chapter 12

16.6K 711 5
                                        

"Lo pikir gw suka sama kelakuan Dewa ke lo" Zera.

"Gw bener-bener gak ada niatan buat deketin Dewa, tapi Dewa nya yang deketin gw" lirih Naren.

"Banyak omong lo" Geram Gretha yang langsung menjambak rambut Naren dengan Naren yang tidak bisa melawan karena tangan nya yang terikat.

"Mau kita apa in, nih anak biar kapok" Nara.

"Ambil pisau" Suruh Zera dengan Naren yang membulatkan matanya karena tau rencana Zera.

Di sisi Dewa ia sedang mencari keberadaan Naren, dengan cara melacak keberadaan Naren, dan Dewa juga berusaha menghubungi Naren tetapi tidak tersambung, beberapa jam setelahnya akhirnya Deddy Dewa menemukan keberadaan Naren.

"Dew" Panggil Ragen yang sudah menemukan keberadaan Naren.

"Di mana ded" Tanya Dewa dengan tidak sabaran.

"Tempatnya jauh kamu gak papa kesana sendiri, biar deddy anterin ya" Ucap Ragen yang khawatir kepada anak nya itu.

"Gak usah ded biar Dew berangkat sendiri aja" Tolak Dewa.

"Yaudah deddy ser lokasinya dan kirim anak buah deddy ke sana" Ragen.

"Gak usah ded biar Dew sendiri aja yang ke sana" Tolak Dewa lagi.

"Dew kamu gak bisa sendirian, ini udah malem" Ujar Ragen yang melihat hari sudah malam.

"Gak papa ded Dew bisa sendiri ini, udah gak ada waktu, Naren butuh bantuan Dew" Ucap Dewa dengan gelisah.

"Kalau begitu Deddy suruh teman-temen kamu bantu" Saran Ragen.

"Gak boleh, terlalu bahaya ded" Setelah mengucapkan itu Dewa langsung pergi tanpa memperdulikan ucapan Ragen.

"Dew Dewa.. " Panggil Ragen yang tak di anggap oleh anak nya itu.

Dewa akhirnya menuju tempat yang di berikan oleh deddy nya dengan kecepatan di atas rata-rata sampai orang-orang yang ada di sekitarnya mungkin sedang mengumpat i nya.

Di sisi Naren saat ini ia sedang ketakutan karena benda yang selama ini ia hindari sekarang sudah ada di depan matanya.

"L-lo mau apa dari gw" Ucap Naren yang meneteskan air mata nya dan ketakutan.

"GW MAU BUNUH LO SIALAN" Bentak Zera dan menggoreskan pisau itu ke pipi Naren.

"Auu... Sakit hiks.." Ringis Naren yang merasa sakit.

"Sakih hah..." Tanya Zera kejam.

"Tolong jangan siksa gw, bunuh aja langsung hiks..." Mohon Naren karena ia tidak mau merasakan sakit lebih lama.

"Enak banget lo mati langsung" Ucap Zera dengan wajah santai nya.
"Gw mau lo tersiksa dulu" -Zera.

"Ze gw mohon hiks... Sakit zer" Ucap Naren yang di beri goresan lagi oleh Zera.

Zera dan antek-antek nya menyuruh anak buahnya untuk melecehkan Naren, mereka pun mendekati Naren dengan Naren yang memberontak dan berteriak histeris, celana Naren terlepas yang memperlihatkan celana pendek berwarna putih dan kulit putih susu yang mulus, saat ini Naren sedang memberontak sambil menahan malu nya itu.

Saat salah satu orang itu menyentuh paha Naren, tiba-tiba ada yang menendang tangan nya, dan membabi buta orang itu sampai orang itu tak berdaya dan ternyata yang melakukan itu adalah Dewa, setelah orang itu tidak bergerak lagi ia di keroyok oleh orang suruhan Zera yang badanya lebih besar dari pada Dewa, saat ini Zera yang sedang menonton itu pun tersenyum penuh kemenangan melihat Naren yang saat ini sedang tak berdaya, dan Dewa yang sedang bertarung melawan anak buahnya.

Dengan amarah Dewa, Dewa memukuli anak buah Zera sampai tangan Dewa penuh dengan darah, setelah selesai menghabisi nyawa anak buah Zera dengan tangan kosong nya itu Dewa menghampiri Naren dengan wajah yang tidak bisa di artikan, melepas ikatan yang terikat di tubuh Naren dan memeluknya dengan erat, saat sedang memeluknya tiba-tiba ada yang menendang bahu Dewa sampai Dewa tersungkur ke depan, dan yang menendang itu ternyata anak buah Zera, Dewa akhirnya di dorong keluar gedung itu dan bertarung di luar dan di ikuti oleh Zera dan atek-antek nya yang menyeret Naren untuk melihat Dewa yang bertarung dengan anak buah Zera.

"HATI-HATI DEW, aks.. Lepasin ze" Teriak Naren.

"Lo bisa diem gak sih" Ucap Zera yang memukul Naren dan Naren yang sedang di pegang oleh teman Zera.

"AWAS LO ZE GW BAKAL BUNUH LO KARNA UDAH BERANI CELAKAIN MILIK GW" Teriak Dewa yang masih bertarung.

"Sebelum lo bunuh Zera orang ini harus mati dulu" Ancam Nara sambil menjambak rambut Naren.

Dewa ingin menghampiri Naren dan memukul 3 orang itu tapi di cegah oleh orang-orang berbadan besar, Dewa akhirnya harus melawan mereka dulu dan melihat Naren yang sedang di pukuli oleh 3 orang yang ada di sana, Dewa sudah mengeluarkan seluruh tenaganya untuk menyerang orang yang ada di hadapan nya, namun orang di depan nya cukup banyak dan Dewa kewalahan sampai akhirnya Dewa terkapar tak berdaya karena tak kuat lagi melawan mereka yang masih memukuli nya.

Saat Dewa sudah tidak berdaya ada banyak orang yang menghampiri mereka dan ternyata itu adalah teman-teman Dewa dan Naren yang datang karena di suruh deddy Dewa, mereka menghampiri Dewa yang sudah tidak berdaya di tanah, teman-teman nya pun membantunya memukul i anak buah Zera, tapi anak buah Zera semakin banyak berdatangan, tetapi tenaga mereka tidak kalah dengan anak buah Zera karena mereka banyak tanpa berpikir panjang Dewa langsung menghampiri Zera yang sedang terkejut dan ingin kabur, Dewa membuat Zera jatuh akibat Dewa yang berlari dan menahan nya, Dewa di atas Zera dan mengambil pisau yang ada di samping nya yang di buat untuk melukai Naren tadi, saat ingin menancapkan pisau itu di tubuh Zera, Naren menarik Dewa untuk tidak melakukannya.

"Dew jangan lakuin ini Dew... " Ucap Naren yang memeluk Dewa dari belakang.
"Dew udah Dew" Ucap Naren yang menahan Dewa yang terus memberontak.

"Al lo jangan nahan gw dia harus mati karna udah nyakitin lo" Ucap Dewa yang menatap Zera penuh amarah.

"Tapi jangan bunuh dia, udah gw gak papa" Ujar Naren dengan lembut.

"Lo gak papa kata lo, liat lo luka parah kayak gini" Marah Dewa.

Saat Dewa dan Naren masih berbicara ada yang mengambil pisau dan ingin menancapkan nya ke pundak Naren, tapi sayangnya mengenai pipi Dewa karena Dewa menghindari nya, dan yang melakukan itu adalah Gretha, tanpa pikir panjang Dewa mengambil pisau itu dan membuangnya, Dewa berlari ke arah Gretha dan Gretha di pukul oleh Dewa, karena Dewa sudah kehilangan kesabaran nya, Dewa mengambil pisau di sampingnya dan menancapkannya di bahu Gretha berkali-kali, Naren yang melihat itu langsung lemas karna mengingat kejadian di mana orang tuanya yang di bunuh dengan cara seperti itu, Naren tidak menyangka Dewa se tega itu, Zera yang melihat itu juga tidak menyangka hal itu, mereka ketakutan melihat sahabatnya sudah tak bernyawa.

 last hold [SEGERA DITERBITKAN]Where stories live. Discover now