25. Mulai Perhatian

447 30 1
                                    

Happy reading


Seminggu sudah berlalu setelah Daffa sakit waktu itu. Kemarin Adelia juga sudah tidak tinggal bersama Daffa lagi karena kedua orang tua mereka yang sudah pulang dari luar negri.

Selama seminggu ini juga sikap Daffa kepada Claudia berlahan mulai berubah. Seperti lebih banyak bicara padanya,sering tersenyum,kadang juga perhatian pada Claudia. Membuat Claudia yang menyadari itu sangat merasa bahagia.

Mungkin perjuangannya berlahan sudah membuahkan hasil.

Sekarang Claudia sedang berjalan menuju ruangan dokter bedah yang ada di rumah sakit sambil sesekali bersenandung kecil.

Langkahnya berhenti di depan pintu ruangan daffa saat mendengar suara orang lain di ruangan itu. Karena pintu ruangan yang terbuka ia juga bisa melihat ada dokter Liliyan di dalam sana.

"Maaf sekali dokter, saya tidak bisa menerima ajakan makan siang anda karena Claudia nanti akan datang kesini membawakan makan siang untuk saya"ucap Daffa.

Claudia yang mendengar itu mengulum bibirnya menahan senyum. Ia merasa senang Daffa menolak dokter Liliyan dengan alasan dirinya.

Sudah Claudia katakan. Jika Daffa itu sudah mulai menghargai serta perhatian kepadanya.

"Iya dokter Liliyan,maaf sekali saya sudah membawakan makan siang buat mas Daffa"sahut Claudia berjalan masuk  menghampiri mereka.

Liliyan di buat kikuk saat melihat Claudia datang. "O-oh begitu ya. Baiklah kalau begitu"

"Sekali lagi maafkan saya dok"ucap Daffa merasa bersalah. "Tidak papa dok,saya mengerti"ucap Liliyan.

"Kalau begitu saya permisi"pamit Liliyan yang sudah merasa sangat malu karena ajakannya di tolak.

Claudia tersenyum puas ketika melihat punggung dokter kandungan itu berlahan hilang di balik pintu.

"Ayo duduk!"ajak Daffa. Pria itu berjalan lebih dulu menuju sofa yang ada di sana. Lalu di ikuti Claudia dari belakang.

"Siang ini kamu masak apa?"tanya Daffa.

Benar kan,Daffa juga sekarang lebih banyak bicara. Sebelum-sebelumnya pria itu tidak pernah menanyakan perihal seperti ini. Pria itu hanya akan berbicara dengan Claudia saat merasa yang penting aja.

"Hari ini aku masak telur balado,ayam suwir,dan tahu tempe yang aku goreng tepung"ucap Claudia mengeluarkan isi makanan yang ada di dalam paperbag.

Gadis itu menyajikan makanan itu kepada Daffa.

"Gimana mas,enak gak?"tanya claudia di sela mereka makan.

Daffa mengangguk. "Seperti biasa,enak"jawabnya. Kembali makan degan lahap. Membuat claudia yang melihat pria itu makan lahap merasa senang.

Terdengar suara nada dering dari ponsel Daffa yang ada di atas meja. Membuat pria itu menghentikan makannya sebentar untuk menjawab panggilan itu.

"Lo di mana daf? Kami dari tadi udah nunggu Lo? Ini udah jam makan siang. Tinggal Lo sama Dion yang belum datang . Kalian sebenarnya pada kemana sih"terdengar suara Tristan dari sebrang sana yang kesal.

"Hm, sebentar lagi gue kesana. Kalian duluan saja makannya"ucap Daffa.

Tristan berdetak di sebrang sana. "Sama banget kaya Dion jawabannya"

"Gue tutup dulu,gue lagi sibuk "kata Daffa menghiraukan ucapan sahabatnya itu. Kemudian, panggilan di putuskan oelh Daffa.

"Mas ada janji makan siang bareng teman-teman mas ya?"tanya claudia. Sebab,ia tadi juga mendengar pembicaraan mereka. Karena volume ponsel Daffa cukup nyaring meski tidak menekan tombol spiker.

MENGEJAR CINTA MAS DOKTER Where stories live. Discover now