Part 41 - Sudah biasa

483 54 11
                                    

⚠️JANGAN PERNAH JADI SILENT READERS, HARGAI KARYA AUTHOR⚠️

#JUSTFORFUN

Apapun itu nikmati aja~
Selamat membaca💚💚
»»🖇️🍃🐬💋««
+
-
+
-
W

aktu masih menunjukkan pukul dua dini hari, masih terlalu pagi untuk melakukan aktivitas. Namun, berbeda halnya dengan, Halilintar, dirinya sudah mulai melakukan berbagai aktivitas.

Seperti menyapu, mengepel, membersihkan kamar mandi, membereskan tempat tidur, solat tahajud, mengaji, belajar, dan lain lain.

Dia sudah terbiasa melakukan semua ini. Apalagi semenjak kejadian itu dimana terjadi kesalahpahaman saat insiden gadis kecil yang terbunuh ditempat sunyi itu.
.

.
Selang beberapa saat, kini jam sudah menunjukkan pukul lima pagi, dirinya pun pergi membangunkan adik adiknya dan juga kedua orang tuanya.

***

Adik adiknya sudah bersiap siap untuk pergi kesekolah begitupun dengan, Halilintar. Kini mereka sudah kelas 7, walaupun begitu kejadian yang sudah lama itu masih belum terungkap siapa pelakunya.

Yeah! Selama bertahun tahun ini ia hidup dengan penuh kesengsaraan. Dimana ia mulai dijauhi dan bahkan dibenci oleh orang lain termasuk keluarganya sendiri.

Seperti biasa, dirinya lah yang akan menyiapkan sarapan pagi ini untuk kedua orang tuanya dan adik adiknya. Tetapi, saat tiba waktunya untuk sarapan dirinya malah dilarang untuk mengambil jatah makan.

"Huh?"

"Apa? Ga ada jatah makan sekarang! Kamu makannya nanti aja!" Dingin Taufan.

Mara, tersenyum sinis melihat ke arah sang sulung, "Lain kali jangan jadi pembunuh! Nyesel mama punya anak kayak kamu!".

Jleb!

Bagai ditusuk beribu ribu benda tajam. Kalimat yang keluar dari mulut sang ibunda begitu menusuk tajam hati, Halilintar.

Kenapa? Apa salahku? Itu bukan kesalahanku! Kenapa orang orang membenciku? Menjauhi diriku? Hanya karena kesalahan yang tak pernah ku perbuat? Kenapa??.

Halilintar, kemudian mengambil tas ranselnya dan berniat ingin pergi ke sekolah terlebih dahulu dengan keadaan perutnya yang sakit, sebab, maagh nya kambuh.

***

Setibanya disekolah, dirinya langsung ditatap sinis oleh semua murid yang ada disana, dan bahkan ada yang menggosipi nya secara langsung. Terutama para murid ciwi ciwi.

"Eh liat deh! Itu kan, Hali, si pembunuh itu!" - Unknown¹

"Eh iya! Ayo ah pergi! Ngeri bjir takut takut nanti kita lagi yang dibunuh" - Unknown²

"Dasar pembunuh! Dia tuh gak pantes hidup didunia ini!" - Unknown³

Dan masih ada banyak lagi kata kat makian yang keluar dari mulut orang orang terhadap dirinya, namun, tak ada yang bisa ia lakukan. Ia hanya bisa pasrah dan sabar menerima itu semua selama 4 tahun lebih.

Dirinya membalas semua kalimat kalimat sumpah serapah yang keluar dari mulut orang orang itu dengan sebuah ukiran senyuman darinya. Entah itu senyuman tulus... atau senyuman palsu? Dirinya juga tidak tahu itu.
.

Halilintar's Secret [✅]Where stories live. Discover now