8[Persiapan anniversary sekolah]

113 12 0
                                    

        Elsa pindah tempat duduk memilih untuk berada di meja yang sama sama Darel. Sementara Ola duduk bersama Puput. Melihat hal itu Darel tau alasan kenapa tadi Ola menyendiri di balik pohon besar. Dia bertanya kenapa bisa bertengkar sama Ola ke Elsa akan tetapi cewek itu gak mau menjawabnya. Darel terpaksa untuk diam menanyakannya nanti saja tunggu situasi membaik. Sesekali Elsa melirik Ola yang sama sekali tak bergeming apalagi menatapnya. Cewek itu berkutat sama buku dengan plaster yang menempel di pipinya menutupi luka gores akibat terkena cincin Elsa saat di tampar.

"Ola, boleh nanya gak?"bisik Puput dibalas anggukan saja olehnya. "Kak Garen suka apa ya?"

"Gak tau. "Mustahil Ola tau orang mereka gak sedekat itu. Detik selanjutnya hp nya berdering itu panggilan dari mamanya.

"Hallo ma?"

∆∆∆

   Dirga menghampiri teman-temannya yang lagi asik duduk bersantai di luar kelas. Salah satunya ada Faris yang bermain gitar.

"Kenapa muka Lo kusut?"tanya Garen.

Dirga berbaring di paha Reval. "Lily anjing!"

Roy berdehem mendengarnya. Sedangkan Anya yang asik berpacaran sama Roy mendengus masam.

"Gue ke kelas gue dulu soalnya mau ngerjain pr. Sayang dadah muah!"

"Muah."

"Jijik banget gue liatnya,"ketus Garen.

"Kenapa lagi sama mantan Lo? Bukannya udah putus?"tanya Roy.

"Tau ah gak usah di bahas. Gue jadi pengen nonjok si Darel kalau ingat dia."jawab Dirga menutup matanya.

"Kenapa lagi ke Darel dah??"tanya Reval.

"Muka dua. Jijik gue."sautnya. "Eh. Mending kita jauhin aja Darelanjing itu dari Ola. Gimana???"

Reval memukul wajah Dirga menggunakan bekas botol Aqua nya pelan.

"Gak di jauhin bakal menjauh sendiri Ola nya ntar."jawab Reval. "Ola udah tau soalnya tentang perasaan Darel."

"Serius Lo?!"Dirga langsung duduk menatap Reval. Sedangkan Faris yang dari tadi diam menyimak saja percakapan mereka.

"Hmm."

Reval pun menceritakan semuanya ke mereka sampai membuat anak-anak syok.

"Jangan ada yang bilang ke Anya kalau adiknya habis di tampar sama temennya sendiri. Bisa gawat ntar."Ucap Roy dibalas anggukan kepala oleh Reval.

"Mangkanya gue gak bilang pas ada Anya. Ola juga gak ngizinin gue bilang. Pokoknya gak ada yang ikut campur dia mau nyelesaikan masalahnya sendiri. Kita pantau aja."

Mereka mengangguk setuju usulan Reval. Gak ada yang sadar kalau Faris sedang mengepalkan tangannya kuat.

"Kasian calon adik ipar gue."gumam Roy.

∆∆∆


    Hari yang ditunggu tiba juga. Para anak OSIS yang bekerjasama dengan ketua umum PMR yaitu Ola sedang sibuk mendekor aula yang akan di pakai untuk acara malam nanti. Mereka mengambil aula ruang seni karena ukurannya yang besar dan memakai tema night butterfly perpaduan dengan warna merah untuk anniversary sekolah taun ini.

"Ola. Biar gue aja yang masang dekornya. Lo tolong cek persediaan makanan buat ntar malam."Roy menyerahkan Ola buku jurnalnya. Ola mengangguk kemudian duduk di kursi kosong.

"Menu nya nasi ayam bakar aja kan kak?"

"Iya. Itu nanti suruh yang bertugas membagikan makanan ntar pas pertengahan acara."

"Oke. Eskrim gue ada kan??"

"Kata Bu Wita lo gak boleh makan es sampai Lo selesai main piano dan nyanyi di panggung."

Ola mendengus. Anya mendekati Ola membawakan gorengan. "Piano nya udah gue cek gak ada masalah. Makan dulu buat isi perut lo."

"Iya kak makasih."

"Lo perginya bareng gue sama Roy aja ntar kita jemput pakai mobil. Yaa? Soalnya mama Lo nelpon gue katanya gak bisa nganterin lo, ada urusan mendadak."

"Iya udah tau. Tapi awas telat! Soalnya gue harus datang 1 jam sebelum acara dimulai buat persiapan diri."

"Iya gue tau. Gue sama Roy juga MC nya elah."

"Kakak pakai apa sama kak Roy??"

"Kebaya couple. Jelek banget kebaya nya, masa ungu warna nya? Sebel banget gue di kerjain terus sama Bu Wita."

Ola terbahak. Bu Wita memang suka menjahili Anya dan Roy karena mereka duta sekolah yang sangat serasi dan unik.

"Kostum Ola apaan ya yang? Bu Wita kasih sama Lo kan tadi pagi? Jangan bilang kostum mermaid lagi. Hahaha."kata Anya mendekati Roy.

Ola menikmati tahu goreng karena dia sebenarnya sudah sangat lapar gak sempat makan nasi lagi saking sibuknya mempersiapkan acara untuk malam nanti.

"Dress model Sabrina silver brokat. Udah gue kasih sama Ola yang."

"Udah Lo cobain bajunya La??"

"Udah kak Anyaaa. Pas kok sama badan gue. Toh Bu Wita jaitnya ngambil ukuran gue hmm, tenang aja."

Bu Wita itu punya butik. Dia juga punya kerja sampingan sebagai penjahit. Kalau ada acara di sekolah pasti akan mengandalkan designnya karena memang sebagus itu.

"Mau liat dong?"

"Ntar aja lah. Males gue ganti pakaian ntar bajunya bau keringat gue."

"Okedeh!"

Roy menghampiri Ola. "Mending Lo balik buat istirahat. Sisanya biar gue sama yang lain aja La. Lo udah bekerja keras dari tadi pagi, ntar lo drop. Mending istirahat buat persiapan ntar malam. Waktunya masih 6 jam lagi."

"Iya Ola mana muka Lo tuh udah lesu amat. Lo sakit ntar bikin panik satu keluarga. Gue anterin Lo pulang."kata Anya dibalas anggukan oleh Ola.






TBC.

TENTANG KAU DAN AKU(END)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें