Part 43 - Pulang [End]

1.1K 69 36
                                    

Selamat membaca💚💚
Nikmati saja alurnya!!


Semua yang berada didepan ruangan operasi pun menatap dokter Irsyad, dengan tatapan penuh harapan dan kabar baik.

Sedari tadi juga mereka menanyakan tentang kondisi, Hali, pasca operasi. Namun, masih belum ada jawaban yang keluar dari mulut sang dokter.

"Dok?" Panggil Taufan

"Dok, jawab! Gimana kondisi anak saya!" Titah Mara.

Dokter Irsyad, tampak menghembuskan nafasnya perlahan. Ia kemudian mengajak mereka semua masuk kedalam ruangan tersebut.

"Bagini kondisi, Hali. . . ." - Irsyad

***

Sementara itu ditempat lain, Immanuel, Zheyn, Harith, Fang, Gopal, Wawa, Vivi, Nana, dan Yoonara, sedang ngumpul ditempat biasa.

Namun, salah seorang diantara mereka kini menyadari jika ada sesuatu yang kurang disini.

"Kayak ada yang kurang, tapi apa yaa?" Ucap Zheyn

"Gue juga ngerasa kek gitu, cuma gue gatau apa yang kurang" Timpal Fang.

Yoonara, melihat ke sekelilingnya dan ia langsung ngeh apa yang kurang disana. Ah iya! Si kembar tujuh, Yoonara, bahkan jadi heran sendiri.

Tumben tumben banget nih para elemental brothers nggak ikut nongki nongki. Biasanya mereka paling gercep terutama Taufan, Blaze, dan Solar.

"Gua tebak! Pasti para si kembar kan?" Sahutnya.

"Eh iya ya, baru ngeh gue" - Wawa

"Tumben banget anjrittt" Ujar Nana

Tapi, kini salah satu diantara mereka pun tidak ada yang datang sama sekali. Awalnya mereka berpikir hal yang tidak tidak tentang, Hali dkk, namun, mereka berusaha untuk positif thinking.

"Feeling gua ga enak bet sumpah" Timpal Zheyn

Sontak mereka semua langsung menatap ke arah, Zheyn, dengan tatapan penuh berbagai tanda tanya didalam kepala mereka.

"Maksud lu?" Tanya Gopal mewakili yang lain.

"Gua ngerasa kalo ada hal buruk yang terjadi sama, Hali" Ucapnya ragu.

"Jangan mikir yang aneh aneh lah anjir!" Tegur Immanuel.

"Hooh! Ntar yang ada kita malah overthinking lagi" Sambung Yoonara.

"Kan cuma firasat gua aja astaga" - Zheyn

"Tapi feeling mu kek ngajak gelud" - Fang

***

"Hali, sudah ga ada" Ucap Irsyad dengan diiringi helaan napas.


"APA?!" Ucap mereka semua terkejut.

Bagai ditusuk oleh beribu ribu pisau. Rasanya begitu sakit dan sesak sesaat mendengar kalimat yang keluar dari mulut sang dokter.

Tubuh, Mara, mendadak ambruk, namun, untungnya, Amato, dengan sigap langsung menahannya agar tak jatuh ke lantai yang dingin.

"Hiks.. hiks" Tangis Thorn pecah juga kala itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Halilintar's Secret [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang