4[Galau]

152 12 2
                                    

     Udara segar angin malam begitu mendukung Ola untuk berpatah hati di balkon rumahnya. Gadis itu mengenakan baju tidurnya menatap langit tak berbintang. Kejadian di tangga tadi siang masih membuat Ola tak percaya kalau yang dilihatnya memang adalah Faris. Tapi entah kenapa yang dirasakan Ola antara sedih dan gembira lebih ke kecewa. Dia menghirup udara malam sambil menatap sendu kelangit. Matanya sembab karena lanjut menangis sepulang sekolah. Tadi di tangga setelah sadar atas apa yang dia lakukan kepada Faris membuat Ola langsung melarikan diri dari cowok itu saking malunya. Dia masih tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri dihadapan Faris dan itu membuatnya kecewa pada dirinya sendiri.

"Semoga gak ketemu dia besok."

Ola sangat tidak ingin galau nya berlanjut terus. Dia gak mau rencana moveonnya gagal berantakan tanpa di sadari pun dia sudah gagal sejak awal berencana.

Ola besok bareng?

Gue diantar nyokap Darel. Lo sama Elsa aja.

Setelah tahu perasaan Darel dan Elsa canggung membuat Ola kebingungan harus bersikap bagaimana ke mereka. Walau dia masih berpura-pura tidak tahu tapi rasanya itu sangat menyiksa pikirannya.

Mungkin untuk menghapus perasaan Darel terhadapnya Ola harus bersikap sedikit lebih cuek dan sebisa mungkin tidak membuat Darel terluka pastinya. Walau begitu Ola menyayangi Darel sebagai sahabatnya.

∆∆∆

  "Ahhhh."Ola mendesah melihat gerbang sekolah sudah di kunci. "Telat deh."gerutunya menatap jam tangannya.

Dia telat 5 menit. Para murid SMA RUBIKA sudah mengadakan upacara bendera membuat Ola kebingungan harus kemana. Mustahil dia manjat tembok yang menjulang tinggi itu. Tapi lebih gak mungkin kalau dia bolos sekolah. Hari ini kan dia ada latihan nyanyi buat persiapan ulangtahun sekolah sebentar lagi.

"Ahhhh..."lagi lagi dia mendesah menunduk menatap sepatunya.

"Telat lo?"

Ola menatap cowok jangkung yang berdiri di sampingnya. Garen menunjukkan senyumnya ketika Ola memperhatikan penampilannya.

"Kak Garen?"

"Oh syukurlah lo tau nama gue."

Ola ikut tersenyum mendengarnya. Mustahil dia gak mengenal salah satu mostwanted disekolah nya itu. Garen adalah cowok yang di idam-idamkan salah satu siswi dikelasnya. Hampir setiap hari Ola mendengar nama Garen di sebut sama teman sekelasnya.

"Kakak gak berniat bolos kan?"selidik Ola dibalas kekehan garing oleh Garen.

"Tadinya sih mau gitu tapi liat lo juga telat kayaknya gue harus mengurungkan niat gue buat hari ini."jawabnya mengeluarkan hapenya untuk menelpon Dirga.

"Hallo, bukain gerbang bos, gue di depan nih."

"Alah gaya lo teladan gitu anjing. Bolos aja sana hari ini. Roy gabakal ngehukum lo karena telat tenang aja. Dari pada ganggu gue lo."

"Gue sama Ola btw?"

"APA?! ADA OLA?! YAUDAH BENTAR GUE BUKAIN."

Sambungan di putuskan sepihak oleh Dirga. Garen hanya mengangkat bahunya melirik Ola.

"Hahaha, kak Dirga ternyata imut juga ya, kak?"

"Apa kata Lo, imut? Lo gak tau aja aslinya kek gimana La. Kalau Lo tau bakal istighfar ratusan kali."

Ola paham sih karena Dirga adalah mantan pacar salah satu rekan PMR nya. Dia sudah mendengar banyak curhatan mantan Dirga yang menyerah menghadapi kenakalan Dirga. Sesibuk apapun Ola dia adalah pendengar yang baik untuk sekitarnya. Dirga juga adalah mostwanted yang di idamkan kaum hawa karena terkesan dingin baik hati tapi menyeramkan.

TENTANG KAU DAN AKU(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang