H-1

408 49 0
                                    

Riuh, berisik yang terjadi di dalam rumah membuat kathrina terbangun, tangannya meraih hp untuk melihat jam.

"Masih jam 9" -ucap pelan kathrina

Tapi kenapa di bawah sana terdengar ramai?

Biasanya, dia tidak akan peduli tapi entah kenapa pikirannya menuntun dia untuk keluar kamar melawan ngantuk

Kathrina keluar kamar, melihat ke bawah, terlihat mamahnya sangat sibuk kesana kemari

"Eh nyony" -sapa salah 1 supir di rumah

"Sayang" -mamah kathrina

"Kenapa mah?" -kathrina menurunin anak tangga dengan cepat

"Sini sayang, ayo kita ke Rumah Sakit" -mamah kathrina

"Hah! Kenapa? Siapa?" -kathrina

"Papa" -mamah kathrina

"Hah!" -kathrina

.

.

.

Selama perjalanan kathrina berusaha menahan tangisannya, sang mamah juga terlihat tegar memeluk anaknya. Sang ayah sudah lebih dulu dibawa untuk mendapatkan menanganan.

Sesampainya di Rumah Sakit, sang ibu bergegas mengurus administrasi, kathrina hanya bisa terduduk menunggu. Bagaimana keadaan sang ayah? Apakah baik baik saja?

"Ayo sayang" -sang ibu mengajaknya ke ruangan ayahnya

Saat pintu dibuka, bisa kathrina lihat papahnya sedang tertidur, air matanya jatuh tidak terbendung lagi. Mamahnya berusaha meyakinkan jika papahnya tidak kenapa napa, papahnya hanya butuh istirahat lebih saja.

Sang dokter meminta berbicara dengan mamah kathrina secara berduaan untuk menjelaskan keadaan sang suami, kathrina mendekati papahnya memegangi tangan yang selama ini selalu menjaganya dari sejak kecil.

Sayup sayup kathrina bisa mendengar mamahnya memberikan saran agar suaminya dibawa ke Jepang, kathrina menatap sang ayah, haruskah pergi ke jepang? Itu artinya kedua orang tuanya tidak datang ke acara meet and great besok? Tapi jika melihat keadaan sang ayah, kathrina akan mengorbankan perasaannya sendiri, apapaun yang terbaik untuk ayahnya akan kathrina berikan. Dia sudah dewasa, meski orang tuanya tidak datang tapi banyak yang memberikan dukungan padanya.

Sang ayah membuka matanya,

"Pah? Papah?" -kathrina

Ucapan kathrina membuat sang mamah menghampiri

"Paaah" -mamah kathrina

Pemeriksaan dilakukan lagi, mamah kathrina mengajak anaknya menelpon sang kakak, stepi.

.
.
.

Sudah diambil keputusan bahwa papahnya akan dirawat di Rumah Sakit jepang untuk hasil yang maksimal. Kathrina berusaha menerima keputusan ini demi sang ayah.

"Semangat de, papah gapapa ko" -ucap sang kk dari telpon sana

"Semangat doong, kathrina udah dewasa, hebat" -mamah kathrina memeluk anaknya

Sedangkan kathrina berusaha menunjukkan ketegarannya pada sang kakak dan mamah. Ini untuk pertama kalinya, kathrina harus bisa. Dia meraih hpnya untuk mengabari kk manager, mungkin kathrina akan datang sedikit terlambat hari ini.

.

.

.

.

.

Sementara itu, di kampus dimana gita berada dia sedang sibuk mengurus berkas penting. Tangannya bergerak cepat merapihkan setiap lembar kertas, langkahnya terus melaju kesana kemari memindahkan satu berkas ke berkas lain.

diam bukan berarti tak memperhatikan mu Where stories live. Discover now