21.[Demi Ola]

102 10 1
                                    

Selamat membaca


Putriku: Bunda, Ola titip mama Maya ya? Kita ngedate nya tunda sampai mama Maya sehat gakpapa ya bunda?

Diana menghela nafasnya membaca pesan masuk dari Ola. Ia tersenyum mengetik balasannya.

Anda:Iya nak. Bunda ngerti kok. Bunda juga sedang di RS mau jenguk Maya. Ola dimana?

Putriku:Ola lagi di luar bunda hehe. Love you bunda sayangg. Ola lagi beliin cake nih!

Anda:baiklah. Hati hati ya sayang.

Putriku: siap nyonya! Oh ya ma, Ola mau ke kantor Ayah sebentar hihi, mau kasih makan siang takutnya dia telat makan hmmm.

Anda:wah! Kalau gitu beliin dong yang bunda juga ya?

Putriku:Oke deh! Btw, papa suka apa ya bunda?

Anda:semua hal yang Ola suka dan beli papa menyukainya.

Diana kembali memasukkan hp nya ke dalam tas selempang usai mengetik balasan. Senyumnya merekah indah.

Dia mendatangi Maya dirumah sakit setelah Maya sendirian disana. Dia menyapa Maya lembut lalu duduk di kursi single yang kosong di dekat tempat tidurnya Maya.

"Bagaimana keadaan mu sekarang mbak?"tanya Diana.

"Baik Dian. Kau bagaimana?"

"Ya. Seperti yang kau lihat."

Maya tersenyum mengangguk.

"Dian."

"Ya?"

"Aku tau kekhawatiran mu. Aku ingin mengucapkan permintaan maaf ku yang sebesar-besarnya kepadamu, aku sadar bahwa aku sangat egois dan jahat mengambil kebahagiaan mu selama ini. Aku benar-benar minta maaf Dian. Aku tau ini salah dan terlambat, tetapi percayalah, aku memiliki keberanian seperti ini semua karena adanya Ola di hidupku."

Diana menggenggam tangan Maya terharu.

"Gakpapa mbak. Maafin saya dan keluarga saya juga. Biar bagaimanapun kita masih memiliki hubungan baik. Walau sulit menerima mu tetapi saya tulus mengatakan kalau saya sudah mengikhlaskan semua hal yang sudah terjadi. Dan saya mau berterimakasih sebanyak mungkin karena mbak sudah membesarkan Ola menjadi gadis yang sangat baik dan hangat."Jawab Diana.

"Mari kita saling memaafkan dan menutup buku di masalalu yang telah terjadi?"ajaknya lagi. "Mari kita membesarkan Ola bersama sama. Kamu mau kan mbak?"

Maya mengangguk dengan mata berlinang.

"Kamu baik sekali Diana, huhuhu...."

Diana dan Maya berpelukan haru meneteskan air mata mereka bersama.

"Saya akan melakukan apapun yang bisa membuat Ola bahagia. Saya akan memberikan semuanya yang saya punya hanya untuk melihatnya tersenyum bahagia. Bahkan saya rela memberikan hal mustahil sekalipun agar dia tidak terluka."

Maya mengangguk angguk mengiyakan mengusap punggung Diana lembut.

"Mbak cepat sembuh."

"Kamu juga Dian."

"Mari kita bertahan demi Ola!"

"Baik!"

———

  Ola tersenyum lebar menatap luar jendela dari dalam kelas. Moodnya sangat baik hari ini.

"Mama Lo udah baikan La?"tanya Darel dibalas anggukan kepala oleh Ola. "Syukurlah."

"Kayaknya lo happy banget neng?"goda Elsa mencolek dagu Ola.

"Keluarga gue akhirnya memilih untuk berdamai dan melupakan semua kejadian buruk di masalalu demi gue Els. Jelas gue happy lah! Mama dan bunda akhirnya berdamai,"ucapnya bangga. "Papa juga semangat banget ngantor, dia jarang marah marah kata para staf nya ketika ada gue, terus nenek Irra, mama, bunda, mereka sering shopping bareng huhu. Tiap hari gue di kelilingi orang orang yang menyayangi dan mencintai gue, gimana gue gak happy? Ini yang paling gue tunggu tunggu sejak dulu, hmm. Bisa memiliki keluarga lengkap yang hangat itu anugerah langkah."

"Oh my god. Selamat kalau gitu, gue juga seneng deh dengernya."Ucap Elsa ceria. "Lo bener, keluarga lengkap yang hangat itu anugerah langkah. Jadi, sebaik mungkin Lo harus bahagia agar mereka bahagia, hm?"

"Pasti!"

Ola mendekati Elsa mencomot kacang rebusnya.

"Jadi gimana, Lo sama Darel?"tanyanya berbisik menaikturunkan alisnya.

Elsa memamerkan cincin yang tersemat di jadi telunjuknya.

"Gue jadian sekaligus tunangan sksksksk."jawabnya berbisik.

"OM MAY GOD—"

"SSSSTTT! Diem! Masih rahasia tolong kerjasama nya oke nona muda Marhen'grup?"

Ola terkikik mengangguk anggukkan kepalanya.

"Lo berdua kenapa sih? Ketawa ketawa gitu ngelirik gue? Aneh tau gak!"sebal Darel menatap mereka. "Mana gak ngajak gue lagi, bikin bete aja."

"Yee sensi amat hidup Lo!"cibir Ola jengkel. "Suka suka kita lah. Sibuk amat! Urus aja masa depan Lo biar gak kelam!"

"Iya nenek lampir."

"Sialan Lo!"

Elsa terkekeh melihat dua orang yang berteman itu asik beradu mulut saling melempar kulit kacang. Dia hanya menggelengkan kepalanya memijit pelipisnya.

"Liburan ntar kemana kita?"tanya Elsa antusias.

Ola menghela nafas. "Kapan libur?"

"Ya pas kakak kelas kita ujian?"

Ola mencubit pipi Elsa gemas.

"Itu bukan liburan untuk berlibur Elsaaa. Melainkan persiapan diri untuk kita ujian juga. Dan tahun ini kelulusan kakak tingkat kita mereka memilih jalan-jalan ke Bali ya, katanya?"

"Mantep!"seru Darel. "Tumben otak Lo dikepala?"

"Ya emangnya Lo kira selama ini dimana?!"

"Di kaki."

"Wah ngeledek nih setan!"

"Iya di Bali."saut Elsa. "Tapi La, Lo sama Faris?"

Ola tersenyum cerah. "Gue udah selesai sama dia. Benar benar selesai loh Els. Its okay."jawab Ola.

"Hati gue lega Els, Rel, meskipun endingnya gak bisa kayak dulu tapi gue dan kak Faris tetap memutuskan untuk berteman. Ya walau gue masih galau galauin dia, tapi gue yakin suatu hari gue bakal memasuki fase dimana perasaan gue udah beneran habis buat dia."

"Semangat ya neng move on nya!"

Ola mengangguk dan tersenyum ceria.

Akhirnya beneran selesai Faris... Lo dan gue, gak akan pernah bisa kembali menjadi kita. Gue yang ingin sedangkan elo yang mustahil gue miliki lagi. Its okay! Pepatah bilang cinta pertama selalu gagal.

"SEMANGAT!!"


Tbc.

TENTANG KAU DAN AKU(END)Where stories live. Discover now