19. Bermain Api

174 8 0
                                    

Kedua lelaki itu saling menatap dalam keheningan. Seolah saling mengukur kekuatan, serta dalamnya jurang kepribadian masing-masing.

Untuk beberapa jenak tak ada satu pun yang berbicara, namun sorot penuh permusuhan sangat kental menguar dari keduanya. Meski Agent Gale Webster berusaha untuk menutupinya, sementara Aiden Miller justru dengan terang-terangan memperlihatkannya.

Secarik senyum formal pun akhirnya diberikan oleh Gale, meskipun hanya berupa tarikan kedua ujung bibir yang kaku dan samar.

"Terima kasih untuk kerjasamanya, Mr. Miller. Aku sangat menghargai kedatangan Anda ke markas M15 kami ini dengan penuh suka rela."

"Cih." Aiden berdecih pelan membalas perkataan Gale yang terdengar sopan, namun sesungguhnya adalah sindiran.

Ia tahu kalau M15 tengah mencari keberadaan dirinya yang mendadak raib tanpa jejak pasca runtuhnya Gedung Miller Corporation, dan baru muncul kembali saat mereka mengumpankan Trixie Bradwell untuk menjebaknya.

"Langsung saja katakan apa yang ingin kau ketahui dariku, Agent. Statusku di sini adalah saksi dan bukanlah tersangka, kan?"

Gale mengangguk sembari menarik beberapa kertas di atas meja di depannya, sembari menulis beberapa kalimat di sana.

"Baik. Di sini aku akan menanyakan beberapa pertanyaan terkait penyerangan di gedung milik Anda, Mr. Miller. Apa Anda bersedia untuk menjawab semua pertanyaan?"

"Apa aku punya pilihan?"

Retorika sekaligus sindiran Aiden itu membuat sudut bibir Gale kembali sedikit tertarik ke samping.

"Baiklah. Kalau begitu kita mulai saja dengan pertanyaan paling mudah. Anda berada di mana dua hari ini?"

"Di tempat persembunyian yang aman di luar kota London," sahut Aiden cepat. "Aku tidak bisa mengatakan lokasinya dengan tepat karena memang rahasia."

"Lalu kenapa Anda bersembunyi?"

"Untuk menghindar dari musuh yang ingin membuatku celaka, tentu saja. Memangnya apa lagi jawabannya?" Lagi-lagi Aiden mengemukakan pertanyaan retoris dengan nada yang sinis.

"Siapa musuh yang Anda maksud, Mr. Miller?"

"Entahlah. Bukankah seharusnya aku yang bertanya kepadamu, Agent Gale? Ini adalah tugasmu sebagai penyelidik kan?" Balas Aiden.

Gale hanya bisa mengumpat dalam benaknya ketika Aiden hanya menjawab pertanyaan dengan melempar pertanyaan yang lain.

"Apa benar Anda bersembunyi dari musuh dengan ikut membawa serta Miss Trixie Bradwell tanpa ijin darinya?" Sergah Gale.

Aiden menyeringai mendengarnya. "Apa Trixie yang berkata begitu?"

"Ya," tegas sang agent. "Apa itu benar?"

Aiden mengedikkan kedua bahunya yang kokoh. "Mungkin sedikit, pada awalnya," aku Aiden santai. "Tapi kemudian hubungan kami berdua telah berkembang dengan cara yang lebih romantis, jika Anda mengerti apa yang kumaksudkan."

Gale menatap Aiden datar. "Maksud Anda, kalian berdua adalah sepasang kekasih? Tapi bukan itu yang dikatakan oleh Miss Trixie."

"Apa pun status hubungan kami itu tidak ada hubungannya denganmu," tandas Aiden tegas dengan manik coklatnya yang berkilat tajam, sementara Gale hanya bisa mendesah sembari mengguman dalam hati.

'Ini akan menjadi interview yang lama dan sulit,' keluhnya.

***

Sementara itu di Yayasan Choose Love, acara penggalangan dana pun kembali dilanjutkan setelah drama penangkapan Aiden.

The Mafia BillionaireWhere stories live. Discover now