Turnamen semakin dekat, sudah H-5. Ketakutan marsha dan adel sekarang menjadi bertambah melihat keadaan gita dan kathrina masih begini. Seminggu sudah mereka perang dingin. Latihan valkyrie, latihan theater, penampilan theater, event off air sekalipun mereka mampu bertahan dengan keadaan begini. Namun, tidak dengan orang-orang di sekitar mereka, orang-orang tidak bisa menahan rasa canggung yang ada.
.
.
Hari ini member valkyrie akan mengurus keperluan untuk ke Thailand selama turnamen.
Ruangan valkyrie
Adel, marsha, dan kathrina sedang bersih-bersih ruangan. Tiba-tiba,
"Kathrina" -adel
"Iyah" -kathrina
"Aku boleh ngomong sesuatu?" -adel
"Apa" -kathrina
"Mau sampai kapan begini sama k gita?" -adel
Marsha yang sedang merapihkan bantal menjadi diam.
"Emang kenapa ka?" -kathrina
masih sibuk dengan kegiatannya"Mau sampai kapan diem-dieman begini. Bentar lagi kita turnamen" -adel
Kathrina yang merasa tidak nyaman dengan pertanyaan adel menghentikan kegiatan bersih-bersihnya.
"Emang perlu banget y k?" -kathrina
mendekati adel"Ka adel mau aku jadi beban k gita? K adel mau aku ganggu k gita? K adel mau aku berisik ke k gita? Setelah kejadian kemarin, apa masih kurang untuk memperjelas seberapa aku mempersulit k gita? -kathrina
Terdengar suara kathrina mulai bergetar. Marsha mengelus pundak kathrina agar lebih tenang.
"K adel pikir aku ga sakit? K adel pikir aku bahagia sekarang? Aku pikir selama ini yang aku kasih 'berarti' buat k gita tapi ternyata hanya jadi pengganggu dalam hidup dia" -kathrina
Kini air mata yang kathrina tahan mulai menetas mengenai pipinya
"Aku sayang k sama k gita tapi apa k gita nyaman? ucapan k muthe dan k eli udah cukup bagi aku. Cukup sakit" -kathrina
"Udah udah" -marsha
"K adel cukup anggap aku dan k gita hanya member yang saling mengenal nama aja. Udah k gitu aja. Aku cape" -kathrina
"Kath, sorry" -adel
berusaha menenangkan kathrina dengan menggenggam tangannya.Sedangkan sedari tadi ada seseorang dibalik pintu masuk yang masih menahan dirinya untuk tidak masuk. Tangannya masih memegangi ujung pintu, wajahnya kini tertunduk menahan kesedihan dan rasa bersalah.
"KATHRINA" -ucap adel dan marsha secara bersamaan
Kathrina pingsan, kini berasa di ruang kesehatan.
.
.
.
.
"Gapapa k?" -marsha
"Gapapa. Dia kecapean aja" -manager
"Aman kan k? Kan kita mau turnamen?" -adel
"Gapapa. Besok kalian libur aja latihannya, udah H-4 juga." -manager
"Iyah" -adel
"Intinya, turnamen bentar lagi. Kalian jangan cape-cape. Ga usah latihan ekstra. Santai aja" -manager
"Iyah" -marsha
Gita masuk ke ruang kesehatan, memegang tangan kathrina.
"Kamu gapapa?" -gita
![](https://img.wattpad.com/cover/353512788-288-k398438.jpg)
YOU ARE READING
diam bukan berarti tak memperhatikan mu
Short StoryBisakah seseorang yg dingin, dan pendiam menjadi kakak bagi adik yang sangat nakal, rewel, dan manja?