7 - penyusup

6.4K 584 6
                                    

Nama tokoh, tempat kejadian dan konflik cerita ini hanya fiktif belaka.

.

.

.

.

Setelah bekerja seharian menguras otak dan tenaga, yang Tarendra dambakan saat sampai dirumah hanyalah sebuah ketenangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Setelah bekerja seharian menguras otak dan tenaga, yang Tarendra dambakan saat sampai dirumah hanyalah sebuah ketenangan. Untuk malam yang terasa semakin singkat ia ingin waktu istirahat berkualitas untuk memulihkan tenaga menghadapi hari esok.

Seperti pada malam-malam sebelumnya, saat ia kembali, rumah sudah dalam keadaan gelap. Tidak ada aktivitas berarti yang dilakukan dijam segini, biasanya Ellie dan Rival masing-masing sudah mengurung diri dikamar. Maka dengan santai  tungkai panjangnya melangkah masuk, menemui hangat yang tertampung dalam sebuah rumah yang telah telah ia tempati sejak lahir, sesekali tangannya naik memijat tengkuk yang terasa kaku.

Awalnya Tarendra ingin langsung membersihkan diri dan beristirahat atau sedikit membaca buku sebelum benar-benar mengistirahatkan tubuh, namun saat melewati ruang tengah, ia dibuat terkejut dengan pekikan Jesher yang datang bersamaan dengan suara teriakan wanita yang berasal dari TV.

Tarendra sampai menghentikan langkahnya untuk mencari tahu apa yang  terjadi. Rupanya anak lelaki itu sedang menonton film horor dan terkejut karena jumpscare. Sampai setoples keripik singkong jatuh dari tangannya berhamburan diatas karpet.

Sampai detik itu pun Tarendra tidak berkata apapun, ia tetap diam dan mengamati apa yang  akan Jesher lakukan selanjutnya.

"Sayang banget," gumam Jesher turun dari sofa dan memunguti keripik singkong yang tanpa sengaja ia tumpahkan, dimasukkannya kembali ke dalam toples dan sebagian lagi langsung ia masukkan ke dalam mulutnya.

Sampai yang jatuh dibawah meja pun anak itu makan cepat-cepat lantaran tak ingin seseorang menangkap basah kecerobohannya, hingga saat ia bangkit Tarendra sudah berdiri tepat dibelakang sofa lengkap dengan wajah angkuhnya.

"Jorok banget. Buang itu, jangan sampe ada yang makan."

Jesher mengerjap sebentar akibat terkejut kala Tarendra melayangkan teguran padanya. Lalu dingin suara Tarendra menusuk Jesher cukup dalam. Sorot matanya yang tajam membuat remaja itu sadar bahwa atensinya dirumah ini bukanlah hal yang Tarendra sukai. Bahkan setelah lelaki itu berlalu pergi dengan tampang jijik, Jesher masih saja terpaku ditempatnya.

Perlahan pandangannya turun menatap keripik singkong yang mungkin sudah terkontaminasi berbagai macam bakteri. Ia sadar sepenuhnya, bahwa seharusnya ia segera membuang makanan itu seperti yang si tuan rumah perintahkan. Tapi Jesher tetap lah Jesher yang selalu menyayangi setiap makanan yang ia sukai dan membuang-buang makanan adalah hal tabu dalam hidupnya.

Lagipula perutnya tidak selemah itu. Makanan yang jatuh ditanah pun kadang masih ia makan dan tubuhnya masih sehat bugar hingga saat ini. Jadi daripada menuruti kemauan Tarendra, lebih  baik ia membawa toples itu ke kamarnya dan menikmati makanan itu seorang diri.

STRANGERWhere stories live. Discover now