19.[Kejelasan hubungan]

105 9 0
                                    

  selamat membaca!!






  Ola menyeruput milkshake coklat pemberian Faris. Mereka duduk di bangku panjang tengah kebun teh sambil menikmati embun sore disana.

"Dingin gak?"tanya Faris dibalas gelengan kepala oleh Ola.

"Tempatnya nyaman banget ya? "Kata Ola menatap hangat Faris.

Cowok itu tersenyum mengangguk. "Gimana kalau full time sama gue nya sekarang aja?"

"Loh, kok sekarang sih?"

"Gak masalah. Dari pada nunda-nunda?"

Benar juga kata Faris. Ola pun mengangguk mengiyakan saja ucapan Faris. Mereka memutuskan untuk menetap lebih lama disana sambil menikmati udara segar.

"Faris, menurut lo kita ini baiknya gimana?"

Ola sangat gregetan untuk menanyakannya karena sudah lama ia menunggu momen ini untuk mempertanyakan kejelasan hubungan antara dia dan Faris.

"Maksud Lo?"

"Antara gue dan lo."

"Lo maunya gimana La?"

"Jujur sih kalau boleh bilang gue mau Lo balik sama gue. Gue masih ngeharapin kalau Lo bisa kembali sama gue kayak dulu, setiap saat setiap waktu gue selalu mikirin Lo Faris."

Faris diam sesaat memandang langit yang berawan. Cowok itu tersenyum menyesap minuman sodanya.

"Gue juga, gue masih suka sama lo La."jawabnya. Namun saat Ola hendak tersenyum ceria mengeluarkan ucapannya Faris lebih dulu menyelanya.

"Tapi gue lebih nyaman kita jadi teman."

BLAM!

Hati Ola terasa di cabik-cabik oleh benda tak kasat mata. Ia meneguk salivanya, rasa panas seketika menjalar keseluruh tubuhnya, matanya tiba-tiba panas dingin begitu mendengar jawaban menyakitkan dari Faris.

"Bagi gue ini yang terbaik."

"Terbaik bagi Lo adalah hal terburuk bagi gue!"

"Kenapa minta putus dulu?"

"Karena marah."

"Kalau kita balikan apa Lo yakin gak bakal putus lagi?"

"Yakin."

"Gue yang gak yakin."

Ola terdiam seribu bahasa. Air matanya seketika membanjiri wajahnya menatap kecewa cowok disampingnya saat ini. Cowok itu sama sekali enggan menatapnya dan fokus menatap langit. Ola memejamkan matanya kemudian menyeka air matanya. Ia tertawa hambar menatap kesembarang arah untuk mengendalikan dirinya dihadapan Faris.

———

Ceklek...

"Ola!!"jerit Anya bahagia melihat Ola membuka pintu utama. "Lo udah pulang?"tanyanya berbinar. "Jadi gimana, Lo have fun dong sama Faris? Iya kan!"

Ola menatap lantai dengan perasaan kosong. Anya mengernyitkan alisnya mendekati Ola.

"La? Lo—"ucapannya terjeda begitu Ola terduduk lemas dilantai dingin itu.

"ASTAGA OLA?!"jerit Maya shock melihat gadis itu meneteskan air matanya tanpa bicara. "Ola, Ola ada apa nak??"tanya Maya cemas menangkup wajah Ola. Ia berjongkok dihadapan Ola bersama Anya.

"An, kenapa sama Ola?"

"Aku juga gak tau Tante."

"Ola, kamu kenapa?"

Begitu pertanyaan itu keluar air mata Ola semakin berderai. Ia menangis menumpahkan seluruh perasaan dihatinya sejadi-jadinya, seakan semua perasaan sakit, cinta, kesal, bercampur menjadi satu. Semua emosinya terluapkan malam itu disana. Ia hanya menangis dan terus menangis memukuli lantai. Rasa sakit atau rasa lega Ola lebih merasa kosong.

"Aku nyakitin Faris ma, aku jahat ma, aku ... Aku kehilangan dia, aku gak akan bisa balikan sama dia lagi mama... huaaaaaaa hati aku sakit, hati aku hancur, perasaan aku sakit banget ma...!!"

"Kenapa, kenapa sakit banget mencintai satu orang setulus ini hiks, kenapa ...."

Maya dan Anya sangat terkejut akan apa yang mereka lihat dan dengar saat ini. Mereka berdua ikut menangis memeluk Ola erat hati mereka ikut sakit melihat gadis itu menangis malam itu.

"Faris brengsek!"maki Anya geram.

———

  PLAK!!

Dirga, Roy, Garen dan Reval menutup mulut mereka saking shocknya akan apa yang barusan Anya lakukan.

"Babe! Hei, apa yang kamu lakukan?"ujar Roy bangkit menengahinya.

"Dasar cowok brengsek Lo ya! "Teriaknya menunjuk geram Faris. "Kalau Lo kembali ke kota ini cuman buat nyakitin adek gue harusnya Lo mati aja sekalian bangsat!"

"Wait wait kenapa, ada apa? Jangan marah dulu An, selesaikan baik baik. Kenapa, Faris apain Ola?"Reval menengahi dengan perasaan bingung.

Ditambah Dirga yang cuman diam dan menganga bersama Garen.

"Gara gara lo ya Ola itu nangis semalam dan hari ini dia gak masuk karena dia demam tinggi karena Lo! Lo tuh jadi cowok gak punya hati banget ya, Lo bilang Lo sayang Lo cinta Lo suka sama dia, tapi buktinya mana, mana Faris?! LO BIKIN DIA SAKIT ANJING!"

Dirga semakin tertarik mendengarnya.

"Maksudnya apasih? Gue gak ngerti?"tanya Garen mewakili anak anak.

"Kalian mau tau siapa mantan Ola yang bikin Ola nolak kalian?"tanya Anya dibalas anggukan oleh mereka. "Ini orangnya. "Tunjuknya pada Faris.

"Cowok brengsek ini, cowok gak ada hati, cowok jahat, cowok paling merasa tersakiti, dia ini orangnya. Udah ngasih Ola harapan tinggi tinggi terus jatuhinnya dengan kata 'kita cuman cocoknya jadi teman'. Lo bercanda Faris, huh?"

Mereka semua shock menatap Faris.

Yang di tatap itu hanya diam membisu tak mengelak atau membela diri. Dia hanya menatap kosong tali sepatunya mengabaikan rasa sakit bekas tamparan Anya.

"Maaf."

Hanya kata itu yang mampu dia ucapkan.

"Bacod Lo!"Anya meninggalkan Faris dengan perasaan murka.







Tbc.

TENTANG KAU DAN AKU(END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt