3. Serangan

306 13 0
                                    

'Damned!'

Aiden mengutuk dirinya dalam hati yang entah kenapa malah refleks menangkap tubuh Trixie Bradwell yang mendadak pingsan.

Seharusnya ia tak peduli. Seharusnya ia segera mengurus pembayaran lukisan The Mistress dan langsung membawanya pergi dari sini!

Bukannya malah mulai berlari ke arah wanita bersurai emas yang tadi menatapnya dengan manik biru safir yang membelalak, wajah yang pucat pasi dan bibir yang gemetar.

Namun semua telah terjadi. Ia tidak bisa menghindar ketika orang-orang menjadi ribut karena sang Direktur Yayasan yang mendadak pingsan dan kini berada dalam gendongannya.

"Trixie! Ya Tuhan!" Lena yang berada tepat di samping pun seketika menjerit histeris melihat sahabatnya mendadak tak sadarkan diri.

Namun saat ia hendak memeluk wanita itu agar tidak terhempas ke atas lantai yang keras, sesuatu pun terjadi.

Entah dari mana datangnya sosok lelaki berjas hitam dengan topi flat cap dan kaca mata yang tiba-tiba saja menangkap tubuh sahabatnya itu, lalu seketika menggendong Trixie ala bridal.

Gerakan lelaki itu sangatlah cepat, bahkan Lena pun tak sempat melihatnya datang. Dan Lena pun semakin terkejut ketika melihat sosok yang kini membawa Trixie yang terkulai lemah dalam dekapannya.

"Leon?" guman Lena sambil mengernyit menatap Aiden.

Pantas saja Trixie sampai tak sadarkan diri, ia pasti shock berat ketika melihat lelaki yang memiliki wajah yang sama persis dengan mantan tunangannya yang telah meninggal!

Lena terlalu bingung untuk mencerna semua yang telah terjadi, hingga ia pun akhirnya menyentuh lengan Aiden. "Bawa dia ke sebelah sini, Tuan."

Aiden mengangguk, lalu mengikuti Lena yang berjalan lebih dulu di depannya.

Para staf Yayasan Choose Love ikut membantu membukakan jalan bagi Lena dan Aiden yang menggendong Trixie, karena para peserta lelang lainnta yang penasaran ikut mengerumuni bahkan beberapa banyak yang merekam menggunakan kamera ponselnya.

"Tolong jangan ada yang merekam!" Teriak salah seorang staf Yayasan yang geram karena banyak yang mengambil video Direktur mereka dalam kondisi yang tak layak untuk di abadikan.

Aiden yang mendengarnya, serta merta menatap semua bawahannya yang sedang menyamar di antara kerumunan orang.

Manik gelap dari balik lensa itu memberikan sebuah perintah melalui kode gestur tubuh, yang kemudian dibalas dengan anggukan penuh kepatuhan dari para bawahannya.

Sembari terus berjalan mengikuti Lena dengan Trixie dalam dekapannya, Aiden pun menyunggingkan seringai tipis, tahu bahwa semuanya akan beres dan tuntas dalam kendalinya.

***

Lena membawa Aiden ke dalam ruang kerja Direktur, dan Aiden pun membaringkan wanita itu di atas sebuah sofa lebar berukuran besar berwarna krem lembut.

"Trix, kamu bisa mendengarku? Trixie, Honey. Tolong bangunlah," Lena berusaha menepuk pelan pipi wanita yang tak sadarkan diri itu, dan dengan sengaja mengibas-kibaskan botol parfum di depan wajah Trixie, berharap aromanya dapat membuat temannya itu sadarkan diri.

Sementara itu, Aiden hanya diam dan mengamati semua yang ada di depannya dengan seksama.

"Maaf, Tuan Miller. Apa boleh jika saya meminta Anda untuk menjaga teman saya sebentar saja? Saya akan mengambil baskom dari dapur untuk mengompres. Trixie sepertinya demam."

Aiden mengangguk tanpa menjawab dengan kata-kata atas permintaan Lena barusan, dan maniknya pun mengikuti kemana wanita itu perg, meninggalkan dirinya dan Trixie hanya berdua di ruangan ini.

The Mafia BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang