kerjanya di cafe ini. Setelah orang itu pulang, Claudia tidak langsung pulang ia memilih duduk lebih dulu di sini.

Hari ini Claudia hanya pergi sendirian tidak bersama dengan Niken seperti setiap harinya.

Karena,hari ini hari Minggu manager nya itu libur mekerja.

Claudia melirik arloji di pergelangan tangannya. Setengah jam lagi dirinya harus pulang kerumah, kerena ada beberapa barang endorsean yang sudah menunggu dan harus siang ini di promosikan. Untungnya nanti ada Vina yang membantunya, meskipun di hari libur Vina kadang juga bekerja jika barang endorsean sangat banyak.

Ia pernah berpikir untuk mencari asisten pribadi. Terkadang Claudia suka keteteran untuk menyiapkan keperluannya. Apalagi di saat seperti ini dirinya lagi banyak-banyaknya menerima tawaran kerja, membuatnya sangat kesulitan. Sebelumnya,yang selalu membantunya adalah Niken itu juga Claudia membiarkan membantunya seperlunya saja,karena ia tidak mau menambah pekerjaan Niken yang sudah banyak.

Gadis itu mengambil ponselnya di atas meja. Mencoba untuk menghubungi Daffa namun masih tidak aktif.

"Mas Daffa kemana ya,sampai hp gak aktif"gumam Claudia.

Tadi, pagi-pagi sekali Claudia melihat Daffa yang keluar dari rumah menggunakan mobilnya. Ia tidak tau pria itu pergi kemana,padahal hari Minggu seperti ini pria itu tidak pergi ke rumah sakit.

Dari tadi pagi juga Claudia sudah berusaha menghubungi Daffa. Dari chat sampai telpon tapi tidak aktif sama sekali hanya ada suara operator saat ia menelepon.

Bukannya apa-apa,dia hanya ingin tahu pria itu pergi kemana. Claudia tahu kalau dirinya bukan siapa-siapa bagi Daffa sampai harus menghubungi nya dulu saat kemanapun pria itu pergi. Tapi,Claudia hanya khawatir ketika pria itu tidak ada kabarnya. Yah,segitu cintanya gadis itu pada daffa.

Merasa minumannya sudah habis. Gadis itu beranjak dari sana untuk pulang. Sebelumnya,ia sudah membayar pesanannya di awal jadi dirinya tak perlu bayar lagi.

Claudia berjalan sambil menunduk memainkan ponselnya. Karena itu ia tidak memperhatikan jalan dengan jelas sampai membuatnya menabrak tubuh seseorang.

Bruk

Gadis itu meringis merasakan keningnya yang sakit kerena menabrak dada bidang seseorang.

"Astaga, maaf-maaf saya tidak sengaja"ucap claudia setelahnya. Ia ikut berjongkok seperti pria yang ia tabrak tadi. Membantu pria itu memungut kertas-kertas yang berjatuhan karena ulah Claudia yang menabrak pria itu.

"Terimakasih"ucap orang itu menerima tumpukan kertas yang di sodorkan Claudia.

"Sama-sa____ma"ucap Claudia sempat terdiam ketika melihat wajah pria itu.

MENGEJAR CINTA MAS DOKTER Where stories live. Discover now