Tigapuluh Enam 🕊

55.9K 3.6K 55
                                    


Follow Ig @widyaarrahma20_
Yg ada _ nya
Untuk keseruan cerita wattpad ini

Happy Reading




































Seminggu kemudian semua kado dan amplop sudah dibuka dan dirapikan umi Ruqoyah sendirian. Uang amplop yg berjumlah 98 juta itu beliau simpan di lemari milik putranya yg kuncinya beliau pegang

Sementara kado kadonya beliau rapikan dan ditaruh di 3 kontainer besar dan diletakkan di sisi pojok kamar Hamdan

Baru saja dia keluar kamar, Shofia sudah nongol didepannya, dia sudah rapi dengan gamis dan hijabnya juga membawa tas kecil

"Mau kemana nduk ?"

"Ke Mas Hamdan mi, seenggaknya kalau mas Hamdan ndak kesini, aku yg kesana, kangen banget mi"

"Ya sudah hati hati yah, umi ndak bisa ikut sebentar lagi Halatimu datang"

"Nggeh mi, Shofia sama mba Nurul bawa mobil ya mi"

"Iya hati hati yah"

"Nggeh mi Assalamualaikum"

Shofia langsung turun dan masuk ke mobil yg sudah siap membawanya ke Batalyon tempat kakaknya berdinas

Senyumnya mengembang tak sabar ingin bertemu sang kakak yg sudah sangat dia rindukan itu

Mobil yg dia tumpangi keluar Pesantren, bersama Mba Nurul yg sudah jago menyetir.

Kenapa memilih mba Nurul bukan kang kang saja, karna agar tak ada Khalwat, dan juga agar Shofia tak canggung didalam mobil hanya dengan 1 kang ndalem

"Oh ya Ning, mending ngabarin Gusnya dulu takutnya beliau lagi bekerja, kan ini hari kerja Ning"

"Oh iya yah mba, sek tak telfon mas Hamdannya"

Shofia mengambil hp di Tasnya lalu mencari hpnya.

Panggilan pertamanya tak terjawab, begitupun panggilan kedua sedangkan mobil sudah jauh berjalan dari Pesantren

Barulah di panggilan ke 3 masnya menjawab

Assalamualaikum mas

Waalaikumussalam, kenapa ?

Mas lagi kerja gak ?

Kerja

Shofia sama mba Nurul lagi otw ke Batalyon, nanti Shofia mau ketemu mas dan mba Dhifa yah, bentar kok

Gak bisa Shof

Kenapa mas ? Shofia sampainya masih lama kok pas sama jam makan siang mas Hamdan

Mas sudah ndak Dinas disitu,
mas Sudah pindah ke Surabaya

Deg

Shofia diam dalam keterkejutannya, bisa bisanya sang kakak pindah dinas tanpa mengabarinya

Ppin pindah mas ?

Gus PerwiraWhere stories live. Discover now