Tigapuluh Tujuh 🕊

54.5K 3.2K 24
                                    


Follow Ig @widyaarrahma20_
Yg ada _ nya
Untuk keseruan cerita wattpad ini

Happy Reading

























Pagi ini Keluarga Ndalem digembirakan oleh kabar kehamilan Ning Reni, semua berkumpul di ruang makan kecuali Shofia

"Nanti cek ke dokter yah Nduk, cek kesehatan sama biar tau berapa bulan kandungannya"

"Enggeh mi sekalian kontrol mas Fajrin"

Umi Ruqoyah mengangguk dan kembali melanjutkan sarapannya

"Ini cucu pertama, harus dijaga Fajrin, lupakan wanita itu, biarkan dia pergi dengan lelaki yg berani membentak abahnya itu, sangat ndak punya adab"

"Siap bah"

Ditengah jam Sarapan, Shofia baru keluar kamar sudah rapi membawa tas kecil seperti akan pergi padahal ini hari libur

"Mau kemana Shofia ?" Tanya Umi Ruqoyah

"Sunan Kudus"

"Sini sarapan dulu"

"Ndak"

"Sudah ketularan kakaknya, ndak beradab sama abah uminya, ndak mau pamit, ndak mau salaman, diberi berapa kamu sama mas kamu sampe sebegitunya berubah sikapmu Shofia"

Langkah Shofia hendak keluar rumah terhenti mendengar ucapan Abahnya itu

Shofia sebisa mungkin menahan air matanya, dia juga manahan makian untuk abahnya

"Sini dulu nduk, ini ada kabar gembira loh"

"Gak penting"

"SHOFIA ADZIKA !" Bentak Fajrin

"Kenapa ? Mau apa ? Mau pukul aku ? Silahkan, mau buang aku ? Silahkan, mau apa ? Mau siksa aku ? Silahkan !" Jawabnya membalikkan badan menatap keluarganya

"Berani kamu sama Abang !"

"Berani, siapa bilang aku gak berani ?"

"Otak mu sudah dicuci sama Hamdan, jadi pembantah sekarang !"

"Terserah mau ngomong apa, aku mau pergi dulu"

"SALIM KE UMI DAN ABAH !" teriak Fajrin melihat adiknya melangkahkan kaki keluar dari rumah namun tak di indahkan wanita itu

Dia keluar dan langsung masuk mobil duduk disamping mba Nurul yg setia menemaninya

Tanpa keluarganya tau, Shofia sudah menyelundupkan baju bajunya di mobil yg sekarang dia naikki

Dia memang akan ke Sunan Kudus untuk Ziaroh, namun selain itu dia juga akan pergi kerumah Jiddahnya

Tak butuh waktu lama untuk sampai di makam yg terkenal dengan menaranya itu

Selain itu juga untuk para Jomblo, Sunan Kudus menjadi salah satu tujuan karna setelah ziaroh ke Makam Kanjeng Sunan, mereka banyak yg mendapat Ijazah untuk berziaroh ke Makam Bu Nyai Hj. Hamdanah istri dari Kh. Asnawi

Shofia langsung masuk ke dalam dan mengambil air wudlu terlebih dahulu, barulah dia dan mba Nurul masuk ke dalam kawasan pemakaman

Mitos yg dipercaya jika tangannya bisa menggapai gapura atas tempat masuk ke area makam maka akan Allah mudahkan kembali berziarah

Shofia dan mba Nurul melepas sandal dan membawanya ke area pemakaman yg di tutup dengan kelambu putih

Keduanya duduk dipojok, suasana pagi ini lumayan ramai karna hari libur

Shofia mulai membacakan ahli kubur dan memimpin tahlil yg diikuti mba Nurul

Cukup lama hingga Shofia pun terus menerus meneteskan air mata

Keluarganya hancur karna keegosian sang kakak pertama, dia harus kehilangan sosok kakak kedua yg selama ini dekat dengannya karna perbuatan hina kaka pertamanya

1 jam keduanya bermunajat Shofia mengajak mba Nurul berziaroh ke Bu Nyai Hj. Hamdanah dan Kh. Asnawi yg sebenarnya masih ada silsilah keluarga dengannya

"Monggoh mba, doa amalin amalan dari Kyai Maimun"

"Hehehehe Nggeh Ning"

Keduanya lama bermunajat didepan 2 makam yg letaknya bersebelahan bedanya Makam Kh. Asnawi ditutupi genteng sedangkan Ny Hj Hamdanah tidak dn posisi Ny. Hj Hamdanah ada disebelah kiri suaminya

**********************************************

Jam 5 sore mba Nurul baru pulang ke Pesantren, sungguh dia takut mendapat kemarahan abah yainya namun dia juga kasihan apalagi mendengar tangisan Ning nya saat di Sunan Kudus tadi

"Loh mba, Shofianya mana ?" Tanya Ning Reni

"Ngapunten ning -"

"Baru pulang ? Keluyuran kemana ? Shofia mana ?" Tanya abah yai yg mendekati Mba Nurul bersama Umi dan Fajrin

"Ngapunten Abah, Umi, Gus, Ning. Ning Shofia tadi minta diantar ke Gresik, ke Miftahunnajah"

"KENAPA GAK NGOMONG KE SAYA ! LANCANG KAMU !" Bentak Abah yg membuat Mba Nurul ketakuttan dan banyak dari santri yg melihatnya karna posisinya ada didepan belum masuk rumah

"Maaf Abah, Ning Shofia juga baru bilang saat akan pulang dari Sunan Kudus, beliau meminta untuk ndak ngasih tau abah dan umi"

"Kurang Ajar !"

Abah Ibrohim langsung masuk kedalam rumah sedangkan umi Ruqoyah langsung memeluk mba Nurul yg ketakuttan

Umi Ruqoyah membawa Mba Nurul ke garasi untuk menanyakan sedikit pertanyaan

"Bener Shofia di Jiddahnya ?"

"Bener umi, tadi juga ada Jiddah Halimah"

"Beliau tanya apa ?"

"Beliau ndak nanya apapun umi, kulo cuma disuruh makan setelah itu baru pulang"

"Yo ws kamu istirahat yo, maaf tadi abah bentak kamu"

"Nggeh umi, ngapunten Ning Shofia tadi pesen ke kulo kalau Umi mau menyusul sekalian bawakan koper beliau yg ada dikamar, beliau mau menetap disana"

"Ya nanti tak bilangin anaknya yah"

"Nggeh mi kulo pamit"

"Iyah, makasih yah nduk"

"Nggeh umi, Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Gus PerwiraWhere stories live. Discover now