diam bukan berarti tak memperhatikan mu

Keputusan

Sebuah tangan sibuk membuka buku catatan, entah Kenapa kini sesering itu membuka dan memenuhi catatan

Sorot tajam mata sambil mengira-ngira, menerka-nerka, kapan?

.

.

.

.

.

*criiiiiing

Alarm berbunyi 

Manda meraih jam alarmnya 

"Ok!" -manda

Manda bergegas menyiapkan diri untuk bertemu seseorang, sebenarnya dia akan datang kesini jadi manda perlu siap-siap

Matanya terus sibuk melihat jam di dinding

"Makanan, minuman? Ok!" -manda memastikan jamuannya cukup

"Kalau kurang ajak dia belanja aja, kan" -manda

*tok tok 

Suara ketukan pintu 

"Naah kan" -manda bergegas membuka

"Hallll, eh bu?" -manda

"Hallo k manda, ini ada imbauan yah buat semua anak kost"

"Oooh iya bu, terima kasih" -manda

"Iya sama-sama. Mari"

Manda menutup pintunya dan membawa sebuah kertas yang kini ada di tangannya

"Ooohhh" -manda

*tok tok tok 

"Nah" -manda membuka pintu

"Hai ka" -sapa indira

"Hai, ayo masuk" -manda

"Tadi aku ketemu ibu kost" -indira

"Hem? Iya tadi habis dari sini" -manda

"Ooohh" -indira mengamati seisi kamar manda

"Ayo duduk, maaf yah acak-acakan" -manda

"Ga papa, sesama anak kost pasti paham" -indira

"Ahahaha senengnya di maklumi" -manda menyediakan jamuannya

"Waaah" -indira

"Maaf cuman ada ini. Kalau kurang nanti kita bisa beli lagi" -manda

"Maksudnya ngajak aku pergi bareng?" -indira

"Duh, cepet banget pekanya" -manda

Indira tersenyum 

Setelah itu banyak hal yang mereka ceritakan. Entah kenapa mereka merasa nyaman satu sama lain sehingga tidak sadar semua mereka ceritakan termasuk yang akhir-akhir ini manda alami. Sebenarnya dia tidak mau ambil pusing tapi karena ada kesempatan untuk bercerita maka dia menceritakan hal tersebut pada indira

"Sering?" -tanya indira sambil memakan wafer

"Mmmm yaaaa ada lah seminggu 3-4 kalian" -manda

"Boleh aku liat ga?" -indira

"Duh jadi malu hehe, boleh boleh" -manda

.

.

.

"ga usah ga usah jemput" -adel

"pokoknya ga usah jemput" -adel