5[Salahpaham]

138 10 0
                                    

        "Wah. Beneran gila Lo Dir! Bisa bisanya Lo bawain adek gue gak ikut upacara."serang Anya memukul lengan Dirga. Dia mendengar ceritanya dari Garen dan Reval.

"Gue justru nyelamatin adek lo btw. Dia tadi telat."jawab Dirga menghindari Anya. "Woi sakit anjing! Roy cewek Lo tarik sebelum gue masukin ke sarang tikus!"pekiknya histeris ketika tangan ringan Anya mencubit-cubit perutnya.

Roy langsung memisahkan keduanya. Anya bernapas kasar kemudian langsung duduk dimeja nya. Roy mengelus pelan punggung Dirga.

"Cewek gue bro. Ingat."

Dirga hanya berdecak sebal. Malas dia meladeninya.

"Tapi tadi dia minta nomor Faris si anak baru yang sekelas sama gue, Garen dan Dirga. "tambah Reval membuat Anya semakin syok.

"Anak baru siapa namanya?"ulang Anya.

"Faris. Faris Khiaro Hamsyah. Kenapa Lo kenal?"

BLAM!?

∆∆∆

  Ola mengernyitkan dahinya ketika kakak sepupunya tiba-tiba saja mendatanginya ke kelas.

"Lo ketemu dia? Gak, maksud gue Lo gakpapa?"Anya tampak cemas menangkup jemari Ola.

Cewek itu mengangguk sambil menikmati cilok pemberian Darel.

"Lo minta nomornya, kenapa?"

Ola menelan cilok dalam mulutnya.

"Karena gue mau. Emangnya kenapa sih kak nanya gitu?"

"Lo beneran kan gakpapa? Seingat gue nyebut namanya aja Lo udah nangis kayak mau mati."

"Itu kan dulu. "

Bohong. Padahal kemarin sampai malam nangisin Faris. Untungnya matanya gak bengkak jadi Ola bisa bersikap percaya diri menjawab pertanyaan Anya. Anya mengangguk walau gak yakin. Dia mengacak-acak pelan puncak kepala Ola.

"Kalau dia nyakitin Lo bilang ke gue."

"Gue kalik yang nyakitin dia."

"Ola come on! Stop nyalahin diri lo."

Ola cuman berdehem meresponnya.

"Darel sama Elsa mana??"

"Ke kantor ngumpulin tugas."

"Yaudah. Ntar sepulang sekolah gue kerumah Lo ya, mau minjam sneaker. Gue mau joging sama Roy."

Anya itu gak punya sneaker alasannya dia malas membelinya. Jadinya selalu meminjam sneaker milik Ola karena baginya selera Ola itu lebih bagus.

"Bawain martabak ya kak?"

"Iya ntar gue suruh Roy beliin. Sekalian sama brownies kukus, Lo suka kan?"

"Iya. Makasih."

∆∆∆

   "Ola. Kata Bu Wita hari ini latihan terakhir lo nyanyi karena besok kita bakal mempersiapkan kegiatan lain buat lomba buat hari guru. Anak PMR ada satu lagi yang mau ikut memerankan drama bergenre 'romanfantasi' yang Lo buat. Syukurlah mereka suka sama alurnya.  Gue udah kasih sama yang lain naskahnya untuk di hafal. "

Ola menepuk jidatnya. Naskah yang sudah susah payah ia kumpulkan malah berserakan waktu ia nyaris jatuh di tangga dan berujung galau karena di bertemu Faris dalam keadaan tak terduga. Dia masih saja kaget pas tahu si anak baru yang Elsa maksud adalah mantannya. Jadinya Ola harus ngeprint ulang dan menyerahkan tugasnya ke Lily. Karena mustahil memungut kertas yang sudah berserakan di lantai. Apalagi sudah kotor terkena debu.

"Sorri ya Ly ngerepotin. Oh ya Ly Lo udah kan bilang anak-anak bahwa mereka harus hafal dalam waktu satu Minggu?"

"Udah. Tenang aja."

"Taun ini gue gak bisa ikut lomba karena gue bertugas jadi pelatih drama yang akan kalian perankan."

"Tenang aja. Lo kan jadi penutup acara. Btw lagu apa yang bakal Lo nyanyiin ntar??"

"Lagu Michella ziudith-Tentang kau dan aku. Rekomendasi dari Bu Wita."

"Oh my god gue gak sabar banget dengar Lo nyanyiin nya!"

"Hahaha. Oh ya Ly. Judul naskah dramanya apa kemarin Ly gue lupa?"

"Touch Your Love kalau gak salah. Lo yang nulis gimana bisa lupa sih, Olaaaa."

Ola mengangguk mengingatnya. Itu adalah naskah yang Ola buat sendiri alurnya sebulan lalu.  Berisikan tentang cinta si pemeran utama cewek yang tak berbalas dari pemeran utama cowok karena si pemeran utama cowok mencintai cewek lain, endingnya pun menyedihkan dimana sampai si cewek meninggal dia tidak mendapatkan cinta si cowok. Untunglah naskah yang dibuatnya di terima oleh teman satu eskulnya yang akan memerankan drama itu di acara ulangtahun sekolah nanti.

"Gue terlalu semangat jadi lupa hehehe."

"Inget istirahat ntar Lo tepar lagi?"

"Hahaha iya Ly. Thanks!"

∆∆∆

    "Woi Rel! Ngupil aja gak bakal bikin tugas lo selesai."

"Bangsat Lo Els. Ngagetin aja anjing."

"Hehehe sorri. Ola mana??"

"Lo gak tau kalau ratu kita itu lagi sibuk-sibuknya mengurus persiapan anak PMR untuk ikut lomba?"

"Lupa gue kalau Ola penanggung jawab nya hehehe. Kesana yuk buat liat dia latihan nyanyi juga??? Jam terakhir kosong kan?"

Darel mengikuti langkah Elsa mengekorinya dari belakang. Jam terakhir kosong karena guru sibuk mempersiapkan diri untuk perayaan ulangtahun sekolah yang dilaksanakan Selasa depan. Biasanya setiap hari ulang tahun sekolah semua disibukkan sama persiapan lomba dan yang menang akan diberi hadiah menarik. Itulah sebabnya murid SMA RUBIKA sangat menunggu-nunggu momen itu penuh gembira.

Langkah Elsa berhenti. Ia berbalik menutup mata Darel.

"Rel temenin gue ke ke kantin sebentar yuk beli Chiki!"

"Apaansih ngejut banget. Katanya mau ke tempat Ola. Singkirkan tangan Lo Els."

"Udah bacod. Ayo ikut gue!"Elsa langsung membalikkan tubuh Darel melarangnya untuk melihat ke belakang. Sekuat tenaga ia membawa cowok itu pergi.

Ola lo—apa hubungan Lo sama anak baru? Mungkinkah dia Pertanyaan itu mengusik pikiran Elsa. Tadinya dia mau langsung menemui Ola tapi ia mengurungkan niatnya saat melihat pemandangan mengejutkan di depan matanya. Untung lah Darel gak lihat membuat Elsa mengelus dadanya bersyukur.

"Sial! Apa yang udah gue lihat tadi?"gerutu Elsa duduk di meja kantin menunggu Darel membelikannya Chiki.

Gak mustahil kan cowok itu orang yang selalu di tulis Ola dalam diary nya? Tapi kalau mustahil kenapa mereka berciuman??!!  Batin Elsa terus mempertanyakan hal yang baru saja di lihatnya di koridor sepi tadi.

"Ola kenapa Lo gak cerita apapun ke gue? Apa gue bagi Lo?"


TBC.

TENTANG KAU DAN AKU(END)Where stories live. Discover now