EP. 21. Disappointed

392 44 4
                                    

Hai, Menjadi Dia sudah terbit, ya. Bagi yang berminat beli versi bukunya, silakan cek wall aku untuk cara pembelian, atau follow ig aku ade_manis80.


Besok malem, aku up lagi ye. See you


EP. 21. Disappointed

**********

"Tolong, jangan tinggalin aku. Tolong terima aku di hati kamu." Reegan berkata lirih.

Reina membeku menatap Reegan dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Kenapa?" Tak ada yang terpikir di benak Reina, hingga hanya satu kata itu yang meluncur dalam intonasi yang tak kalah lirih––merasa bingung campur terkejut. "Kenapa harus aku?"

"Emang kenapa kalau itu kamu?" Reegan menyahut dengan nada sedikit kesal. "Rei, hati kita nggak bisa memilih untuk jatuh cinta pada siapa. Dan, aku bener-bener pengin kamu tahu kalau kehadiran kamu itu sangat penting buat aku."

Reina kembali diam. Reegan menatapnya dengan pandangan memohon. Reaksi defensif Reina tak akan membuatnya pasrah. Reegan akan tetap mengejar perempuan itu meski ditolak berkali-kali sekali pun.

"Please, kasih aku kesempatan. Ayo kita sama-sama membuka lembaran baru. Aku dan kamu, hum?"

Reina menggeleng pelan seraya melepaskan cekalan tangan Reegan di lengannya. "Nggak bisa, Gan."

"Kenapa, Rei?" Reegan berusaha meraih pergelangan tangan Reina lagi, tapi dengan cepat ditepisnya.

"Dari awal kamu udah tahu kalau hubungan kita hanya sejauh kakak dan adi––"

"Tapi aku nggak bisa." Sambar Reegan. "Aku mencintai kamu lebih dari itu, Rei."

"Kalau begitu, tolong berhenti!" Sahut Reina dingin. "Aku nggak akan mempermasalahkan pernyataan perasaan kamu sekarang kalau emang itu benar––"

"Rei, aku serius." Sela Regan tak terima dirinya disangsikan, tangannya mencekal pergelangan tangan Reina.

"Oke." Kata Reina sambil menarik tangannya hingga terlepas dari cekalan Reegan. "Tapi, tolong berhenti setelah ini. Buang perasaan kamu itu dan ayo bersikap seolah hari ini nggak pernah terjadi."

Ekspresi Reegan perlahan berubah kecewa. Meski tahu dirinya akan ditolak, tapi Reegan tak pernah mempersiapkan diri untuk mendengar hal tersebut.

"Nggak semudah itu, Rei. . . ." Sahut Reegan gusar.

"Sorry, Gan." Hanya kalimat itu yang meluncur sukses dari mulut Reina.

"Aku tahu kamu punya perasaan yang sama. Kamu cuma lagi ragu aja, kan? Rei, tolong pertimbangkan sekali aja untuk menerima aku." Reegan kembali memohon.

"Kamu ngomong apaan, sih, Gan?" Reina menyahuti gugup sambil berusaha melarikan pandangannya untuk tidak menatap Reegan secara terang-terangan.

Reegan meraih kedua pundak Reina hingga membuat perempuan itu terkejut dan menatapnya protes.

"Gan!"

"Kamu nggak bisa bohong sama aku, Rei." Sambar Reegan. Reina kembali berusaha melarikan pandangannya dari Reegan, tapi laki-laki itu menarik dagunya untuk membuat mereka kembali bersitatap. "Rei, aku akan nunggu sampai kamu siap."

"Dan aku akan berpura-pura nggak pernah denger ini." Reina menyentak tangan Reegan dari dagunya. "Kayaknya kamu pulang aja, Gan. Aku lupa kalau kopinya udah habis."

Rewrite The StarsWhere stories live. Discover now