Empat Puluh Dua 🕊

56.9K 3.6K 194
                                    


Follow Ig @widyaarrahma20_
Yg ada _ nya
Untuk keseruan cerita wattpad ini

Happy Reading








































"Abang harus apa biar kamu gak bawa kasus ini ke kepolisian ?" Tanya Fajrin

"Tidak ada, bahkan membiarkan mu bersujud di kaki saya saja tidak akan membuat saya memeaafkan hal itu"

"Hamdan, demi Pesantren Dan" ucap Abah

"Kenapa seakan saya yg bersalah disini ? Kenapa saya yg dipojokkan ? Demi Pesantren ? Demi apa ? Pesantren akan tetap berdiri tanpa dia, pewaris ? Saya dan Shofia juga pewaris, pengajar ? Banyak Alumni yg dengan senang hati mengajar cukup beri mereka rumah disekitar pesantren, lalu apa yg dimaksud demi Pesantren ?"

"Nama baik Pesantren akan hancur karna hal itu Dan"

"Ya itu kesalahan siapa ? Kenapa harus saya yg menjaga nama baiknya ?"

"Hamdan ! Saya melakukan itu juga bukan tanpa alasan !" Ucap Fajrin sudah lelah dengan tentangan adiknya itu

"Saya gak butuh alasan dan saya gak butuh persetujuan dari siapapun akan kasus ini, ini kasus menyangkut istri saya, dia tanggung jawab saya"

"Saya seperti ini karna Iri saya sama kamu, kamu bisa bebas memilih sedangkan saya ? Dipaksa abah memilih hal yg tidak saya senangi"

"Oh ya, kamu anak kesayangan abah, untuk apa iri sama anak yg tidak abah inginkan seperti saya"

"HAMDAN !" bentak Abah

"Benar kan ? Ada yg menginginkan saya disini selain Umi ? Enggak kan ? Saya dibebaskan ya karna memang masa depan saya tak abah jamin, gak seperti kamu, masa depanmu sudah abah rancang sudah abah jamin makanya abah memaksamu melakukan hal hal itu, berbeda dengan saya yg harus memikirkan masa depan saya"

"Tapi kamupun kesayangan umi Dan, dari kecil kamu yg selalu umi banggakan bukan saya, kamu yg selalu umi puji, kamu yg umi prioritaskan !"

"Adil bukan ? Kamu yg begitukan juga abah, sementara Shofia ? Abah memperlakukan sama seperti kamu tak ada dendam dihatinya, jangan mengalihkan topik lah"

"Fajrin, umi ndak pernah membeda bedakan kamu dan adikmu nak, kalian sama, kalian anak anak umi, begitupun Shofia. Untuk menantu pun umi gak pernah membedakan entah Reni yg 1 rumah sama umi maupun Adhifa yg jauh dari umi"

"Tapi umi gak adil, umi selalu diam saat abah marahin saya, berbeda saat Hamdan, umi selalu membela"

"Ya gimana ya kalau iri udah ada dalam hati emang suka bikin penyakit" jawab Shofia

"Diam kamu !" Bentak Fajrin

"Mas, udah lah, gak usah bawa masalah yg lain, minta maaf sama Hamdan, itukan tujuan kita menyusul kesini" ucap Reni yg sedari tadi diam

"Kamu gak dengeri diawal saya sudah minta maaf tapi anak ini malah mengajak berdebat"

"Sudah jelas bukan jawaban saya, saya tidak semudah itu memaafkan"

Gus PerwiraWhere stories live. Discover now