20. Pria bertopeng

423 37 10
                                    

Happy reading

Gadis berumur 21 tahun itu menggerutu sepanjang jalan. Jam sudah menunjukkan pukul 12. Dia yang tadi lagi enak-enaknya tidur malah di ganggu dengan suara telpon dari Niken.

Ketika ia mengangkat telpon itu yang terdengar dari seberang sana bukan suara Niken melainkan suara orang lain. Membuat Claudia langsung terkejut,apa lagi suara itu adalah suara pria.

"Ini siapa? Niken di mana?"tanya Claudia. Beranjak duduk dari tidurnya.

"Saya bartender di club yang sedang di datangi pemilik ponsel ini nona. Maafkan saya sebelumnya karena sudah mengambil ponsel nona ini tanpa sepengetahuanya dan saya menemukan riwayat panggilan nomor anda di ponsel ini jadi saya menghubungi anda. Tolong jembut nona ini di sini nona,dia sudah sangat mabuk sekali"ucap bartender.

Claudia menghela nafasnya mendengar itu. "Di mana alamat club yang di datangi sahabat saya?"tanya Claudia.

"Club yang ada di jalan Ampera nona"ucap bartender itu.

"Hm,dalam 20 menit saya akan datang"jawab Claudia lalu mematikan sambungan telponnya.

"Nih bocah nyusahin gue aja"kesalnya.

Dan di sini lah Claudia sekarang di depan club yang ada keberadaan Niken. Ia menatap club di depannya itu, banyak wanita yang keluar masuk dengan pakaian yang sangat terbuka, bahkan ada yang berciuman di depan club tanpa perduli dengan sekitarnya membuat Claudia yang melihat itu bergidik jijik.

Menghela nafas penjaga lebih dulu baru Claudia berjalan memasuki club itu. Jujur ia baru kali ini memasuki tempat keramat ini. Kalau bukan ingin menjemput sahabatnya itu ia tidak akan mau masuk ke sini.

Kalian tau? Claudia kesini hanya memakai baju piyama tidurnya dan atasannya hanya dilapisi dengan Hoodie miliknya. Ia tidak mau repot-repot mengganti baju hanya untuk pergi kesini.

Saat masuk kedalam club suara dentuman musik yang keras langsung terdengar di telinga Claudia,banyak orang yang berjoget ria di lantai dansa. Gadis itu mengedarkan pandangannya mencari di mana keberadaan sahabatnya itu berada.

Pandangannya langsung terhenti pada seorang gadis yang sedang duduk sambil menyenderkan kepalnya di atas meja bar sambil sesekali mengoceh. Dengan cepat Claudia menghampiri gadis itu.

Ketika sudah sampai di hadapan Niken, Claudia bisa mendengar sahabatnya itu mengoceh dengan tidak jelas.

"Niken,kenapa Lo bisa mabuk kaya gini sih?"ucap Claudia kesal.

Niken menegakkan tubuhnya saat mendengar suara seseorang. Gadis itu menyipitkan matanya menatap kearah claudia.

"Siapa?"tanya Niken.

"Gue Claudia, Sahabat Lo"ucap Claudia.

"Oohh... Claudia..."ucap Niken sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Nona temannya nona ini?"tanya bertender di sana.

"Iya saya sahabatnya"ucap Claudia.

"Ini ponsel nona ini,tadi saya yang menelpon anda"ucap Bartender itu memberikan ponsel Niken pada Claudia.

"Oh iya terimakasih"ucap Claudia.

"Anu nona emm... Gimana ya bilangnya"kata bartender bingung.

Claudia menaikkan sebelah alisnya. "Apa? Bilang saja"

"Anu... Nona ini belum bayar minumannya dari tadi"ucap Bartender itu. Membuat Claudia yang mendengarnya menganga tak percaya. Ia melirik kearah Niken yang masih meracau.

"Nih anak bener-bener ya. Minum-minum kok belum bayar"keselnya.

Claudia mengambil tas milik sahabatnya itu secara paksa. "Oy! Tas gue mau Lo apain?! Lo mau rampok tas gue ya? Tolong ada rampok tolong!"teriak Niken. Membuat Claudia langsung membekap mulut sahabatnya itu.

MENGEJAR CINTA MAS DOKTER Where stories live. Discover now