46. Firasat tidak enak

312 27 11
                                    

Happy reading

"Breaking news melaporkan,ramalan cuaca hari ini mengatakan akan terjadi hujan lebat di beberapa kota malam ini. Jadi,kepada semua pengendara diharapkan berhati-hati dalam berkendara di jalan raya. Saya Aurelie Wulandari melaporkan dari stadio"

"Jangan kemana-mana,kami akan kembali setelah jeda iklan yang berikut ini"

Terdengar berita di televisi yang ada di sebuah kamar hotel. Namun, orang yang ada di sana sedang duduk di balkon kamar hotel.

Meski claudia ada di balkon tapi ia tetap mendengar berita terbaru yang di siarkan di tv tadi. Gadis itu mendongokkan kepalanya keatas langit saat melihat ada kilatan di atas sana.

Benar saja,malam ini seperti memang benar-benar akan turun hujan bahkan mungkin dengan petirnya juga.

Gemuruh kembali terdengar disertai terpaan angin yang mengenai wajah gadis itu membuat rambutnya yang tergerai bergoyang kesan kemari.

Claudia menatap cincin berlian yang ada di jari manisnya. Beberapa hari yang lalu Daffa memberikan cincin itu kepadanya. Katanya sebagai tanda pertunangan mereka sebelum menikah. Claudia jadi tersenyum ketika mengingat momen manis itu.

Ngomong-ngomong sudah tiga hari ini claudia tidak bertemu dengan pria itu. Tiga hari ini mereka LDRan luar kota,karena Claudia yang sedang menyelesaikan pekerjaannya yang ada di sini sebelum ia mengambil cuti untuk menikah.

Sebenarnya, saat itu Daffa tidak meizinkan dirinya untuk pergi. Tapi, Claudia tetap harus pergi karena dia yang sudah mentandatangani kontrak kerjasama dengan kliennya. Meski claudia sudah menjelaskan semua itu kepada Daffa tetap saja pria itu tidak memperbolehkan dirinya pergi, mungkin karena hari pernikahan mereka yang sudah semakin dekat. Bahkan pria itu sempat ingin membayar uang kompensasi asalkan Claudia tidak akan pergi. Namun,gadis itu tetap bersikeras untuk pergi. Menurut Claudia,ini akan menjadi pekerjaan terkahir yang ia ambil sebelum menikah,jadi tidak salahnya untuk tetap pergi bekerja. Jika sudah menikah belum tentu dia bisa mengambil pekerjaan di luar kota lagi seperti ini kan.

Claudia memeluk tubuhnya, mengusap-usap bahunya karena merasa udara yang semakin dingin apalagi hujan yang juga sudah mulai turun dengan derasnya.

"Ngapain Lo hujan-hujanan gini di luar?"

Claudia mendongak ke samping saat mendengar suara seseorang.

"Niken? Dari mana aja Lo?"tanya Claudia. Sebab dari tadi gadis itu pergi entah kemana tanpa memberi tahu dirinya.

"Nih,gue tadi beli ini"Niken menyodorkan satu cup berisi coklat panas kepada Claudia.

"Pas banget cuaca dingin kaya gini minum yang anget-anget"lanjutnya.

"Makasih"kata Claudia sembari mengambil coklat panas itu. Menghirupnya sedikit demi sedikit,menikmati sensi hangat dari coklat panas itu ketika memasuki lambungnya.

"Ayo masuk clau,hujannya makin deras"ajak Niken. Karena memang hujannya turun semakin deras sampai membuat ciptaan air hujan itu sampai mengenai mereka.

"Ayo"Claudia beranjak dari duduknya. Namun tiba-tiba kilatan petir terdengar membuat Claudia kaget.

Jedarrr!

Pyurrr!

"Claudia!"jerit Niken saat melihat coklat yang masih panas itu terjatuh hampir mengenai kaki Claudia. Tapi,untung saja Claudia mempunyai refleks bagus jadi ia bisa segera menghindar.

"Clau,Lo gak papa kan?"tanya Niken cemas sambil menghampiri sahabatnya itu.

Claudia yang sedang menatap genangan berwarna coklat di lantai meralih menatap Niken.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 29 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MENGEJAR CINTA MAS DOKTER Where stories live. Discover now