13. Dia Tidak Seperti Apa Yang Kamu Kira

201 11 0
                                    

"Selamat siang, Miss Trixie Bradwell."

Seorang lelaki berpostur tinggi dengan kulit agak kecoklatan berdiri dari kursinya dan tersenyum menyambut Trixie, yang baru saja masuk ke dalam sebuah ruangan dengan bantuan kursi roda.

Lelaki itu mengenakan setelam jas resmi yang rapi berwarna abu-abu gelap, ia sedang menulis sesuatu di atas sebuah kertas sebelum kedatangan Trixie.

"Selamat siang juga, Mr. Gale Webster," sahut Trixie membalas sapaannya dengan sopan.

"Panggil saja saya Gale," ucap lelaki itu sembari masih tersenyum kepada gadis muda di kursi roda.

"Kalau begitu Anda juga bisa memanggil saya Trixie, Gale." Gadis itu lalu menatap Lena yang mendorong kursi rodanya. "Terima kasih banyak, Lena. Tunggulah aku di luar."

Lena mengernyit tak suka mendengar perkataan Trixie yang tak ingin ia temani saat bertemu dengan salah satu agen Security Service M15 bernama Gale itu.

Ia cemas, tentu saja.

Meskipun agen pemerintah itu tampaknya sangat ramah, tapi tetap saja... aaghh dasar keras kepala! Trixie bahkan tidak mau ditemani oleh pengacaranya sama sekali.

Gale mengangkat kepalanya menatap Lena dengan tajam, seolah ikut mengusir keberadaan gadis berambut gelap ikal itu yang tidak diharapkan.

"Trix, apa kamu benar-benar yakin?" Bisik Lena. "Aku bisa menemani kalau kamu mau."

Trixie tersenyum kepada sahabatnya itu dan menggelengkan kepala pelan. "Tidak apa-apa, pergilah."

Lena menghela napas pelan mendengarnya. Secemas apa pun dirinya, tetap saja akan kalah pada kekeraskepalaan Trixie.

"Baiklah kalau begitu, aku akan menunggumu di luar," ucap Lena akhirnya sebelum gadis itu melangkahkan kakinya ke arah pintu.

Senyum penuh kepuasan mewarnai wajah Gale melihat kini ia bisa menginterogasi Trixie tanpa ada gangguan yang tak diperlukan lagi.

"Anda butuh bantuan, Miss?" Gale bermaksud membantu untuk mendorong kursi roda Trixie, namun gadis itu lebih dulu menggerakkan rodanya sendiri dengan kedua tangannya.

"Aku bisa melakukannya, terima kasih," ucap Trixie sambil bergerak menuju meja dimana Gale berada.

Seulas senyum terlukis di wajah Gale ketika melihat gadis muda yang kini berada di hadapannya, hanya dibatasi oleh meja.

Trixie terlihat sangat tenang dan terjaga untuk ukuran seseorang yang sedang bertemu dengan anggota Dinas Keamanan Pemerintah.

Diam-diam, Gale mengagumi sosok gadis bersurai pirang itu. Bukan cuma sangat menawan dan memukau, tapi Trixie juga memiliki mental yang sepertinya tak bisa diremehkan.

Kedatangan Trixie ke markas M15 ini adalah berkat undangan dari Dinas Keamanan negara Inggris Raya yang dikenal dengan nama Security Service M15, berkaitan dengan tujuan meminta keterangan terkait penyerangan dan pemboman di gedung Miller Corporation, kemarin.

Trixie yang ikut menghilang bersama Aiden Miller pun menjadi orang yang dicari oleh pemerintah.

Dan berita kemunculan tiba-tiba gadis ini di rumah sakit dalam keadaan pingsan telah sampai ke telinga M15, sebuah agen keamanan domestik negara Inggris.

"Apa Anda merasa kurang sehat? Anda ingin saya ambilkan sesuatu?" Tawar Gale kepada Trixie yang sejak tadi tak luput dari pengawasannya.

Surai pirang panjang gadis itu yang terurai hingga ke bawah bahu terlihat bergerak-gerak ringan saat ia menggeleng.

"Terima kasih untuk tawarannya, Gale. Tapi saya baik-baik saja," ujar Trixie. Ia hanya ingin ini semua segera selesai dan ia pun bisa pulang.

"Baiklah. Kalau begitu kita bisa segera memulai saja. Semakin cepat semakin baik, kan?" Gale pun kembali duduk di hadapan Trixie.

The Mafia BillionaireWhere stories live. Discover now